Sukses

Pesan Persatuan Morgan Freeman di Pembukaan Piala Dunia Qatar 2022

Kehadiran aktor Morgan Freeman di upacara pembukaan Piala Dunia Qatar 2022 jadi kejutan dan mendapat tanggapan positif.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran aktor Morgan Freeman menjadi kejutan dalam upacara pembukaan Piala Dunia Qatar 2022. Pesan yang disampaikan pria 85 tahun mengenai persatuan pun cukup emosional.

Acara pembukaan yang berlangsung di Al Bayt Stadium, Minggu 20 November 2022 malam tersebut, dibuka dengan aksi teatrikal. Morgan Freeman menjadi pengisi suara dalam tayangan video dan aksi teatrikal sambil menyampaikan pesan inklusi kepada seluruh pecinta sepak bola yang berjudul 'The Calling'.

Ia mengatakan kepada pemirsa bahwa "Kita semua berkumpul di sini dalam satu suku besar" saat para penggemar tiba di pusat kota Doha untuk segera dimulainya festival sepak bola terbesar di dunia. Freeman saat itu tampil bersama YouTuber asal Qatar yang juga duta Piala Dunia 2022 Ghanim Al Muftah, yang merupakan disabilitas dan penghafal A-Quran.

"Apa yang mempersatukan kita lebih besar dari apa yang memisahkan kita. Kita adalah satu suku besar dan Bumi adalah naungan kita. Bersama-sama kita dapat mengajak semua orang untuk bersatu," kata aktor tersebut, dikutip dari Marca.com, Senin (21/11/2022).

"Ini adalah seruan ke seluruh dunia. Sepak bola menyatukan orang dan bangsa. Ada harapan dan rasa hormat yang sama. Sepak bola memperluas dunia, menyatukan bangsa dalam kecintaan mereka pada permainan yang berharga ini. Apa yang menyatukan bangsa, menyatukan komunitas bersama. Kita semua memiliki sejarah sepak bola, begitu pula Qatar."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada yang Mengecam

Hadirnya aktor legendaris Hollywood ini mengundang tanggapan positif. Apalagi dengan hadirnya Ghanim Al Muftah yang menyampaikan salah surat di kitab suci Al-Quran.

"Ini pembukaan paling indah, karismatik dan membesarkan hati di Piala Dunia yang pernah ada #fifaworldcup," tulis Shehu Zubair di Twitter.

"Ini tweet apresiasi untuk Morgan Freeman dan cara dia bicara di pembukaan Piala Dunia, ada kekuatan di suaranya."

Di sisi lain, di tengah sambutan positif pesan Morgan Freeman ada pula yang mengecamnya di media sosial. Mengutip dari Daily Mail, Senin (21/11/2022), reaksinya kurang menguntungkan bagi aktor pemenang Oscar tersebut. 

Penampilan Freeman mengejutkan, mengingat ambisinya sebelumnya untuk membantu AS memenangkan hak tuan rumah Piala Dunia 2022. Pada 2010, dia sempat melakukan perjalanan ke Zurich sebagai bagian dari tim penawaran AS, bersama orang-orang seperti mantan Presiden Bill Clinton, menyampaikan pidato untuk mencoba dan memenangkan suara untuk negaranya.

Menulis di Twitter, presenter Men In Blazers Roger Bennett mengatakan penampilan Freeman di Qatar adalah 'trolling epik dalam skala global'. Belum diketahui berapa banyak uang bayaran Freeman untuk memainkan perannya dalam upacara pembukaan. Fans melabeli aktor peraih Oscar itu 'menjual dirinya' setelah muncul di Qatar dalam pembukaan Piala Dunia 2022.  

3 dari 4 halaman

Tentang Morgan Freeman

Sementara itu, mengutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, Senin (21/11/2022) selain menjadi aktor, Morgan juga sering tampil jadi narator dan pernah menjadi sutradara. Pria kelahiran Memphis pada 1 Juni 1937 ini memiliki nama lengkap Morgan Porterfield Freeman Jr.

Di dunia akting, kariernya dimulai menjadi pemeran figuran melalui film The Pawnbroker (1964). Morgan mulai dikenal publik saat penampilannya menjadi Fast Black di film Street Smart (1987) bahkan menerima nominasi Best Supporting Actor di gelaran penghargaan Oscar.

Freeman kemudian muncul di beberapa drama kriminal, termasuk Se7en (1995), Kiss the Girls (1997), dan Along Came a Spider (2001), dua yang terakhir dibuat berdasarkan novel James Pattersonserta The Sum of All Fears (2002) . Morgan juga memenangkan Academy Award untuk aktor pendukung terbaik untuk penampilannya sebagai mantan petinju di Clint Eastwood's Million Dollar Baby (2004).

Kemudian ia pernah tampil sebagai Lucius Fox, seorang guru penelitian dan pengembangan, di Batman Begins (2005) karya Christopher Nolan. Freeman mengulang peran terakhir dalam sekuel The Dark Knight (2008) dan The Dark Knight Rises (2012). Dalam The Bucket List karya Rob Reiner (2007), Morgan Freeman dan Jack Nicholson berperan sebagai pasien kanker yang sakit parah yang memanfaatkan sisa waktu mereka sebaik-baiknya.

4 dari 4 halaman

Film Morgan Freeman

Melansir dari situs IMDB, Senin (21/11/2022) ada film-film terbaik yang pernah dibintangi oleh Morgan Freeman. Berikut tiga terbaik di antaranya:

1. The Shawshank Redemption (1994)

The Shawshank Redemption adalah film 1994 yang mendapatkan posisi pertama sebagai film terbaik sepanjang masa di situs IMDB. Film ini merupakan film karya Frank Darabont yang diperankan Tim Robbins dan Morgan Freeman.

Film ini merupakan adaptasi novel karya Stephen King berjudul Rita Hayworth and Shawshank Redemption. Menceritakan kisah seorang bankir Andy Dufresne (Tim Robbins) yang dihukum penjara seumur hidup di Lembaga Pemasyarakatan Negara Bagian Shawshank.

Ia didakwa atas pembunuhan Linda Dufresne dan Glenn Quintin yaitu istri dan kekasihnya walau mengaku tak bersalah. Andy terus membela dirinya namun bukti tetap mengarah padanya. Di penjara ia berteman dengan Red (Morgan Freeman) yang sudah ada disana selama 20 tahun.

2. Se7en (1995)

Se7en adalah film 1995 yang disutradarai oleh David Fincher dan diperankan oleh Morgan Freeman serta Brad Pitt. Film ini menceritakan mengenai pembunuh berantai yang terobsesi kepada tujuh dosa utama mematikan atau seven deadly sins.

Adapun detektif yang menangani kasus tersebut adalah detektif William R Somerset (Morgan Freeman) dan juga detektif muda David Mills (Brad Pitt) penyelidikan dimulai dari beberapa korban dan membuat penonton pasti tegang dan penasaran untuk menontonnya.

3. Invictus (2009)

Film Invictus merupakan film 2009 yang bercerita mengenai perjalanan bersejarah Nelson Mandela yang berjuang menanamkan prinsip kesetaraan dari warga kulit putih dan kulit hitam. Setelah terjadinya apartheid Presiden Nelson Mandela pun berusaha mempersatukan rakyatnya kembali. Salah satu caranya adalah mendukung tim rugby nasional dalam memenangkan gelar kejuaran Piala Dunia Rugby 1995.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.