Sukses

Sandiaga Uno Pernah Bikin Sewot Koki Prancis Gara-Gara Sambal

Ada pengalaman tak terlupakan ketika Sandiaga Uno dan istrinya hendak menambahkan sambal pada menu makanannya di salah satu restoran di Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Orang Indonesia tak bisa lepas dari sambal saat makan. Begitu juga dengan  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno. Ia baru-baru ini membagikan pengalaman tak terlupakan tentang sambal.

Seperti kebanyakan orang Indonesia lainnya, sambal kerap dijadikan sebagai pendamping makan oleh Sandiaga untuk membangkitkan selera. Namun, ada pengalaman tak terlupakan ketika Sandiaga dan istrinya hendak menambahkan sambal pada menu makanannya di salah satu restoran di Paris, Prancis.

Pengalaman berkesan itu, diceritakan Sandi saat Live Instagram bersama artis muda, Maudy Ayunda.  "Aku pernah pergi sama istriku di salah satu restoran di Paris. Terus, Nur ngeluarin sambal di atas meja. Ternyata, ada chef sampai keluar karena dia lihat, merasa tersinggung," ucap Sandi dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya pada 28 September 2021.

Maudy sempat kaget mendengar cerita itu.  "Oh! Hah! Terus," ucap Maudy. Chef yang cukup terkenal di Paris itu bahkan mengambil sambalnya.

Ia membuka, mencium dan bergegas membawa sambal itu masuk. "Ya dia kesal kayaknya, karena dia sudah kerja keras bikin makanan," terang Sandi.

Menurut Sandi, koki itu ingin pengunjung restoran dapat menikmati karya masakannya tanpa menambahi dengan bumbu lainnya. Untuk itu, pihak restoran saja sampai tidak menyediakan garam maupun merica atas di meja.  Jika ada pengunjung yang meminta garam, saus, kecap atau bumbu lainnya kepada pelayan, tak jarang koki yang merasa tersinggung karena makanan buatannya dinilai tak sempurna. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pelajaran Berharga

Usai kejadian tersebut, Sandi dan istrinya, Nur Asia Uno, memilih diam dengan rasa makanan yang di lidahnya terasa hambar.  "Habis itu, kita enggak berani ngapa-ngapain lagi, dikasih dimakan saja. Enggak berani minta ini dan itu," kata Sandi usai sambalnya diambil koki.

Sandi pun mengambil pelajaran berharga dari peristiwa itu, yakni belajar menghargai karya chef.  "Semenjak itu, aku learn to accept, ya udah dinikmati saja," ujarnya yang mendapat sambutan gelak tawa dari Maudy.

Mendengar pengakaman Sandi yang membawa sambal sekalipun ke luar negeri, warganet pun turut memberikan komentar. "Lidah orang Indonesia ya kalau gak pedas gak bakal lahap. Tapi ya gimana lagi, daripada itu ga dimakan," komentar seorang warganet.

"Tapi emang bener, Paris itu yang jadi raja koki bukan pengunjung. Jadi pelanggan harus menghargai masakan koki," timpal warganet lainnya.

3 dari 4 halaman

Buku tentang Sambal

Hampir di setiap meja makan orang Indonesia pasti ada sambal dalam berbagai kreasi. Tak hanya di negeri sendiri, sambal juga sudah dikenal di luar negeri.Bahkan seorang chef asal Australia sangat menyukai dan bisa mengolah berbagai macam sambal.

Dia adalah Chef Lara Lee, praktisi kuliner, chef, penulis buku masak dan pengusaha katering yang berbasis di London. Buku masaknya yang berjudul 'Coconut & Sambal' berhasil menarik perhatian karena sebagian besar isinya memuat resep masakan Indonesia.

Untuk membuat resep pada bukunya ini, Lee sengaja menjelajahi Indonesia demi mendapatkan beragam resep autentik. Dilansir dari Irish News, 30 Mei 2020, Lara mengaku sangat bangga dengan ragam kuliner khas Indonesia. Wajar saja, karena Lee juga keturunan orang Indonesia. Ayahnya orang Indonesia yang kemudian tinggal dan menetap di Australia.

Lee mengatakan sambal jadi menu pendamping yang sangat penting di Indonesia.  "Ada tiga pilar makanan Indonesia, nasi, kerupuk dan sambal," kata Lee.

 

 

Kalau enggak sempet masak sendiri, yuk PO saja di ManisdanSedap, banyak masakan rasa rumahan yang pas buat lauk makan siangmu. Berasa dimasakin ibu.

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!

4 dari 4 halaman

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.