Sukses

Meghan Markle-Pangeran Harry Dituding Ikut Bertanggung Jawab atas Menurunnya Kesehatan Ratu Elizabeth II Sebelum Meninggal

Masalah kesehatan Ratu Elizabeth II diduga semakin parah dengan keputusan Pangeran Harry untuk pindah ke Amerika.

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry dan Meghan Markle sudah banyak mengekspos hal-hal menyakitkan dalam kehidupan pribadi mereka. Namun yang terbaru, beredar kabar lagi yang menyudutkan Harry dan Meghan.

Sebuah sumber mengatakan pada Daily Mail, bahwa pengunduran diri Pangeran Harry dan Meghan Markle sebagai anggota senior Kerajaan Inggris yang sering disebut Megxit pada 2020 lalu sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan Ratu Elizabeth II. Keputusan itu sepertinya diyakini membuat sang ratu merasa sedih meski ia tak pernah memperlihatkannya di depan publik.

"Momen (Megxit) sangat mempengaruhi kondisi kesehatan ratu," kata sumber tersebut, dikutip dari Daily Mail, Minggu, 18 Desember 2022.  Ratu Elizabeth II meninggal dunia dengan damai di Kastil Balmoral di usia 96 tahun pada 8 September 2022.

Dalam sertifikat kematianya dituliskan kalau sang ratu meninggal karena faktor usia, tapi mengalami masalah kebugaran di tahun terakhir kehidupannya.  Di bulan terakhir hidupnya, Ratu Elizabeth terlihat berjalan dengan tongkat dan membatalkan sejumlah janji pertemuan karena merasa kurang nyaman dengan kondisinya.

Masalah kesehatannya menurut sumber tersebut semakin parah dengan keputusan sang cucu untuk pindah ke Amerika. Ditambah lagi dengan berbagai serangan terhadap kerajaan yang juga menimbulkan dampak kurang baik bagi sang ratu.

Situasi itu diyakini membuat kesehatan Ratu Elizabeth semakin menurun, terutama setelah sang suami, Pangeran Philip meninggal dunia pada April 2021.  Usai kepergian sang ratu, sumber itu belum bisa membayangkan seperti dampak film dokumenter senilai 88 juta pound sterling (sekitar Rp1,6 triliun) yang dibuat Meghan dan Harry pada reputasi mendiang Ratu Elizabeth.

Ia juga mengatakan pihak keluarga kerajaan mungkin merasa lebih lega karena sang ratu tidak harus menyaksikan film dokumenter produksi Netflix itu.  Sementara, tiga episode terakhir serial dokumenter Netflix Pangeran Harry dan Meghan Markle telah dirilis Kamis, 15 Desember 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sikap Istana Buckingham

Tiga episode pertama, yang dirilis Kamis pekan lalu, telah mengungkap hari-hari awal hubungan pasangan itu, perhatian media tanpa henti yang mereka hadapi, dan apa yang disebut Harry sebagai "bias bawah sadar" dalam keluarga kerajaan. Dalam tayangan terbaru ini, dilansir dari CNN, Jumat (16/12/2022), Harry merinci detail keretakan dengan saudara laki-lakinya, apa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir pada pasangan Sussex, dan kehidupan baru mereka di California.

Sementara, Istana Buckingham menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan mengomentari dokumenter tersebut Harry juga meyakini keguguran yang dialami Meghan merupakan dampak langsung dari gangguan media pada kehidupan mereka.  Berbicara di depan kamera, pengacara pasangan itu,

Jenny Afia mengatakan bahwa dia mengetahui keputusan Meghan mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan media Inggris, Associated Newspaper pada 2020, setelah Mail on Sunday dan MailOnline mencetak bagian dari surat pribadi yang dia kirimkan kepada ayahnya, Thomas Markle, setelah pernikahannya dengan Pangeran Harry pada Mei 2018.

Afia menambahkan bahwa Meghan yang sedang hamil tidak bisa tidur karena tekanan yang dirasakannya. Di saat bersamaan, pasangan itu baru saja pindah ke rumah baru mereka di Montecito, California."Pagi pertama kami terbangun di rumah baru kami adalah ketika aku keguguran," kata Meghan, dikutip dari People, Jumat (16/12/2022).

 

3 dari 4 halaman

Permintaan Maaf

"Aku meyakini istriku mengalami keguguran karena apa yang dilakukan The Mail," imbuh Harry. "Aku melihat semuanya. Sekarang apakah kami tahu pasti bahwa keguguran terjadi karena hal itu? Tentu saja, tidak," ia menambahkan soal kurangnya bukti keterkaitan antara kedua hal itu.

"Mengingat stres yang menyebabkannya kurang tidur dan periode kehamilan, selama beberapa minggu saat itu, aku dapat mengatakan dari yang kulihat bahwa keguguran itu disebabkan oleh apa yang mereka coba lakukan kepadanya," sambung Harry seraya menyebut Meghan saat itu bersikap berani dan tabah.

Pada Desember 2021, Meghan menerima permintaan maaf penuh dari Mail on Sunday setelah pertarungan di Pengadilan Tinggi London yang berlarut-larut. Surat kabar itu mencetak mea culpa untuk Duchess of Sussex seperti yang diperintahkan berdasarkan berbagai keputusan mengingat bahwa Mail on Sunday dan laman MailOnline telah melanggar privasi Meghan pada Februari 2019 setelah mengutip sebagian dari surat lima halaman yang ditulisnya kepada ayahnya.

4 dari 4 halaman

Popularitas Meghan

Dalam film dokumenter tersebut, Meghan juga berbicara tentang agenda kerajaan pertamanya bersama nenek Harry, Ratu Elizabeth II, tidak lama setelah pernikahan pasangan itu. "Luar biasa," katanya.  Meghan senang memiliki sosok nenek setelah begitu dekat dengan neneknya sendiri. "Saya memperlakukannya sebagai nenek suami saya," katanya. "Kami tertawa bersama."

Harry dan Meghan juga mengatakan popularitas mereka menyebabkan masalah dalam rumah tangga kerajaan, dengan tur mereka di Australia digambarkan dalam dokumenter sebagai titik balik. Harry menyebut, popularitas Meghan secara khusus menyebabkan masalah di Istana, mengingat kemiripannya Putri Diana yang menikah dengan keluarga kerajaan dan dicintai publik.

"Masalahnya adalah ketika seseorang yang menikah, yang seharusnya jadi pendukung, kemudian mencuri perhatian atau melakukan pekerjaan lebih baik daripada orang yang dilahirkan untuk melakukannya, itu membuat orang kesal. Itu menggeser keseimbangan," kata Harry.  Pasangan itu mengenang bagaimana liputan media mulai berubah jadi negatif, dengan Meghan Markle semakin dikaitkan dengan kiasan rasis, seperti narkoba, kriminalitas, bahkan terorisme.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.