Sukses

Karbondioksida Adalah Jenis Senyawa Kimia, Ketahui Fungsi dan Dampaknya pada Manusia

Karbondioksida adalah suatu senyawa kimia yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen.

Liputan6.com, Jakarta Karbondiaoksida adalah salah satu jenis senyawa atau bahan kimia yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Karbondioksida juga disebut dengan istilah zat asam arang. Untuk rumus kimianya sendiri yakni CO2.

Karbondioksida adalah suatu senyawa kimia yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen. Karbondioksida adalah gas yang secara alami ada di atmosfera bumi dan sangat penting dalam siklus kehidupan.

Karbondioksida adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang merupakan komponen alami dari udara dan merupakan bagian dari siklus karbon. Karbondioksida juga sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi, salah satunya sebagai proses fotosintesis pada tanaman.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian karbondioksida beserta fungsi dan dampaknya bagi tubuh manusia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/11/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Karbondioksida Adalah

Karbondioksida adalah bahan atau senyawa kimia yang terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen. Senyawa karbondioksida memiliki rumus kimia yakni CO2. Karbondioksida adalah gas cair tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar, dan sedikit asam. Senyawa kimia ini lebih berat daripada udara dan larut dalam air.

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, karbondioksida adalah senyawa karbon dengan oksigen yang berupa gas tanpa warna, lebih berat dari udara, tidak terbakar, dan larut dalam air (digunakan dalam alat pemadam kebakaran).  

Karbondioksida ini berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar, dan hadir di atamosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume, walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. 

Karbondioksida adalah salah satu dari gas rumah kaca yang paling umum diproduksi. Dalam pembelajaran kimia, kanbondioksida adalah oksida asam, di mana larutan karbondioksida mengubah warna lakmus dari biru menjadi merah muda.

Karbondioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbondioksida adalah komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil, biomassa, dan alih fungsi lahan.

3 dari 5 halaman

Karakteristik dari Karbondioksida

Karbondioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbondioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat.

Selain itu, karakteristik lainnya dari karbondioksida adalah memiliki bentuk molekuler yang linier, di mana atom karbon terikat dengan dua atom oksigen. Sehingga dalam proses fotosintesis oleh tanaman dan alga menggunakan karbondioksida dari udara untuk membuat glukosa dan oksigen sebagai produk sampingan. Sebaliknya, justru dalam proses respirasi pada hewan dan manusia menghasilkan karbondioksida sebagai produk sampingan.

4 dari 5 halaman

Fungsi Karbondioksida

Karbondioksida (CO2) memiliki berbagai fungsi yang penting dalam berbagai aspek kehidupan dan ekosistem di Bumi. Beberapa fungsi utama karbondioksida meliputi:

1. Proses Fotosintesis

Pada tanaman, alga, dan beberapa bakteri fotosintetik menggunakan karbondioksida dari udara sebagai bahan baku untuk melakukan proses fotosintesis. Dalam proses ini, mereka mengonversi karbondioksida menjadi glukosa dan menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Proses fotosintesis merupakan dasar rantai makanan dan menyediakan sumber energi bagi kehidupan di Bumi.

2. Siklus Karbon

Karbondioksida terlibat dalam siklus karbon, di mana karbon berpindah melalui berbagai bentuk organik dan anorganik dalam ekosistem. Proses-proses seperti respirasi, dekomposisi, dan pembakaran bahan bakar fosil juga terlibat dalam siklus ini.

3. Gas Rumah Kaca

Karbondioksida adalah salah satu gas rumah kaca alami yang membantu menjaga suhu di Bumi dengan menahan sebagian panas matahari di atmosfer. Namun, peningkatan kadar karbondioksida akibat aktivitas manusia dapat menyebabkan pemanasan global.

4. Regulasi Asam-Basa

Karbondioksida juga berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh manusia. Dalam darah, karbondioksida diubah menjadi ion bikarbonat untuk membantu menjaga pH darah tetap dalam kisaran yang normal.

5. Industri dan Produksi Makanan

Karbondioksida juga digunakan dalam berbagai industri, termasuk industri minuman untuk membuat minuman berkarbonasi, dan juga digunakan dalam proses pembekuan makanan.

6. Pemadam Kebakaran

Fungsi karbondioksida yang lainnya yakni dapat digunakan sebagai agen pemadam kebakaran karena sifatnya yang dapat menggantikan oksigen, sehingga bisa menghentikan pembakaran.

7. Proses Respirasi

Baik hewan maupun manusia dapat menghasilkan karbondioksida sebagai produk sampingan dalam proses respirasi, di mana oksigen dihirup dan karbon dioksida dikeluarkan.

5 dari 5 halaman

Dampak Buruk Karbondioksida pada Manusia

Meskipun memiliki manfaat yang baik dalam kehidupan makhluk hidup di bumi, termasuk manusia. Namun nyatanya karbondioksida jika dalam intensitas yang tinggi atau di atas normal, gas ini dapat menimbulkan dampak yang berbahaya, terutama bagi kesehatan tubuh.

Karakteristik dari gas karbondioksida adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak mudah terbakar pada suhu dan tekanan lain, sehingga jika gas karbondioksida ini terlalu banyak berada dalam tubuh manusia akan terjadi gangguan keseimbangan asam basa dan keracunan karbon dioksida.

Jika karbondioksida terlalu banyak dalam tubuh manusia, maka menyebabkan oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh, sehingga tubuh kekurangan oksigen. Sehingga membuat seseorang akan merasakan mual, muntal, pusing, sakit kepala, dan detak jantungnya meningkat. Bahkan pada kasus parah, dapat terjadi kejang, koma, hingga kematian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.