Sukses

BNPB Antisipasi Kepulangan 448 WNI dan 9.627 ABK ke Tanah Air

Saat ini sudah ada 801 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 13.943 anak buah kapal (ABK) yang telah kembali ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah mengatakan, pihaknya terus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan baik WNI maupun ABK asal Indonesia yang pulang ke Tanah Air. Mereka yang kembali harus ditangani dengan prosedur standar yang sudah disiapkan.

Pihaknya mencatat, saat ini sudah ada 801 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 13.943 anak buah kapal (ABK) yang telah kembali ke Indonesia. Selain itu, lanjut dia, masih ada 448 WNI dan 9.627 ABK yang berpotensi kembali ke Indonesia.

"Dan masih ada potensi yang belum kembali, WNI ada 448 dan ABK 9.627, ini yang perlu kita antisipasi," ujar dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, Selasa (12/5/2020).

Dia mengatakan, BNPB sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi, yakni dengan menyediakan laboratorium-laboratorium mobile di pintu-pintu masuk Indonesia, seperti di bandara hingga pelabuhan.

Dengan demikian pemeriksaan Covid-19 bisa dilakukan untuk mengetahui apakah ABK dan WNI tersebut negatif atau positif virus Corona.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Negatif Covid-19 akan diisolasi

Mereka yang negatif Covid-19, akan diisolasi sesuai selama 14 hari. Tempatnya bisa di asrama haji atau di hotel. Sementara, untuk yang dinyatakan positif akan segera diisolasi di Wisma Atlet dan Pulau Galang.

Kapasitas dua rumah sakit itu, dipastikan mampu menampung pasien yang terbukti positif Covid-19. Bagi yang sudah dinyatakan sehat, dia menyebut, bisa segera kembali ke daerahnya masing-masing.

"Kalau di wisma atlet ini kapasitas 7.300, yang sekarang masih terisi baru 876, jadi kalau ada yang positif dengan mudah kita bisa isolasi di wisma atlet. Sementara pulau galang kapasitasnya 360, terisi 22 sampai sekarang," tandasnya.

 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.