Sukses

Selandia Baru Berlakukan Keadaan Darurat Nasional Akibat Topan Gabrielle

Ini merupakan status keadaan darurat nasional ketiga dalam sejarah Selandia Baru.

Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru telah mengumumkan keadaan darurat nasional akibat Topan Gabrielle. Itu merupakan status keadaan darurat nasional ketiga dalam sejarah Selandia Baru.

Menteri Manajemen Darurat Selandia Baru Kieran McAnulty menandatangani deklarasi tersebut pada Selasa (14/2/2023) pagi waktu setempat. Demikian seperti dikutip dari BBC.

Sebelumnya, Selandia Baru mengumumkan status keadaan darurat nasional saat pandemi COVID-19 dan serangan teror Christchurch.

Di kota terbesar, Auckland, belasan pusat evakuasi telah didirikan. Pihak berwenang mengatakan mereka telah mengevakuasi 50 rumah di sekitar menara setinggi 30 meter yang terancam roboh.

McAnulty menggambarkan Topan Gabrielle sebagai peristiwa cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menjelaskan bahwa status keadaan darurat nasional akan memungkinkan koordinasi federal untuk merespons pembersihan dan akan menyediakan sumber daya tambahan bagi mereka yang terdampak.

Selain itu, status darurat nasional juga memberi pemerintah lebih banyak kekuatan untuk menanggapi situasi berbahaya, termasuk membatasi perjalanan.

Topan Gabrielle menghantam North Island dengan angin, hujan, dan gelombang tanpa henti sejak Minggu (12/2) malam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemadaman Listrik

Setidaknya 38.000 ribu rumah dilaporkan mati listrik pada Selasa pagi. CNN melaporkan angkanya jauh lebih besar, yakni 46.000 rumah.

The Guardian melansir bahwa operator jaringan listrik nasional Selandia Baru telah mengumumkan "darurat jaringan" dan memperingatkan bahwa listrik mungkin akan tetap padam selama "berhari-hari hingga berminggu-minggu, bukan berjam-jam".

Pemadaman listrik yang meluas di Hawkes Bay dan Bay of Plenty terjadi setelah gardu induk banjir saat hujan deras yang diakibatkan Topan Gabrielle.

"Karena situasi saat ini, kami tidak dapat memperoleh komunikasi dari gardu kami, tetapi kemungkinan gardu Redclyffe terendam air," kata pihak operator. "Tidak ada yang akan dilakukan untuk memulihkan tenaga sampai Transpower yakin situasinya aman bagi pekerja di lapangan."

3 dari 3 halaman

Paket Bantuan Senilai US$ 7,3 Juta

Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins telah mengumumkan paket bantuan senilai US$7,3 juta pada Senin (13/2).

Sementara itu, seorang petugas pemadam kebakaran dilaporkan hilang dan seorang lainnya luka parah setelah tanah longsor terjadi di pemukiman pantai barat Auckland, Muriwai.

Pencarian petugas pemadam kebakaran tersebut harus dibatalkan karena kondisinya terlalu berbahaya.

Badan meteorologi Selandia Baru, Metservice, mengatakan wilayah Hawke Bay diguyur curah hujan 100 hingga 260 mm dalam 24 jam terakhir.

Metservice pada Rabu lalu telah mengingatkan bahwa Topan Gabrielle akan terus membawa cuaca buruk ke bagian utara dan tengah Selandia Baru saat bergerak menuju ke tenggara.

Dan peringatan cuaca merah yang mengindikasikan banjir besar dan kerusakan luas akibat angin kencang telah diberlakukan di sebagian besar North Island dan akan berlangsung hingga Selasa waktu setempat.

Sementara itu, sekitar 10.000 pelanggan internasional Air New Zealand terganggu oleh pembatalan sedikitnya 509 penerbangan. Bandara Auckland mengatakan pada Selasa pagi bahwa penerbangan internasional dan domestik diperkirakan akan dimulai kembali, tetapi jika kondisi cuaca memburuk, itu bisa berubah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.