Sukses

Polisi New York Bongkar `Perbudakan Seksual` di Ajang Super Bowl

Super Bowl menjadi salah satu ajang terbesar di dunia untuk perdagangan seksual.

Bagi orang Amerika Serikat, Super Bowl bukan sekadar pertandingan olahraga. Namun ajang kreativitas, hiburan, sekaligus kebanggaan sebagai sebuah bangsa.

Final sepakbola Amerika adalah salah satu tayangan televisi yang paling banyak ditonton di Amerika Serikat. Pemasang iklan menghabiskan jutaan dolar AS untuk memasang iklan selama pertandingan. Musisi dan penyanyi terkenal juga tampil sebelum pertandingan dimulai dan masa rehat (halftime).

Di sisi lain, Super Bowl menjadi salah satu ajang terbesar di dunia untuk perdagangan seksual.

Unit polisi khusus yang dilatih menangani kasus perdagangan seksual dan prostitusi dikerahkan ke New York jelang Super Bowl yang akan digelar di kota terdekat di New Jersey pada Senin 3 Februari. Hampir 200 orang ditahan atas tuduhan perdagangan seksual dan kejahatan terkait.

Penangkapan tersebut dirasa penting, sebab Super Bowl menjadi target para pelaku perdagangan seksual, yang berusaha meraup keuntungan dari puluhan ribu orang yang datang ke kota tuan rumah.

Sindikat perdagangan seksual membawa perempuan-perempuan dewasa bahkan anak-anak, memaksa mereka menjajakan diri sebagai pekerja seks komersial.

Pembuat film dokumenter Jane Wells, mengatakan Super Bowl adalah 'badai', kondisi sempurna untuk perdagangan seksual.

"Semua campur aduk di sana. Hiburan, pesta-pesta, alkohol, foya-foya yang disponsori perusahaan tertentu. Orang-orang jauh dari keluarganya, tak ada yang mengenalinya," kata Wells pada Policy Mic, seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (29/1/2014).

Isu tersebut sangat serius sampai-sampai dibawa ke Kongres AS. "Olimpiade, Piala Dunia, atau Super Bowl, setiap acara besar yang mengundang pengunjung dalam jumlah besar menciptakan kondisi sesuai bagi perdagangan manusia dan eksploitasi seksual," kata Ed Royce, anggota Kongres dari Partai Republik.

Anggota Kongres AS dari Partai Republik Chris Smith mengatakan, anggota parlemen siaga menanggapi isu-isu seputar Super Bowl.

"New Jersey memiliki masalah besar," kata dia. "Super Bowl telah menjadi peristiwa besar besar ada dunia di mana kekejaman perdagangan manusia berlangsung selama beberapa minggu."

Baik Kepolisian New York (NYPD) dan FBI mengerahkan sumber dayanya untuk mengatasi masalah. Berusaha keras agar sisi gelap dari Super Bowl di bawah kontrol. Para pekerja seks yang diamankan sebagian besar diperlakukan sebagai korban.

Perbudakan seksual juga menjadi isu jelang Piala Dunia 2014 di Brasil. Geng prostitusi jahat melihatnya sebagai peluang emas. Mereka berkeliling ke desa-desa termiskin di Brasil, di mana mereka menculik atau membeli gadis-gadis muda dari keluarganya.

Sindikat narkoba dilaporkan membawa bus berisi gadis-gadis muda untuk dipekerjakan sebagai PSK di Sao Paulo -- kota berpenduduk 11,3 juta jiwa itu. Dijadikan budak seks. Bahkan ada yang masih berusia 11 tahun. (Ein/Sss)

Baca juga:

`Perbudakan Seks` di Balik Stadion Pembukaan Piala Dunia Brasil
Jelang Piala Dunia 2014, PSK Brasil Kursus Bahasa Inggris

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.