Sukses

Bolsonaro Kembali ke Brasil di Tengah Sejumlah Skandal, Mengklaim Tidak Akan Memimpin Oposisi

Sejumlah kasus hukum menanti Bolsonaro, termasuk dugaan dia menghasut para pendukungnya untuk melakukan kerusuhan pada 8 Januari 2023, menyusul kekalahannya dalam Pilpres Brasil 2022.

Liputan6.com, Brasilia - Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali ke negaranya pada Kamis (30/3/2023) untuk pertama kalinya sejak kekalahannya dalam pemilu presiden 2022.

Politikus sayap kanan itu terbang ke Brasilia dari Florida, Amerika Serikat, di mana dia tinggal selama tiga bulan terakhir. Bolsonaro tidak pernah secara resmi mengakui kekalahannya dan sebaliknya, dia mengajukan petisi yang menentang hasil pemilu.

Namun, petisi itu ditolak oleh pengadilan.

Polisi militer bersiaga tinggi di dalam dan sekitar bandara, mendirikan pos pemeriksaan di jalan utama saat sekitar 50 pendukung Bolsonaro berkumpul untuk menyambutnya. Pihak berwenang sebelumnya meminta pendukungnya untuk menjauh dari bandara.

Sekelompok kecil pendukung di aula kedatangan internasional bandara semuanya mengenakan kaus sepak bola Brasil berwarna kuning dan hijau, beberapa di antaranya membawa bendera.

Setibanya di Brasilia, Bolsonaro kemudian pergi ke markas Partai Liberal, di mana sekelompok kecil pendukung menunggu di luar untuk menyambutnya. Kepada anggota partainya, Bolsonaro mengatakan bahwa pemerintah saat ini tidak akan dapat melakukan apapun yang mereka inginkan terkait masa depan Brasil.

"Kita memiliki 20 persen kursi di Kongres, selain rekan-rekan dari partai lain, kita adalah mayoritas di Kongres dan kita menginginkan yang terbaik bagi negara kita," ujar Bolsonaro dalam video yang diunggah di akun Twitter partai seperti dilansir CNN, Kamis (31/3).

"Saya yakin Anda semua akan membawa Brasil ke pelabuhan yang aman dan dengan bangga saya kembali."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bolsonaro Mengaku Tidak Akan Memimpin Oposisi

Dalam wawancara sebelum bertolak ke Brasil, Bolsonaro mengklaim bahwa dia tidak akan memimpin oposisi terhadap Presiden Luiz Inacio Lula dan Silva, meski dia menggalang dukungan dari aktivis konservatif dan kelompok sayap kanan selama tinggal di AS.

"Anda tidak harus menentang pemerintah karena mereka sendiri merupakan oposisi," ujarnya.

Sebaliknya, Bolsonaro mengaku bahwa sebagai orang yang berpengalaman dia berencana membantu partainya berkolaborasi dengan siapapun yang mereka inginkan. Pria usia 68 tahun itu menambahkan bahwa dia akan berkeliling Brasil sebagai persiapan pemilihan lokal.

Bolsonaro, yang menyangkal menghasut kerusuhan oleh para pendukungnya di Brasilia pada 8 Januari 2023, saat ini tengah menghadapi penyelidikan atas dugaan keterlibatannya. Dia juga berada di bawah pengawasan atas perhiasan yang diduga diterimanya sebagai hadiah dari pemerintah Arab Saudi saat menjabat.

Polisi federal telah memanggilnya untuk meminta keterangan.

Keluarga Kerajaan Arab Saudi dilaporkan memberi Bolsonaro tiga kotak barang mewah senilai jutaan dolar selama kunjungan kenegaraannya ke Riyadh pada tahun 2019.

Menurut CNN Brasil, dua kotak telah dikembalikan. Sementara satunya lagi masih dikuasai Bolsonaro.

Pada Kamis, Bolsonaro mengklaim bahwa barang mewah itu telah didaftarkan, didokumentasikan, dan siap untuk diserahkan tanpa masalah.

Selain itu, jaksa federal Brasil sedang menyelidiki apakah Bolsonaro mencoba menyelundupkan dua set permata berlian ke negara itu tanpa membayar pajak impor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.