Sukses

Rahasia Amalan Lelaki Anshar Sehingga Rasulullah Menyebutnya Penghuni Surga

Sebuah riwayat dari Anas ibn Malik, Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah saw, tiba-tiba beliau bersabda, "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni Surga."

Liputan6.com, Jakarta - Ada 10 sahabat yang dijanjikan Rasulullah SAW masuk surga. Di antara mereka, ada sahabat-sahabat Nabi yang utama dari kalangan Muhajirin dan Anshar.

Namun, ini bukan kisah 10 sahabat yang dijamin masuk surga tersebut. Ini adalah sosok lelaki Anshar, yang bukan sahabat-sahabat utama, namun disebut sebagai penghuni surga.

Lantas, apa keistimewaannya sehingga disebut Nabi Muhammad sebagai lelaki surga? Begini kisahnya.

Sebuah riwayat dari Anas ibn Malik, “Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau bersabda, "Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni Surga."

Kemudian seorang laki-laki dari Anshar lewat di hadapan mereka sementara bekas air wudhu masih membasahi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.

Esok harinya Nabi SAW bersabda lagi, "Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni Surga." Kemudian muncul lelaki kemarin dengan kondisi persis seperti hari sebelumnya.

Besok harinya lagi Rasulullah SAW bersabda, "Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga!!" Tidak berapa lama kemudian orang itu masuk sebagaimana kondisi sebelumnya; bekas air wudhu masih memenuhi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sahabat Abdullah bin Amr Mencari Jawaban

Setelah itu Rasulullah bangkit dari tempat duduknya. Sementara Abdullah ibn Amr ibn Ash mengikuti lelaki tersebut, lalu ia berkata kepada lelaki tersebut, "Aku sedang punya masalah dengan orang tuaku, aku berjanji tidak akan pulang ke rumah selama tiga hari. Jika engkau mengizinkan, maka aku akan menginap di rumahmu untuk memenuhi sumpahku itu."

Dia menjawab, "Silakan!"

Anas berkata, setelah  menginap tiga hari tiga malam di rumah lelaki tersebut, Amr bin Ash tidak pernah mendapatinya sedang qiyamul lail, hanya saja tiap kali terjaga dari tidurnya ia membaca dzikir dan takbir hingga menjelang subuh. Kemudian mengambil air wudhu.

Abdullah juga mengatakan, "Saya tidak mendengar ia berbicara, kecuali yang baik."

Setelah menginap tiga malam, saat hampir saja Abdullah menganggap remeh amalnya, ia berkata, "Wahai hamba Allah, sesungguhnya aku tidak sedang bermasalah dengan orang tuaku, hanya saja aku mendengar Rasulullah selama tiga hari berturut-turut di dalam satu majelis beliau bersabda, "Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga." Selesai beliau bersabda, ternyata yang muncul tiga kali berturut-turut adalah engkau.

Terang saja saya ingin menginap di rumahmu ini, untuk mengetahui amalan apa yang engkau lakukan, sehingga aku dapat mengikuti amalanmu. Sejujurnya aku tidak melihatmu mengerjakan amalan yang berpahala besar. Sebenarnya amalan apakah yang engkau kerjakan sehingga Rasulullah berkata demikian?’

 

3 dari 3 halaman

Tanpa Iri dan Dengki

Kemudian lelaki Anshar itu menjawab, "Sebagaimana yang kamu lihat, aku tidak mengerjakan amalan apa-apa, hanya saja aku tidak pernah mempunyai rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya."

Abdullah ibn Amr berkata, "Rupanya itulah yang menyebabkan kamu mencapai derajat itu, sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya’.”

Memang iri alias hasad/dengki sendiri sudah menjadi neraka bagi pemiliknya. Imam Ali KW pernah ditanya, "Hukuman apa yang pantas bagi pendengki? Beliau menjawab, "Tidak usah dihukum, sebab orang yang dengki, telah menghukum dirinya sendiri."

Pantas saja, Rasulullah saw menyuruh kita menjauhinya dengan sabdanya, "Jauhilah hasad (dengki), karena hasad akan menghanguskan kebaikan-kebaikan sebagaimana api menghanguskan kayu bakar." (HR Abu Dawud). (Sumber:uin-alauddin.ac.id)

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.