Sukses

75 Persen Milenial dan Gen Z Ubah Pola Makan Jadi Lebih Sehat Selama Pandemi COVID-19

Pada masa pandemi COVID-19, kesadaran akan gaya hidup yang lebih sehat meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Pada masa pandemi, kesadaran akan gaya hidup dengan mengubah pola makan jadi lebih sehat mengalami peningkatan.

Perubahan perilaku konsumsi masyarakat dan pembelian makanan dewasa ini punya korelasi secara langsung dengan persepsi terhadap risiko terkait dengan COVID-19. Selain itu, faktor psikologis serta tren bekerja dari rumah (work from home) juga turut berkontribusi pada perubahan perilaku terkait makanan.

Survei yang dilakukan BukaReview menunjukkan, 75 responden mengaku mengalami perubahan pola makan selama pandemi. Sebagian besar menyebut, cara kerja Work From Home dan keinginan memperkuat imunitas tubuh menjadi faktor utama perubahan tersebut.

Survei dilakukan terhadap 201 responden milenial dan older Gen Z. Di antara perubahan pola makan yang terjadi yakni peningkatan intensitas kegiatan memasak sendiri. Hal tersebut diakui oleh 62,7 responden.

Makanan buatan sendiri dianggap lebih sehat karena menggunakan bahan makanan segar. Kebiasaan tersebut juga didukung dengan kenaikan prioritas belanja dan asupan bahan makanan segar dibandingkan sebelum pandemi. Bahan makanan yang dibeli antara lain telur, sayuran segar, buah segar, dan daging.

Sekitar 25,4 persen responden mengaku mengonsumsi makanan buatan sendiri, masih sama dengan sebelum pandemi. Sedangkan 11.9 persen lainnya tidak memasak sendiri.

“Pandemi COVID-19 menjadi motivasi banyak orang untuk mengubah gaya hidup dan menjalani pola hidup sehat, mulai dari memperbaiki asupan makanan dan vitamin, menambah intensitas olahraga, hingga melakukan pola makan diet," ujar Content Manager, BukaReview Saparinah Mumpuni.

Lebih lanjut Saparinah menyarankan, "Untuk mendapatkan saran yang tepat perihal gizi, diet, dan jenis asupan makanan yang cocok untuk kebutuhan tubuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter gizi.”

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pola Makan dengan Gizi Seimbang

Sayangnya, adopsi pola makan sehat ini belum banyak diimbangi dengan aktivitas olahraga. Hanya 40,8 persen responden yang mengaku rutin berolahraga ketika pandemi. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk berolahraga secara teratur, setidaknya 150 menit per minggu.

Spesialis gizi klinik dr Diana F Suganda, M.Kes, SpGK mengatakan, banyak pasien yang berkonsultasi karena mengalami kenaikan berat badan.

"Berdasarkan pengalaman pribadi sebagai dokter gizi, selama pandemi ini banyak pasien yang melakukan konsultasi akibat berat badannya naik, bahkan naik hingga 10 - 15 kg," kata Diana.

Kenaikan berat badan pasien, kata Diana disebabkan oleh aktivitas fisik yang minim serta kesalahpahaman tentang menjaga imunitas tubuh.

"Selain disebabkan oleh minimnya aktivitas fisik, banyak yang salah paham jika ingin menjaga imunitas harus makan banyak. Jadinya makan makanan yang tinggi lemaknya, tinggi gulanya, sehingga total kalorinya berlebihan," ujar Diana melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.

Pola makan sehat, menurut Diana merupakan makanan yang terdiri dari gizi seimbang. Kandungan nutrisinya pun harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan seseorang. Selama pandemi juga disarankan menambah asupan protein, vitamin, dan mineral guna menjaga imunitas tubuh.

3 dari 3 halaman

10 Poin Pedoman Gizi Seimbang

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2014, Pedoman Gizi Seimbang adalah panduan konsumsi makanan sehari-hari dan berperilaku sehat berdasarkan prinsip konsumsi aneka ragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik, dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal.

Pedoman Gizi Seimbang terdiri dari 10 poin terkait dengan makanan bergizi hingga pola hidup bersih, yaitu:

  1. Biasakan konsumsi aneka ragam makanan pokok.
  2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.
  3. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal.
  4. Biasakan konsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
  5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
  6. Biasakan sarapan pagi.
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
  8. Banyak makan buah dan sayur.
  9. Biasakan membaca label pada kemasan makanan.
  10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.