Sukses

Kualitas Udara Jakarta Membaik Usai Listrik Padam

Berdasarkan pantauan melalui laman web AirVisual.com pada Senin (5/8/2019) pagi, kualitas udara di Jakarta berada di peringkat 19 dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Listrik padam yang terjadi pada Minggu, 4 Agustus 2019 ternyata membuat kualitas udara di Jakarta membaik.

Seperti dilansir dari Antara, berdasarkan pantauan melalui laman web AirVisual.com pada Senin (5/8/2019) pagi, kualitas udara di Jakarta berada di peringkat 19 dunia.

AirVisual mencatat kualitas udara rata-rata Jakarta termasuk kategori sedang menurut US Air Quality Index (AQI), atau indeks kualitas udara di angka 79, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 25.5 µg/m³.

Namun, terdapat tiga wilayah dari pemantauan AirVisual yang memiliki kualitas udara terburuk. Pertama, di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, dengan indeks kualitas udara di angka 165, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 83,2 µg/m³.

Disusul kemudian kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan tingkat indeks kualitas udara di angka 156, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 65 µg/m³.

Terakhir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) - GBK Jakarta Pusat, memiliki tingkat indeks kualitas udara di angka 153, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 59 µg/m³.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Listrik Mati

Sebelumnya, wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami pemadaman listrik pada Minggu, 4 Agustus 2019, sekira pukul 12.00 WIB. 

PT PLN (Persero) menyatakan bahwa telah terjadi gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV. Dampak dari gangguan tersebut aliran listrik ke Jakarta dan sekitarnya padam.

“Saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai menyala," jelas Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (4/8/2019).

Selain itu, terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya sejumlah Area Jawa Barat.

“Sekali lagi kami mohon maaf dan pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini. Kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” ucap Made.

Pengaturan penormalan dilakukan dari UP2B untuk meminimalisasi pemadaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.