Sukses

Rusia Tak Maafkan Amerika Serikat Usai Visa Jurnalisnya Ditolak

Para jurnalis bertujuan meliput kehadiran Lavrov di PBB untuk menandai kepemimpinan Rusia di Dewan Keamanan (DK) PBB.

Liputan6.com, Moskow - Rusia menyebut Amerika Serikat (AS) telah menolak visa bagi jurnalis yang ingin meliput perjalanan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ke New York.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (24/4), Lavrov menyarankan agar Rusia mengambil tindakan balasan yang tegas.

Belum ada komentar dari Kementerian Luar Negeri AS tentang klaim visa yang ditolak.

"Amerika Serikat menganggap serius kewajibannya sebagai negara tuan rumah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berdasar Perjanjian Markas Besar PBB, termasuk terkait penerbitan visa," kata juru bicara Departemen Luar Negeri dalam pernyataan.

Para jurnalis bertujuan meliput kehadiran Lavrov di PBB untuk menandai kepemimpinan Rusia di Dewan Keamanan (DK) PBB.

"Negara yang menyebut dirinya terkuat, terpintar, bebas dan adil, telah ketakutan dan melakukan sesuatu yang bodoh dengan menunjukkan bahwa jaminan tersumpah tentang melindungi kebebasan berbicara dan akses ke informasi benar-benar berharga," kata Lavrov sebelum meninggalkan Moskow, Minggu.

"Pastikan bahwa kami tidak akan melupakan dan tidak akan memaafkan," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perselisihan Muncul

Perselisihan muncul setelah ketegangan meningkat antara Rusia dan AS atas penangkapan reporter koran The Wall Street Journal, Evan Gershkovich, oleh Rusia pada bulan lalu atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata. AS telah menyatakan Gershkovich "ditahan secara tidak sah".

Banyak jurnalis Barat yang bertugas di Rusia meninggalkan negara itu setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina. Rusia kini mewajibkan jurnalis asing untuk memperbarui visa dan akreditasi mereka setiap tiga bulan, dibandingkan setahun sekali sebelum pertempuran dimulai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini