Sukses

Anies Minta Daerah Lain Tiru Jakarta untuk Tingkatkan Tes Covid-19

Anies menyadari bahwa DKI Jakarta merupakan pusat pemerintahan maupun perekonomian di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendorong provinsi lainnya untuk mengikuti jejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memaksimalkan pemeriksaan Covid-19. Anies mengungkapkan, sebenarnya ia khawatir bila warganya tertular Covid-19 dari warga luar Jakarta.

Ia menyadari bahwa DKI Jakarta merupakan pusat pemerintahan maupun perekonomian di Indonesia, yang mana jumlah orang yang keluar-masuk Jakarta sangatlah tinggi setiap harinya. Meskipun masih memperpanjang PSBB transisi, ia tetap khawatir. Karena itu, ia berharap agar wilayah lain bisa meningkatkan kapasitas tes Covid-19 dalam upaya menekan angka penularan kasus positif.

"Kami berharap, nantinya kapasitas tes ini bisa meningkat di semua wilayah karena tidak mungkin hanya Jakarta sendiri yang meningkatkan kapasitas. Kami khawatir karena di Jakarta ini yang melakukan kegiatan berasal dari semua wilayah (di Indonesia)," kata Anies dalam keterangannya, Jumat (21/8).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, semakin tinggi kapasitas tes yang dilakukan, maka data jumlah kasus yang dilaporkan akan semakin akurat dengan kondisi asli yang terjadi di lapangan. Meskipun jika testing diperbanyak, maka jumlah kasus positif Covid-19 pun kian bertambah.

Anies menambahkan, semakin banyak tes Covid-19 digalakkan, akan semakin banyak warga yang terselamatkan. Hal ini dikarenakan, semakin cepat seseorang yang ditemukan positif Covid-19 untuk diisolasi. Sehingga tidak perlu menunggu waktu lama untuk menularkan masyarakat lainnya yang masih sehat.

“Semakin banyak tes, makin banyak warga yang diselamatkan karena tidak menyebabkan penularan Covid- 19 lebih lanjut, terutama bagi kelompok warga yang rentan dengan penyakit bawaan,” ujar Anies Baswedan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disertai Pelacakan Kasus Baru

Meskipun begitu, masifnya pemeriksaan yang dilakukan harus disertai dengan pelacakan kasus baru. Saat ditemukan warga yang positif, maka wajib hukumnya untuk dilakukan tracing ke orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien Covid-19.

"Jadi bukan semata-mata menunggu ada yang datang ke rumah sakit, tapi harus mencari ke luar sana mungkin saja ada warga yang sudah terpapar namun tidak mengetahuinya," tuturnya.

Anies lagi-lagi mengatakan bahwa saat ini, kotanya mampu melakukan pengetasan setiap harinya sebanyak 10 ribu tes. Dengan rincian, lima ribu tes dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan sisanya dilakukan oleh rumah sakit swasta.

"Di Jakarta kemampuan tes sekitar 10 ribu tes. Sekitar lima ribu dikelola pemerintah untuk mencari kasus baru," ujarnya.

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.