Sukses

Kisah Muhamad Cecep, Pemuda yang Rogoh Kocek Pribadi Bersihkan Tempat Wudu Masjid hingga Diberangkatkan Umrah Gratis

Diketahui Cecep membiayai kebersihan masjid dari hasil berjualan cilok dan tahu gejrot. Lalu karena viral, ada sebuah biro perjalanan umrah yang menghadiahinya pergi ke Tanah Suci.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemuda merogoh koceknya sendiri untuk membersihkan tempat wudu dan toilet masjid menjadi viral. Pria yang diketahui bernama Muhamad Cecep Abdullah itu bahkan sudah diundang tampil di sebuah acara televisi.

Mengulik akun Instagram pribadinya yang beralamat di @cleanermasjid, pria yang akrab disapa Cecep ini mengunggah aksinya saat bersih-bersih tempat wudu dan toilet masjid. Tak hanya di satu masjid, ternyata ia melakukannya di seluruh desa dekat tempat tinggalnya di Sukabumi.

Dari unggahan ulang di Reels Instagram, diketahui Cecep membiayai kebersihan masjid dari hasil berjualan cilok dan tahu gejrot. Lalu karena viral, ada sebuah biro perjalanan umrah yang menghadiahinya pergi ke Tanah Suci.

"Terima kasih hadiah umrahnya + dikasih HP baru, baju koko, diantar pulang dari Jakarta ke Sukabumi, dikasih uang jajan, barakallah," tulisnya di Instagram Stories yang diunggah pada Sabtu (11/5/2024).

Dalam tayangan video itu terlihat Cecep pergi ke Jakarta untuk memenuhi undangan pihak biro umrah yang memberangkatkannya. Sebelum berjalan keluar rumah, Cecep pamit ke istri dan anaknya yang masih bayi, juga ibunya.

Cecep berangkat ke terminal dengan menumpang ojek dan menaiki sebuah bus. Hingga akhirnya sampai di Jakarta bertemu dengan pihak biro umrah tersebut.

Dalam video yang tayang di televisi, Cecep sempat mengatakan kata-kata yang menyentuh orang banyak, "Hebat itu belum cukup, tapi jadilah hebat yang bermanfaat."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Warganet Apresiasi Niat Baik Cecep

Belum banyak konten yang ia buat selama aksinya membersihkan tempat wudu dan toilet masjid. Tapi sudah banyak warganet yang mengapresiasi kegigihan Cecep.

"Alhamdulillah skrng pake sarung tangan, jadi mengurangi iritasi, sehat2 mas 🙏," tulis warganet.

"Video positif spt ini : harus didukung❤️Semoga byk yg terinspirasi spt pandawara grup, byk yg mengikuti, nanti masjid2 jadi bersih semua😍InsyaaAllah dpt BANYAK pahala amal jariyah. AamiinYRA🤲🏻," komentar yang lain. 

"Buat yang komen "kenapa harus direkam, kenapa harus divideokan?". Coba kalian tanya gitu ke orang-orang yang merekam dirinya joget2 gak jelas, umbar keseksian, dan semacamnya. Adil lah dalam bersikap karena adil itu lebih dekat kepada ketaqwaan," warganet coba membela.

"Direkam untuk menginspirasi kebaikan ini lebi faedah dan banyak manfaar daripada joget2 fomo cuman banyak menghadirkan mudhorotnya," warganet lain juga membela.

3 dari 4 halaman

Kisah Ulama Tawadhu yang Bersihkan Masjid

Mengutip dari Tim Islami Liputan6.com, 24 April 2024, Mesir adalah salah satu daerah yang banyak melahirkan para ulama berkelas dunia. Salah satunya Syaikh Mutawalli as-Sya’rawi. Namanya tersohor di kalangan para ulama dunia. Meski demikian, beliau tetap bersikap tawadlu (rendah hati).

Dikisahkan Syaikh Mutawalli asy-Sya’rawi pernah kepergok oleh salah seorang marbot masjid sedang membersihkan toilet masjid yang kotor. Hal ini ial lakukan saat malam hari saat semua jemaah telah pulang dan suasananya telah sepi.

Pun demikian perihal karomah-karomah beliau begitu masyhur di kalangan para ulama dunia, khususnya Mesir. Sebagai seorang ulama yang memiliki karomah, Syaikh Mutawalli as-Sya’rawi begitu dikagumi dan disegani banyak orang.

Beliau Lahir pada pada 16 April 1911 di desa Daqadus, distrik Mith Ghamr, provinsi Daqahlia, Mesir. Saat usia 11 tahun ia sudah hafal Al-Qur’an 30 juz. Beliau pernah menjadi dosen syari’ah di Universitas Ummu al-Qurra, Saudi Arabia pada tahun 1950. 

 

4 dari 4 halaman

Sosok Asy-Sya’rawi

Penghargaan yang sempat diterima Asy-Sya’rawi ialah penghargaan tingkat pertama nasional pada tahun 1983 dan 1988 setelah usia pensiunnya. Beliau pun meraih gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dalam bidang Sastra dari Universitas Manshurah dan Universitas Al-Azhar Daqahlia pada hari da’i Nasional.

Di kisaran tahun 90-an, dalam sebuah Muktamar Tingkat Dunia yang diselenggarakan di Mesir, muncul pertanyaan dari Syeikh Mutawwali Asy-Sya'rawi tentang kemanakah perginya air bekas memandikan jenazah Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam.

Semua peserta Muktamar yang merupakan para ulama perwakilan dari berbagai negara itu tak ada yang mampu menjawab. Sebab pertanyaan tersebut menarik dan belum pernah dibahas dalam sejarah Islam sebelumnya, maka sang pimpinan Muktamar meminta waktu untuk mencari jawaban tersebut. Beliau berkata bahwa besok beliau akan menemukan jawabannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini