Sukses

Singapura Bedakan Perlakuan bagi Penerima Vaksin COVID-19 Sinovac, Pfizer, dan Moderna

Singapura membedakan perlakuan bagi warganya yang menerima vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna.

Liputan6.com, Singapura - Singapura memberikan perlakuan berbeda bagi warganya yang menerima vaksin COVID-19 Sinovac, Pfizer, dan Moderna.

"Mereka (penerima vaksin Sinovac) mungkin tidak diperlakukan dengan cara yang sama seperti yang divaksinasi di bawah program nasional kami," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam sebuah pernyataan, seperti dkutip dari laman Bloomberg, Sabtu (3/7/2021).

Diketahui bahwa vaksin COVID-19 yang termasuk dalam program vaksinasi Singapura adalah vaksin yang berbasis mRNA yaitu Pfizer dan Moderna.

Para penerima vaksin Sinovac juga masih harus melakukan tes COVID-19 jika akan menghadiri sebuah acara, sementara penerima vaksin Pfizer atau Moderna tidak diharuskan untuk melakukannya.

Selain itu, para dokter juga diwajibkan memberitahu penerima vaksin Sinovac di Singapura atas konsekuensi yang akan dihadapi, menurut Bloomberg.

Bloomberg melanjutkan, kemungkinan penerima vaksin Sinovac juga tidak akan memenuhi syarat untuk menikmati pelonggaran lain dari Pemerintah Singapura.

Pelonggaran tersebut seperti bepergian tanpa menjalani karantina 14 hari saat memasuki perbatasan Singapura.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sekitar 20 Klinik di Singapura Gunakan Vaksin Sinovac

Pada pertengahan Juni 2021, Singapura mengizinkan sekitar dua puluh klinik swasta untuk menggunakan stok suntikan Sinovac, meskipun vaksin tersebut belum disetujui oleh regulator.

Antrean panjang pun membanjiri klinik-klinik. Sementara itu, pemerintah Singapura belum merilis data tentang berapa banyak suntikan yang telah diberikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, bahwa vaksin Sinovac dibuat dari metode tradisional dengan menyuntikkan bentuk virus tidak aktif untuk memancing respons kekebalan.

Vaksin tersebut dapat diberikan kepada orang-orang yang kekebalannya terganggu, menurut WHO.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.