Sukses

Tragis! 6 Turis Spanyol Diperkosa Saat Berlibur di Acapulco

Keenam turis tersebut diperkosa oleh sekelompok pria bersenjata di sebuah resor Meksiko yang terletak di Acapulco.

Nahas benar nasib 6 orang turis asal Spanyol yang berniat untuk berlibur di Meksiko ini. Keenamnya justru diperkosa oleh sekelompok pria bersenjata di sebuah resor yang terletak di Acapulco.

Seperti dilansir AP, Rabu (6/2/2013), aksi pria bertopeng bersenjata itu pun menodai citra glamor resort yang terletak di Pantai pasifik.

Serangan perkosaan itu terjadi sebelum fajar pada Senin (4/2/2013) waktu setempat di resor sewaan 6 orang pria dan perempuan Spanyol serta seorang wanita Meksiko yang terletak di pinggir pantai yang tenang di Acapulco.

Menurut keterangan dari Walikota Acapulco Luis Walton, para penyerang tersebut berhasil memperoleh akses ke dalam rumah sewaan itu karena memaksa 2 orang turis Spanyol yang sedang berada di halaman untuk membuka pintunya.

Kelima orang penyerang itu kemudian masuk ke rumah dan menodongkan senjata kepada penghuni rumah sewaan lainnya. Mereka mengikat 6 pria dengan kabel telepon dan tali baju renang, lalu dengan beringas memperkosa keenam perempuan asal Spanyol. Anehnya, mereka tak memperkosa wanita Meksiko yang berada di rumah tersebut.

Aksi bejat kelompok bersenjata itu berlangsung sekitar 2 jam setelah tengah malam, namun para korban baru dapat melaporkannya ke pihak berwenang 5 jam kemudian pada pagi harinya.

"Ini adalah situasi yang disesalkan, dan tentu saja itu akan merusak Acapulco," kata Walton.

Penyerang mengenakan masker

Resor glamor yang menjadi perhatian banyak bintang film dan selebriti di tahun 1950-an dan 60-an itu sebelumnya juga sempat ternodai, oleh aksi pembunuhan geng narkoba dan pemerasan. Namun aksi kekerasan tersebut tak mencederai para turis.

Walton mengatakan, ia tidak yakin penyerang tersebut adalah geng narkoba.

Sementara dari keterangan Jaksa Agung Guerrero Martha Garzon Guzman, saksi sulir mendeskripsikan para penyerang karena mereka mengenakan masker.

"Dari apa yang Jaksa Agung telah katakan kepada saya, saya tidak berpikir ini kejahatan terorganisir. Tapi itu harus diselidiki, kita tidak tahu," kata Walton.

Departemen Hubungan Luar Negeri Meksiko pun mengeluarkan pernyataan dan menyesalkan serangan tersebut, ia juga mengatakan aksi itu tak mengarah kepada para pedagang obat-obatan terlarang.

"Sampai saat ini, penyelidikan sedang dilakukan oleh pemerintah daerah dan mereka akan memberikan informasi," tulis pernyataan itu.

Analis keamanan dan obat-obatan Jorge Chabat yang ikut menyelidiki kasus tersebut mengatakan, setelah bertahun-tahun aktivitas geng narkoba di Acapulco terjadi, aksi kelompiok bersenjata kali ini dinilai berbeda.

"Pada titik ini, garis antara kejahatan umum dan terorganisir sangat renggang. Ada banyak dari gerombolan yang mengambil keuntungan dari situasi yang tidak aman saat ini, mereka tahu pemerintah tidak bisa mencari jejaknya," kata Chabat.

"Semuanya menunjuk ke kejahatan terorganisir, karena beberapa geng telah beroperasi di sana selama bertahun-tahun. Kelompok itu mungkin bukan kelompok besar, tetapi ada kelompok-kelompok kecil yang melakukan kejahatan secara permanen," tulis rilis pernyataan tersebut.

Kedutaan Besar Spanyol di Mexico City mengatakan, para korban perkosaan itu saat ini telah menerima bantuan dari kedutaan setempat.

"Psikologis para korban sangat terpengaruh oleh serangan itu, mereka telah menerima pengobatan," ujar walikota Acapulco.

Penasehat Wisatawan

Sebelum terjadi serangan perkosaan itu, Kementerian Luar Negeri Spanyol sebenarnya telah mengeluarkan daftar resor dengan 'zona berisiko' di Meksiko melalui websitenya.

"Di Acapulco, geng kejahatan terorganisir telah melakukan kekerasan. Meskipun hingga saat ini belum ada korban dari kalangan wisatawan di daerah yang mereka kunjungi. Bagaimanapun, kewaspadaan sangat disarankan," tulis imbauan tersebut.

Imbauan tersebut juga disampaikan Kementerian Luar Negeri Kanada, yang juga mengeluarkan peringatan "ekstra hati-hati" di negara bagian Guerrero, termasuk Acapulco, karena tingginya tingkat kejahatan terorganisir dan kekerasan di wilayah perkotaan itu.

Serangan perkosaan yang menimpa 6 turis Spanyol itu terjadi 3 hari setelah sepasang turis Meksiko ditembak oleh sekelompok pria bertopeng di bagian timur Pantai Acapulco.

Insiden-insiden tersebut tentu saja semakin memperburuk citra Acapulco. Untuk itu Walton selaku Walikota Acapulco pun mencoba mencari cara agar citra buruk wilayah tersebut menghilang dan tak menghantui para turis.

"Kami harus mengkampanyekan iklan, untuk mengatakan bahwa tidak semuanya di Acapulco adalah seperti itu. Hal ini (kekerasan) terjadi di mana-mana di dunia, tidak hanya di Acapulco atau di Meksiko," kata Walton.

Serangan itu sangat memalukan bagi Meksiko, karena terjadi 4 hari setelah Sekretaris Pariwisata Claudia Ruiz Massieu mengunjungi Pameran Pariwisata Internasional yang diselenggarakan di Madrid untuk meluncurkan promosi ofensif yang menggambarkan Meksiko sebagai tujuan wisata yang aman dan menarik.

"Ini adalah Meksiko," kata Massieu yang menggambarkannya sebagai negara yang aman. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.