Sukses

Influencer Meksiko Jual Embrionya Rp29 Miliar, Klaim Anak yang Lahir Bakal Tampan

Seorang influencer asal Meksiko, dilaporkan telah menawarkan untuk menjual embrionya masing-masing dengan harga $2 juta sekitar Rp29,8 miliar

Liputan6.com, Kota Meksiko - Seorang influencer asal Meksiko dilaporkan menjual embrionya seharga $2 juta atau sekitar Rp29,8 miliar, kepada orang-orang yang tidak dapat memiliki anak. Dan mengklaim para pembeli akan memiliki anak yang 'tampan'.

Mengutip dari hollywoodunlocked.com, Selasa (25/4/2023), pria dengan nama asli Poncho de Nigris itu diketahui merupakan seorang influencer, pengusaha, sekaligus presenter televisi di Meksiko yang sangat populer.

Pernyataannya tersebut, seperti juga dilaporkan oleh Oddity Central, memicu sejumlah kontroversi setelah dia menawarkan untuk menjual embrio yang dia dan istrinya selamatkan jika mereka menginginkan lebih banyak anak.

Bintang Big Brother Mexico itu mengatakan bahwa embrio miliknya memiliki kualitas hidup yang hebat. Seraya menyanjung bahwa perbuatan baik mereka akan membantu 'memperbaiki umat manusia'. 

"Anda lihat bahwa saya memiliki anak-anak yang cantik. Itu tidak murah, bertahun-tahun untuk meningkatkan hal ini, dan tidak tepat bagi kami untuk memberikannya begitu saja," katanya. 

De Nigris yakin banyak orang bersedia mengambil embrionya berkat 'gen hebatnya' karena dia dan istrinya, Marcela, memiliki empat anak yang cantik.

Namun, pasangan yang tertarik dengan tawarannya harus membayar masing-masing $2 juta (Rp29,8 miliar) untuk kedua embrio tersebut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Embrionya Dijadikan Bisnis Karena Dirinya Sudah Tidak Berniat Mempunyai Anak

Ia dan Marcela mengaku sudah tidak berminat memiliki anak lagi sehingga bersedia untuk bertemu dengan calon pasangan untuk membicarakan bisnisnya. De Nigris menyatakan embrio tersebut dapat tetap beku dan dapat digunakan sebagai polis asuransi jiwa untuk keluarganya, jika dia meninggal.

"Marcela dan saya tidak seharusnya memiliki anak lagi... Mungkin suatu saat kita bisa menggunakan embrio itu. Bagi yang tidak bisa punya anak, embrio kami bisa digunakan," ujarnya kepada Telemundo

De Nigris mencatat selain bisnis, ini adalah keinginanya untuk meningkatkan umat manusia. 

"Pasti banyak peminatnya, ada 'anak-anakku'. Saya akan menjual mereka, setiap embrio tidak kurang dari 2 juta dolar sekarang, karena 'anak-anak saya' tumbuh dengan baik, sekarang mereka semua menginginkannya," katanya.

3 dari 4 halaman

Penjualan Embrio Memicu Kontroversi

Penjualan embrio adalah topik paling kontroversial dengan implikasi etis dan moral yang memicu perdebatan dan diskusi selama bertahun-tahun. 

Penjualan embrio adalah prosedur penjualan embrio yang dikembangkan melalui in vitro fertilization (IVF) tetapi tidak akan digunakan oleh orang tua yang membuatnya.

Orang memilih untuk menjual embrio mereka karena berbagai alasan tertentu. Salah satu alasannya mungkin karena mereka telah menyelesaikan pembentukan keluarga mereka melalui IVF dan memiliki embrio yang tersisa. 

Alih-alih meninggalkan embrio tersebut, mereka mungkin akan memberikan atau menjualnya kepada pasangan lain yang berjuang melawan kemandulan dan ingin berkeluarga. 

Selain itu, sebenarnya orang juga dapat menjual embrio mereka untuk menghasilkan uang, tetapi dengan tujuan yang positif, misalnya menjual embrio untuk tujuan penelitian atau menyumbangkannya ke klinik kesuburan untuk digunakan dalam perawatan IVF, hal ini diizinkan di beberapa negara.

4 dari 4 halaman

Ilmuwan Ciptakan Embrio Sintetik yang Miliki Otak dan Jantung

Bicara soal embrio, para peneliti di University of Cambridge, Inggris berhasil "menciptakan" embrio tikus "sintetik" hanya dengan menggunakan campuran sel-sel punca. Bukan hanya mempunyai otak dan detak jantung, embrio itu juga diyakini akan bisa mengembangkan tulang belakang, pencernaan dan otot, hingga akhirnya menjadi tikus hidup. 

"Model embrio tikus kami tidak hanya mengembangkan otak, tapi juga jantung yang berdetak, semua komponen yang diperlukan untuk pembentukan tubuh," jelas penulis utama penelitian Profesor Magdalena Zemicka-Goetz, dilansir New York Post.

"Sungguh sulit dipercaya bahwa kami sudah sejauh ini. Ini adalah impian komunitas kami selama bertahun-tahun, dan fokus utama dari pekerjaan kami selama satu dekade dan akhirnya kami bisa melakukannya,” lanjut Zemicka-Goetz.

Pengamatan para ilmuwan terhadap eksperimen tersebut digadang-gadang bisa memberikan wawasan yang menyelamatkan jiwa mengenai misteri pertumbuhan manusia. Misalnya, penelitian terebut bisa membantu para dokter lebih memahami tentang penyebab keguguran pada tahap awal kehamilan.

Baca selengkapnya di sini... 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini