Sukses

Pangdam Jaya: Wisma Atlet Jadi RS Darurat untuk Antisipasi Kemungkinan Terburuk Covid 19

Menurut Eko, rumah sakit rujukan tidak akan dapat menampung seluruh pasien Covid-19 yang setiap harinya terus bertambah dengan signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono menyampaikan latar belakang disulapnya Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi Rumah Sakit (RS) Darurat Virus Corona atau Covid-19. Salah satunya dengan mempertimbangkan kemungkinan terburuk yang terjadi di Jakarta.

"Dari simulasi Forkopimda skenario terburuk bisa mencapai 6 ribu sampai 8 ribu positif. Oleh karena itu dibentuk RS Darurat," tutur Eko di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (26/3/2020).

Menurut Eko, rumah sakit rujukan tidak akan dapat menampung seluruh pasien Covid-19 yang setiap harinya terus bertambah dengan signifikan. Untuk itu, RS Darurat Wisma Atlet akan menampung pasien dengan kategori ringan hingga sedang.

"Sampai dengan saat ini pasien yang sudah diterima sudah 208 pasien," jelas dia.

Eko mengatakan, masyarakat dapat langsung datang ke RS Darurat Wisma Atlet untuk memeriksakan diri saat merasa ada gejala atau pun melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19. Bisa juga menghubungi call center 119 jika tidak cukup mampu bergerak agar dijemput petugas medis.

"Kemudian bisa hasil rujukan. Kalau dari RS swasta misalkan tidak mampu menangani, bisa rujukan dengan catatan sudah dilakukan pemeriksaan awal," Eko menandaskan.

Jenderal bintang dua tersebut pun mendapatkan tugas untuk memimpin rumah sakit darurat corona tersebut. "Saya Pangdam Jaya dapat tugas memimpin rumah sakit darurat Wisma Atlet," tukas Eko.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hentikan Hoaks

Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono mengungkapkan, banyak hoaks yang beredar terkait RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Eko meminta para pembuat berita bohong mengentikan aksinya tersebut.

"Beberapa hari ini banyak berita-berita hoax. Khususnya keterkaitan dengan rumah sakit ini," kata Eko.

Contoh hoaks yang dimaksud, kata Eko, seseorang harus menghubungi seorang dokter bila ingin masuk ke RS Darurat itu. Ia menegaskan informasi tersebut tidak benar.

"Di media sosial beredar apabila ingin masuk ke rumah sakit hubungi dokter dengan memberi nomor handphone. Itu semua adalah berita-berita hoaks," tegas Eko.

Jenderal bintang dua ini mengingatkan para pembuat hoaks berhenti menyebar berita bohong. Eko meminta tidak memperkeruh suasana di tengah pandemi Corona.

"Saya mengimbau kepada siapapun yang membuat berita-berita hoaks, dan berita-berita tidak bertanggungjawab agar hentikan. Jangan kita memperkeruh suasana," tukasnya.

Reporter: M Genantan

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.