Sukses

Barbara Bush Giat Berantas Buta Huruf Semasa Hidupnya

Sebagai seorang ibu negara, Barbara Bush mendirikan yayasan yang berfokus pada pendidikan dan pemberantasan buta huruf di Amerika Serikat

Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya sebagai ibu negara Amerika Serikat, Barbara Bush juga merupakan seorang pejuang literasi (kemampuan untuk menulis dan membaca) yang memerangi buta huruf di negara tersebut.

"Mimpi Amerika adalah kesempatan yang sama bagi semua orang yang bekerja keras. Jika kita tidak memberikan kemampuan kepada semua orang untuk membaca dan menulis, maka kita tidak memberikan kesempatan sama bagi semua orang untuk berhasil," kutipan tersebut terpampang di situs resmi Barbara Bush Foundation for Familiy Literacy pada Rabu (18/4/2018).

Wanita yang juga ibu dari presiden ke 43 Amerika Serikat, George W. Bush ini, mendirikan yayasan tersebut pada tahun 1989. Tujuannya adalah menyediakan akses pendidikan, bagi anak-anak dan juga orang tua mereka.

Yayasan tersebut menyatakan, saat ini jutaan orang di 50 negara bagian di AS, telah mendapatkan manfaat dari program literasi yayasan tersebut.

Mereka menulis, yayasan tersebut akan menjaga warisan Barbara Bush dengan membantu orang-orang Amerika dari segala usia untuk meningkatkan keterampilan literasi mereka untuk masa depan.

Dikutip dari Marketplace, menurut lembaga tersebut, ada sekitar 36 juta orang dewasa di AS yang masih memiliki tingkat literasi rendah.

"Tingkat literasi orangtua adalah pengukur signifikan dari bagi keberhasilan pendidikan anak mereka di masa depan, mempengaruhi generasi ke depannya untuk mengikuti," ujarnya dalam sebuah pernyataan tahun 2015 pada Associated Press.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Melanjutkan Pengobatan

Barbara Bush meninggal pada usia 92 tahun, Selasa (17/4/2018) petang waktu setempat.

Kondisi kesehatannya terus menurun dalam beberapa waktu terakhir. Dia menderita gagal jantung kongestif dan penyakit paru obstruktif kronis.

Namun, dia tidak melanjutkan pengobatannya dan berfokus pada perawatan yang membuatnya nyaman. Keputusan itu dianggap oleh sebagian pihak, sebagai pilihan yang berani untuk menghadapi kematian dengan gagah berani.

"Ibuku tercinta tutup usia pada 92 tahun. Laura, Barbara, Jenna, dan saya berduka, tapi kami merasa tenang karena kami tahu beliau pun telah berpulang dengan tenang. Barbara Bush adalah ibu negara yang luar biasa dan wanita yang tak biasa, yang telah membawa keceriaan, cinta, dan kecakapan membaca dan menulis pada jutaan orang," tulis putranya, mantan Presiden AS, George W. Bush dikutip dari CBS News.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.