Massa Protes di Luar Kediaman PM Thailand, Polisi Tembak Gas Air Mata dan Peluru Karet

Begini Suasana Aksi Unjuk Rasa Warga Thailand — Pengunjuk rasa pro-demokrasi berkumpul di lapangan Sanam Luang di Bangkok, Thailand (20/9/2020). Ribuan pengunjuk rasa pada hari Sabtu datang untuk unjuk rasa mendukung tuntutan gerakan protes yang dipimpin mahasiswa untuk pemilihan baru dan reformasi. monarki. (AP Photo/Wason Wanichakorn)

Liputan6.com, Bangkok- Massa melakukan demo di luar kediaman Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-O-Cha pada Minggu (28/2) waktu setempat.

Berusaha membubarkan aksi tersebut, polisi setempat dilaporkan menembakkan peluru karet serta gas air mata kepada massa.

Aksi protes itu diinisiasi oleh sejumlah kalangan pemuda yang menyerukan mundurnya Prayut Chan-O-Cha.

Massa menganggap PM Prayut Chan-O-Cha telah kehilangan semangat dalam beberapa bulan terakhir setelah gelombang kedua infeksi Virus Corona di Thailand.

Dikutip dari AFP, Senin (1/3/2021) diperkirakan ada sebanyak ada 2.000 demonstran yang terlibat dalam aksi protes itu.

Selain itu, massa melakukan long march dari Monumen Kemenangan di persimpangan Ibu Kota Bangkok menuju kediaman Prayut.

Ada beberapa pengunjuk rasa yang serempak mengenakan topi dan membawa bendera berwana merah.

Ratusan orang kemudian semakin tak terkendali dan menerobos kawat berduri, yang ditempatkan oleh polisi, hingga memicu bentrokan.

Sejumlah demonstran, menurut laporan AFP, terlihat mendorong truk polisi. Polisi kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata.

"Mereka sedang mempersiapkan segalanya, perisai, tongkat, air dengan beberapa bahan kimia dan peluru karet," kata seorang pengunjuk rasa kepada salah satu media Thailand.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

Raja Thailand, Rama X Maha Vajiralongkorn menemui pendukungnya di kompleks Grang Palace, Bangkok. I juga sempat memberikan tanggapan tentang demonstan anti-monarki.

2 dari 3 halaman

Meriam Air dan Gas Air Mata

Di tengah ketegangan, polisi menggunakan meriam air dan melepaskan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan massa.

Beberapa di antara mereka tampak berteriak, meminta air untuk membasuh muka. Namun, massa tetap bertahan di lokasi unjuk rasa.

Menurut seorang wartawan AFP di lapangan, polisi juga menembakkan peluru karet.

"Tidak terlalu sakit," ungkap seorang pengunjuk rasa kepada sebuah media Thailand.

Pendemo itu juga menunjukkan tanda kemerahan di bagian lengannya.

Selain itu, beberapa pemrotes juga melempar botol kaca dan batu bata ke arah polisi. Sementara lainnya bersembunyi di pom bensin terdekat.

Pusat Medis Darurat Erawan menuturkan bahwa 16 pengunjuk rasa mengalami luka dan seorang polisi yang menanggapi protes juga jatuh pingsan.

Seorang perawat di Rumah Sakit Rajavithi mengatakan kepada AFP bahwa petugas tersebut meninggal tetapi tidak menjelaskan keadaannya.

Informasi yang beredar di platform Facebook menyebut adanya 2 demonstran yang ditangkap. Namun, penangkapan itu belum dikonfirmasi oleh polisi.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Thailand
Negara
Negara di Asia yang terkenal dengan kuliner lezat, serta dijuluki negeri gajah putih dan negeri seribu pagoda.
Lihat Selengkapnya
Thailand
PM Thailand Prayut Chan-O-Cha
Demo di Thailand
polisi thailand
demonstrasi
Unjuk Rasa di Thailand

Natasha Khairunisa Amani
Author

Massa Protes di Luar Kediaman PM Thailand, Polisi Tembak Gas Air Mata dan Peluru Karet

Saksikan Video Berikut Ini:

Meriam Air dan Gas Air Mata

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Thailand

PM Thailand Prayut Chan-O-Cha

Demo di Thailand

polisi thailand

demonstrasi

Unjuk Rasa di Thailand

23 April 2019: Tanah Longsor di Tambang Batu Giok Myanmar, Lebih dari 50 Orang Tewas

24 April 2011: Kebocoran Berkas Guantanamo AS Kuak Kebrutalan Penjara Paling Kontroversial di Dunia

VIDEO: Presiden Turki Bertemu dengan Pemimpin Hamas, Bahas Apa?

4 Hal yang Akan Terjadi Jika Bumi Memiliki Cincin Seperti Saturnus

Kim Jong Un Pantau Simulasi Serangan Balik Nuklir Korea Utara

Retno Marsudi: Jangan Menikmati Jabatan, Nanti Bisa Terlena

Cegah Overtourism, Thailand Pertimbangkan Terapkan Pajak Turis Senilai Rp131 Ribu

Viral Remaja di Jepang Susun Uang Sobek Senilai Rp1 Juta Selama 3 Minggu, Bisa Ditukar di Bank Pula

Baku Tembak Tentara Filipina Vs Militan Tewaskan 12 Orang Termasuk Pemimpin Fraksi Bangsamoro Islamic Freedom Karialan

Protes Perang Gaza Mengguncang Kampus-kampus di Amerika Serikat

PBB Desak Penyelidikan atas Temuan 2 Kuburan Massal di Jalur Gaza

Kronologi Tentara AS Hilang dan Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Sakit Jantung

Jelang Penetapan Prabowo-Gibran, Kantor KPU Steril

Peringati Hari Buku Nasional, Starbucks Indonesia Salurkan 8.769 Donasi Buku dari Konsumen

5 Pernyataan Prabowo Subianto Usai Putusan MK Menolak Seluruhnya Terkait Sengketa Pilpres 2024

Momen AHY Buluskan Naik Mobil Pick Up Seharga Rp 1,1 Miliar, Agak Lain Nih!

Apple Bakal Tingkatkan Kemampuan AI di iOS 18, Apa Saja yang Berubah?

Inilah 3 Golongan yang Dibangkitkan dengan Wajah Berseri di Hari Kiamat, Siapa Mereka?

IHSG Rabu Pagi Dibuka di Zona Hijau, Sentuh 7.127

Kecanduan Judi Slot, Pria di Palembang Aniaya Istri karena Tak Terima Ditegur

BI Bakal Tahan Suku Bunga demi Jaga Rupiah, Saham-Saham Apa yang Menarik Dicermati?

Simulasi Persiapan Pengamanan Euro 2024 Jerman

7 Rekomendasi Drakor Romantis Noona yang Menarik untuk Ditonton

Pria dengan Kasus Positif COVID-19 Terlama Selama 613 Hari Meninggal Dunia

RSUD dr Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Bokong, Hanya Punya Satu Saluran Pembuangan