Sukses

8 Maret 2014: Pesawat Malaysia Airlines MH370 Raib 9 Tahun Lalu, Keberadaannya Masih Misteri

Nasib penerbangan MH370 menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar dunia ketika menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China pada 8 Maret 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Sembilan tahun sudah petaka Malaysia Airlines MH370 berlalu. Kendati demikian keberadaan pesawat nahas itu tak jua ditemukan. Nasib 239 orang, para penumpang dan awak kapal, di dalam Boeing 777-200ER dari Bandara Internasional Kuala Lumpur yang tak pernah sampai tujuan ke Beijing, China masih menjadi misteri.

Nasib penerbangan MH370 menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar dunia ketika menghilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.

Nyaris satu dekade, keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370, yang menghilang secara misterius masih bersikeras agar pencarian pesawat tersebut terus dilakukan. Mengutip CNN, Senin 7 Maret 2023, mereka meminta pemerintah Malaysia pada Minggu 6 Maret untuk mengizinkan perusahaan eksplorasi dasar laut AS, Ocean Infinity, melakukan pencarian baru untuk kapal terbang yang hilang kontak 8 Maret 2014 lalu.

Pada tahun 2018, Malaysia melibatkan Ocean Infinity untuk mencari pesawat di Samudera Hindia bagian selatan, menawarkan untuk membayar hingga $70 juta jika menemukan pesawat tersebut. Tetapi operasinya gagal.

Pencarian perusahaan itu dilakukan setelah Malaysia, China, dan Australia mengakhiri perburuan bawah air senilai $135 juta selama dua tahun yang sia-sia pada Januari 2017 setelah tidak menemukan jejak pesawat.

Pada Minggu 6 Maret, Voice370 - sekelompok kerabat dari mereka yang berada di pesawat - mengatakan Ocean Infinity diharapkan memulai pencarian baru paling cepat musim panas ini dan mendesak pemerintah Malaysia untuk menerima proposal apa pun dari perusahaan dengan biaya bersyarat, seperti perusahaan hanya akan dibayar jika berhasil.

"Ocean Infinity, selama 12 bulan terakhir telah membuat kemajuan nyata bekerja dengan banyak orang untuk lebih memahami... peristiwa pada 2014," kata Voice370 dalam sebuah pernyataan jelang acara peringatan untuk menandai tahun kesembilan sejak hilangnya MH370.

Ocean Infinity dan Kementerian Transportasi Malaysia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Namun dalam sebuah pesan kepada keluarga yang dibacakan pada acara peringatan tersebut, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke bersumpah untuk tidak "menutup buku" pada MH370, menambahkan bahwa pertimbangan akan diberikan untuk pencarian di masa depan jika ada "informasi baru dan kredibel" pada pesawat itu atau lokasi potensial.

Puing-puing yang dikonfirmasi atau diyakini berasal dari pesawat MH370 telah terdampar di sepanjang pantai Afrika dan pulau-pulau di Samudra Hindia.

Para penyelidik Malaysia sebelumnya tidak mengambil kesimpulan tentang apa yang terjadi di dalam pesawat, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pesawat itu sengaja keluar jalur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Netflix Rilis Serial Soal Misteri Pesawat Nahas MH370, Tayang 8 Maret 2023

Sementara itu, Netflix baru saja mengumumkan serial dokumenter tiga bagian baru tentang pesawat Malaysia Airlines Flight 370 atau MH370 yang hilang kontak pada 2014. Sampai saat ini, misteri hilangnya pesawat Pesawat Boeing 777-200ER tersebut belum terpecahkan.

Serial "MH370: The Plane That Disappeared" akan membahas tiga teori yang melingkupi peristiwa tersebut. Serial dokumentar ini akan mulai ditayangkan dalam website seluruh dunia mulai 8 Maret 2023.

JIka kisah ini tidak tragis, nasib Malaysia Airlines MH370 mungkin terasa seperti sesuatu yang diambil dari naskah The X-Files.

Sebuah penerbangan menuju Beijing dari Kuala Lumpur lepas landas pada 8 Maret 2014, sebelum menghilang dari radar dalam keadaan yang masih diselimuti misteri hingga kini, nyaris satu dekade.

Pesawat Boeing 777 itu diyakini jatuh di Samudera Hindia selatan, menewaskan semua 239 penumpang dan awak kapal.

"Diatur di tujuh negara, serial dokumenter yang mencekam ini menggunakan arsip yang kuat untuk merekonstruksi malam kejadian hilangnya pesawat nahas tersebut," demikian mengutip sinopsis resmi. "memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk menjelajahi tiga teori paling kontroversial tentang hilangnya pesawat."

Netflix mencondongkan ceritanya ke sisi misterinya, dan mencatat bahwa, "Ini adalah kisah yang penuh dengan konspirasi dan teka-teki sosok bayangan dan keheningan resmi. Tetapi yang terpenting, ini adalah cerita untuk tetap menghidupkan memori bagi orang-orang yang hilang dalam salah satu misteri terbesar yang belum terpecahkan di zaman kita, dan untuk mendorong pencarian jawaban."

Serial ini akan menguak kesaksian orang-orang yang paling terlibat dengan kejadian tersebut, menampilkan wawancara dengan anggota keluarga, ilmuwan, dan jurnalis, serta banyak orang yang tidak terhubung namun secara obsesif mencari tahu apa yang terjadi pada malam itu.

3 dari 4 halaman

Kronologi Raibnya Pesawat Malaysia Airlines MH370

Lepas tengah malam, pada pukul 00.41, MH370 lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur. Boeing 777-200ER itu dijadwalkan mendarat di Beijing, China pada pukul 06.30 di hari yang sama.

"All right, good night"..."Baiklah, selamat malam," hanya itu pesan terakhir yang datang dari kokpit MH370 yang diterima staf pengendali udara Malaysia pada pukul 01.19.

Pesan itu diucapkan kopilot Fariq Hamid. Bukan oleh sang kapten penerbang, Zaharie Ahmad Shah.

Dua menit kemudian, pesawat menghilang dari layar kontrol lalu lintas udara seiring transponder yang dimatikan. Pihak berwenang Malaysia percaya bahwa seseorang di kokpit mematikan sistem komunikasi pesawat dan mengalihkan rute burung besi itu ke barat. Entah ke mana.

Burung besi jenis Boeing 737-200ER yang dioperasikan maskapai pelat merah itu hilang saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Tiongkok pada Sabtu 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu setempat. Pukul 01.21 kapal terbang dinyatakan menghilang.

Hingga kini tak ada satu pun jejak puing atau serpihan pesawat yang bisa memberi 'terang di dalam gelap' misteri itu.

Pencarian besar-besaran yang menelan biaya hingga US$ 141 juta telah dilakukan di Samudera Hindia. Namun akhirnya dihentikan karena tak ada hasil.

Pesawat kemudian diketahui putar balik dan sejumlah puing ditemukan di Samudera Hindia dekat Perth, baik melalui satelit maupun penglihatan langsung menggunakan pesawat. 

Kendati demikian puing-puing pecahan pesawat yang ditemukan di pesisir Samudera Hindia tak memberikan petunjuk di mana MH370 berakhir. Belakangan dugaan penemuan puing juga dilaporkan di hutan belantara Kamboja dan Madagaskar.

 

4 dari 4 halaman

WNI Termasuk Korban

Sekitar dua pekan pencarian pesawat MH370, pada akhir Maret 2017, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan bahwa perjalanan pesawat Malaysia Airlines MH370 berakhir di Samudera Hindia bagian selatan, tepatnya di dekat Perth, Australia. Suatu lokasi yang sangat jauh dari rute penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China.

Bagaimana bisa pesawat sampai di Australia yang letaknya sangat jauh di selatan? Dan bagaimana nasib 239 penumpang jika pesawat jatuh ke laut? Pihak Malaysia Airlines menyatakan bahwa tidak ada penumpang yang selamat.

"Malaysia Airlines dengan berat hati mengumumkan bahwa MH370 hilang dan tidak ada yang selamat," demikian pernyataan Malaysia Airlines kepada para keluarga penumpang, seperti dimuat The Star, Senin 24 Maret 2014.

"Seperti yang kalian dengar dari PM Malaysia. Kami telah menerima kabar bahwa pesawat jatuh di Samudera Hindia bagian Selatan."

Sejumlah keluarga di Beijing dan Kuala Lumpur, seperti dilaporkan The Star, sangat terpukul mendengar kabar tersebut. Banyak yang terlihat memegang kepala dan menangis.

Ada 239 orang yang berada di MH370. Mereka terdiri dari 152 warga China, 38 warga Malaysia, 7 Indonesia, 5 India, 7 Australia, 3 Prancis, 3 Amerika Serikat, 2 Selandia Baru, 2 Ukraina, 2 Kanada, 1 Rusia, 1 Italia, 1 Taiwan, 1 Belanda dan 1 Austria.

Mereka terdiri dari 227 penumpang termasuk 2 bayi dan 12 awak pesawat. Pesawat diterbangkan oleh Kapten Zaharie Ahmad Shah (53).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.