Sukses

Perbaiki Ekonomi, DPR Minta Koordinasi Antarmenteri Meningkat

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan kondisi perekonomian Indonesia sudah berada di ujung tanduk.

Liputan6.com, Jakarta - Target pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang memasuki masa sulit. Pada kuartal I 2015 target pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh 4,7 persen.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan kondisi ini sudah berada di ujung tanduk, ditambah dengan banyaknya perubahan struktural di kementerian dalam pemerintahan Jokowi.

"(Perekonomian) turun drastis menuju titik nadir. Track record direksi dan komisaris di kementerian BUMN tidak mempunyai pengalaman, contoh kasus adalah pengelolaan Angkasa Pura," ujar Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Menurut dia, pemerintah harus segera mengatasi kemunduran ekonomi terutama melihat kenaikan nilai tukar dolar yang sampai saat ini tidak bisa diperbaiki. "Harus diambil kebijakan terutama sektor ekonomi," tegas Agus.

Dia juga mengkritisi kebijakan import BBM. Dia menyayangkan pembelian BBM yang masih menggunakan dolar. Peningkatan ekonomi bisa terjadi, lanjut dia, apabila dibarengi dengan produksi di beberapa sektor.

Selain itu, saat ini, ada peraturan menteri (permen) yang tidak berpihak kepada rakyat kecil. "Permen terhadap nelayan, dengan maksud mengatur agar tidak terjadi illegal fishing tetapi malah tidak menunjukkan keberpihakan terhadap nelayan, malah nelayan kecil yang kena berantas," ungkap Agus.

Politikus Partai Demokrat ini menilai banyak menteri yang tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Dia menekankan pemerintah harus menjalankan koordinasi dengan menteri perdagangan, perindustrian dan perekonomian untuk mengatasi terjadinya penurunan produksi di beberapa sektor.

Sementara itu, Kementerian Keuangan memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen hingga akhir 2015. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menuturkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen pada semester II 2015. (Bob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.