Sukses

Pernah Kena Serangan Jantung Dilarang Olahraga, Mitos atau Fakta?

Pernah alami serangan jantung dilarang olahraga, mitos atau fakta?

Liputan6.com, Jakarta Ada anggapan orang yang pernah mengalami serangan jantung dilarang berolahraga. Bahkan mereka hanya boleh istirahat saja. Lantas apakah anggapan tersebut benar?

Konsultan Kardiologi Intervensi Rumah Sakit Awal Bros Bekasi, Dasdo Antonius Sinaga menampik anggapan terkait serangan jantung dan olahraga. Menurutnya, anggapan yang beredar itu tidaklah benar. Pasien bisa mulai melakukan aktivitas olah tubuh sesuai anjuran dokter.

"Ini adalah pandangan yang salah. Sesegera mungkin, setelah mengalami serangan jantung, pasien jantung harus segera mulai bergerak. Lakukan aktivitas fisik yang dianjurkan oleh dokter. Mulai berjalan lambat hingga jalan cepat," jelas Dasdo melalui keterangan tertulis kepada Health Liputan6.com, ditulis Rabu (11/3/2020). 

"Durasinya selama 30 sampai 40 menit sebanyak 3-4 kali per minggu. Jika fisik sudah lebih kuat, bisa berjalan cepat hingga berlari kecil."

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Olahraga yang Dianjurkan

Adapun olahraga lain yang dianjurkan untuk orang yang pernah terkena serangan jantung adalah bersepeda, baik sepeda statis ataupun sepeda di jalanan. 

Penelitian membuktikan, setelah serangan jantung, orang yang rajin berolahraga atau gerak tubuhnya aktif dapat memperpanjang usia hidup. Mereka pun lebih sehat dan bugar. 

"Pada saat berolahraga, jantung akan berdetak lebih cepat, sehingga bisa memompa darah lebih efisien. Kesehatan pembuluh arteri juga lebih baik," tambah Dasdo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.