Sukses

Klarifikasi soal Samad, Komisi III DPR Panggil Plt Sekjen PDIP

Komisi III DPR RI ingin mengetahui apakah ada janji-janji dari salah satu pihak untuk memberikan kekuasaan.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi III DPR RI berniat memanggil Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, untuk mengklarifikasi pernyataannya kepada publik, terkait Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.

"Pemanggilan itu direncanakan pada Rabu (4 Februari). Ini penting untuk mengklarifikasi apa yang telah dia buka ke publik," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Benny mengatakan, Komisi III DPR ingin mengetahui kebenaran informasi yang diungkapkan Hasto kepada publik. Bila informasi itu benar, maka akan mengganggu agenda pemberantasan korupsi.

"Ini bukan soal pribadi, karena itu dilakukan oleh pimpinan KPK yang saat ini kita percaya sebagai institusi paling depan untuk memberantas korupsi. Apakah betul ada transaksi kekuasaan di sana?" ujar dia.

Menurut Benny, Komisi III juga ingin mengetahui apakah ada janji-janji dari salah satu pihak untuk memberikan kekuasaan. Janji itu menurut dia, dugaan Samad berjanji untuk memberikan keringanan hukuman bagi kader PDIP yang terjerat kasus di KPK.

Sementara Hasto Kristiyanto sebelumnya menegaskan, artikel di Kompasiana berjudul 'Rumah Kaca Abraham Samad' merupakan sebuah kebenaran. Dalam artikel tersebut disebutkan, Samad beberapa kali bertemu dengan elite PDIP membahas politik.

Bahkan, dalam artikel tersebut menyebutkan, Samad menggunakan masker saat bertemu dengan politisi partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu. Samad disebutkan menawarkan diri menjadi pendamping Joko Widodo atau Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.

"Bapak Abraham Samad mengatakan berita-berita itu (artikel berjudul Rumah Kaca Abraham Samad) adalah fitnah. Saya di sini mengatakan bahwa itu bukanlah fitnah, itu adalah kebenaran," kata Hasto dalam konferensi pers di Apartemen The Capital, di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis 22 Januari 2015. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini