Sukses

HEADLINE: 575 Anggota DPR RI Dilantik, Optimistis Ubah Citra Suram Legislator?

Dari 575 anggota DPR yang terpilih, 321 orang atau 56 persen merupakan petahana. Sedangkan 254 lainnya atau 44 persen merupakan wajah baru.

Liputan6.com, Jakarta - "Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa," demikian sumpah yang diucapkan 575 anggota DPR.

Pelantikan anggota DPR ini digelar pada Selasa (1/10/2019). Sidang paripurna pelantikan dan pembacaan sumpah dipimpin pimpinan sementara dewan.

Mereka adalah Abdul Wahab Dalimunthe dari Partai Demokrat Dapil Sumut 1 sebagai anggota tertua. Sementara, wakilnya adalah Hillary Brigitta Lasut, sebagai anggota DPR termuda dari Nasdem Dapil Sulawesi Utara.

Pada periode kali ini, PDIP Perjuangan paling banyak mendapat jatah kursi di DPR. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu memborong 128 kursi. Partai berlambang banteng moncong putih ini memperoleh 27.503.961 suara atau 19,33%.

Kursi terbanyak kedua diraih Partai Golongan Karya (Golkar) sebanyak 85 kursi dengan perolehan suara 17.229.789 atau 12,31%. Adapun partai yang berhasil memperoleh suara terbanyak ketiga adalah Gerindra, yaitu 78 kursi dengan perolehan suara 17.596.839 atau 12,57%. Selanjutnya adalah Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebanyak 59 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebanyak 58 kursi, dan Demokrat sebanyak 54 kursi.

Sementara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil memperoleh 50 kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) sebanyak 44 kursi, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebanyak 19 kursi.

Berdasarkan data dari berbagai sumber, dari 575 anggota DPR terpilih, 321 orang atau 56 persen merupakan petahana. Sedangkan 254 lainnya atau 44 persen merupakan wajah baru.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berharap, anggota dewan yang baru dilantik ini mampu memperjuangkan aspirasi rakyat yang mereka wakilkan.

"Kita memang berharap mereka ini mampu mengangkat harkat dan martabat DPR," kata Pangi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (1/10/2019).

Menurut Pangi, sebagian besar masyarakat hingga kini masih menganggap kinerja DPR tidak memuaskan. Salah satu penyebabnya, banyak anggota dewan yang tidak disiplin dan bolos saat sidang paripurna berlangsung.

"Citra negatifnya tinggi, trust-nya enggak terlalu bagus, banyak yang tidak terlalu memuaskan masyarakat atau publik. Citra parlemen yang masih tidak disiplin, malas, tidak sesuai target," ucap Pangi.

Pangi menambahkan, beban besar anggota DPR adalah mengesahkan undang-undang sesuai target Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Dari catatan Pangi, DPR periode 2014-2019 tidak mampu menembus target Prolegnas tiap tahunnya.

"Itu kelemahan DPR. Tapi yang dikejar sebenarnya bukan hanya itu saja, tapi bagaimana kualitas dari undang-undang yang dihasilkan," tambah Pangi.

Pangi juga berharap, anggota DPR periode 2019-2024 ini harus mampu menjadi penyeimbang pemerintah dalam hal pengambilan kebijakan. Meski dalam hitung-hitungan kursi di parlemen, partai pengusung pemerintah lebih banyak dari oposisi.

"Jangan sampai nanti DPR hanya jadi tukang stempel pemerintah. Nah sekarang kekuatan di parlemen tidak kita rasakan, bahkan kita bisa mengatakan hampir tidak ada opsisi di DPR sekarang," tutur Pangi.

Terakhir, kata Pangi, para wakil rakyat periode 2019-2024 harus mampu memberi perubahan dari periode sebelumnya. Setidaknya, mereka bisa menaikan citra DPR lebih baik. Menurut Pangi, salah satu caranya tidak terlibat kasus korupsi.

"Sangat harus berhati-hati dalam posisi anggaran karena banyak yang tersandera tersangkut kasus korupsi karena soal anggaran itu," kata Pangi.

Infografis Wajah Lama dan Baru Anggota DPR 2019-2024. (Liputan6.com/Triyasni)

Pengamat Politik, Hendri Satrio mengatakan, anggota DPR baru harus diberi kesempatan untuk membuktikan kinerjanya menjadi wakil rakyat. Setidaknya, kata dia, mereka bisa memperjuangkan aspirasi pemilihnya.

"Justru tidak fair kalau kita langsung menganggap kapasitas mereka berada di bawah kapasitas yang lainnya. Yang harus kita ubah sekarang ya memberikan mereka kesempatan. Karena itu maka anggota DPR khususnya yang dari kalangan artis ini harus bisa bertanggung jawab," tutur Hendri.

Menurut Hendri, minimal para anggota DPR yang baru rajin hadir setiap kali agenda sidang, baik di Komisi maupun Paripurna.

"Pertama mereka harus bisa hadir minimal di atas 90 persen kehadirannya. Sehingga masyarakat juga melihat. Minimal dari sisi kehadiran mereka itu harus hadir terus," tambah Hendri.

Selain kehadiran, para anggota DPR yang baru ini juga harus aktif memberikan saran baik. Tujannya, agar bisa membuktikan kapasitas mereka.

"Kemudian yang kedua adalah melepas bayang-bayang nama besar yang menempel pada dirinya. Kan ada juga kan kadang-kadang anaknya siapa. Nah itu harus dibuktikan bahwa secara kapasitas mereka mampu. Tapi karena itu tadi, karena mereka baru dilantik enggak fair juga buat kita langsung menganggap mereka tidak memiliki kemampuan," kata Hendri.

Terakhir, Hendri berharap, anggota DPR periode 2019-2024 ini bisa lebih produktif dalam bekerja. Paling tidak, kata dia, mampu meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan undang-undang.

"Maka diharapkan mereka bisa bekerja lebih produktif dibandingkan DPR sebelumnya," tutup Hendri.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wajah Baru di DPR

1. Krisdayanti

Krisdayanti memutuskan berkarier di dunia politik lewat PDI Perjuangan. Dia berhasil menjadi salah satu dari 4 nama artis yang masih baru di DPR. Wanita yang akrab disapa KD ini maju dari daerah pemilihan Jatim V. Dia memperoleh 132.131 suara.

KD mengaku, sejak menyatakan diri melaju dalam pemilihan umum legislatif, ia terus mempelajari Undang-undang 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD, (MD3).

"Setahun belakangan ini (saya belajar UU MD3) dan mudah-mudahan dan enggak akan berhenti. Apalagi kita disumpah langsung oleh ketua Mahkamah Agung dan disaksikan kepala negara. Kita tidak hanya mewakili konstituen kita dan tapi rakyat juga," ungkap KD di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Selama 100 hari menjabat, adik dari penyanyi Yuni Sara ini akan berfokus menyerap aspirasi langsung ke dapilnya.

"Kita sebagai anggota DPR baru sebaiknya bekerja saja tidak usah banyak bicara, 100 hari pertama menyerap aspirasi di dapil," ucap KD.

2. Mulan Jameela

Mulan Jameela adalah salah satu pendatang baru DPR periode 2019-2024. Mulan yang maju dari Partai Gerindra ini diputuskan lolos menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.

Hal ini berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Nomor 1341/PL.01.09-Kpt/06/KPU/IX/2019 yang ditetapkan pada 16 September 2019 setelah menerima surat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Nomor 021A/BHA-DPPGERINDRA/IX/2019 tertanggal 11 September 2019.

Mulan menggantikan dua caleg Gerindra yang sebelumnya dinyatakan lolos dari Daerah Pemilihan Jawa Barat (Dapil Jabar) XI, yakni Ervin Luthfi dan Fahrul Rozi. Mulan sendiri maju di daerah pemilihan Jawa Barat XI meliputi Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya dan mampu meraih 24.192 suara. 

Mulan mengaku, tertarik masuk ke Komisi X yang menangani masalah lingkup pendidikan, olahraga, dan sejarah. Namun, ia masih menunggu keputusan Partai Gerindra tentang pembagian Komisi di DPR.

"Kalau saya pribadi masuk ke komisi berapa mungkin lebih cocok ke Komisi X, ya. Tapi, balik lagi saya serahkan kepada kebijakan fraksi. Saya terima saja," ungkap istri musisi Ahmad Dhani.

4. Farhan

Farhan dikenal sebagai artis peran, pembawa acara, dan penyiar radio. Ia memutuskan menjadi politisi, kader Partai Nasdem. Ia maju dari Daerah Pilihan Jawa Barat I dengan memperoleh 52.033 suara. 

Presenter Farhan berjanji akan bersikap transparan setelah dirinya dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia periode 2019 -2024, terutama saat menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.

"Kalau buat saya pribadi yang paling penting mesti membuat laporan yang transparan tentang kegiatan, kinerja program, laporan anggaran, dan harus disetor ke fraksi setiap hari Jumat," kata Farhan saat ditemui usai pelantikan Gedung DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa.

Menjadi anggota DPR, menurut Farhan, merupakan tanggung jawab yang besar. Apalagi belakangan ini terjadi aksi unjuk rasa yang mengkritisi kebijakan DPR yang mengeluarkan sejumlah RUU kontroversial.

Terkait suara aspirasi dari masyarakat, Farhan mengatakan akan sangat mendengar segala bentuk masukan bagi kebaikan DPR ke depannya.

"Sangat didengar, sangat diperhatikan dan saya rasa dari banyaknya masukan yang sudah diberikan, hampir semuanya sudah terpenuhi ya," ujarnya.

Dia juga menyikapi wajar dengan maraknya aksi unjuk rasa yang terjadi belakangan ini terkait DPR.

"Saya rasa dalam sebuah alam demokrasi, suara masyarakat melalui unjuk rasa adalah hal yang wajar, itu merupakan salah satu bentuk tekanan kita supaya kita bisa bekerja lebih baik," kata dia.

5. Tommy Kurniawan

Tommy yang juga dari kalangan artis ini, maju melalui dari Daerah Pemilihan (Dapil) V jawa Barat yang meliputi Kabupaten Bogor. Sebenarnya, Tommy pernah maju tiga kali sebagai anggota DPR. Namun, dia belum beruntung. Tapi pada tahun ini dia lolos dengan perolehan suara 33.988 suara.

"Tommy sudah tiga kali nyalon. Ini pertama kalinya dia berhasil jadi anggota DPR RI," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat, Syaiful Huda, Rabu 15 Mei 2019 lalu.

 

3 dari 3 halaman

Anggota DPR Termuda dan Tertua

Pelantikan anggota DPR pada Selasa (1/10/2019) ini dipimpin oleh pimpinan DPR sementara, yakni Abdul Wahab Dalimunthe dan Hillary Brigitta Lasut. 

Abdul Wahab Dalimunthe merupakan anggota dewan tertua pada periode 2019-2024. Dia genap berusia 80 tahun. Ia terpilih sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan Sumatera Utara I dari Partai Demokrat.

Sedangkan Hillary Brigitta Lasut adalah anggota DPR termuda. Dia lahir di Manado pada 1996, kini usianya baru menginjak 23 tahun. Hillary maju dari Partai Nasdem, untuk Dapil Sulawesi Utara.

Meski yang paling muda, namun Hillary tetap percaya diri. Ia tak ragu bersaing dengan senior-seniornya di Senayan. Ia ingin ditempatkan di Komisi III. 

"Hampir pasti aku di Komisi III sih. Soalnya latar belakang keilmuan, SK-nya belum keluar," kata Hillary sebelum pelantikan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Hillary jika ditempatkan di Komisi III akan fokus di RUU KUHP dan pengajuan Perppu UU KPK. Dirinya juga punya usulan undang-undang lain tentang hukum.

"Prioritas sekarang RUU KUHP kan, dan mungkin akan dibahas juga beberapa hal kemarin mengenai pengajuan Perppu KPK. Kalau aku sendiri secara pribadi kalau aku lihat belum ada UU yang spesifik mengatur cyber crime, ilegal fintech, identity test seperti yang di Amerika. Aku kepingin ajuin juga di Komisi III," ujarnya.

Hillary mengaku mendapat pesan khusus dari sang Ketua Umum Surya Paloh. Dia diminta menjadi anak muda yang mengedepankan politik gagasan, revolusioner dan tidak mudah terprovokasi.

"Dan bisa membantu mengingatkan teman-teman muda di luar sana yang mungkin sedang dalam polemik, chaos," ucap Hillary.

"Semoga di Indonesia ini boleh datang anak muda setidaknya boleh mengingat yang paling penting itu persatuan NKRI. Dan jangan sampai cepat terprovokasi, karena masalah kecil seperti yang kemarin," pungkas wanita usia 23 tahun itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.