Sukses

Arab Saudi Buka Aplikasi Registrasi untuk Vaksinasi Virus Corona COVID-19

Arab Saudi dilaporkan telah memulai proses registrasi untuk pemberian vaksinasi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Riyadh - Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa Arab Saudi pada Selasa 15 Desember 2020 mulai melakukan registrasi untuk pemberian vaksin COVID-19.

Menurut pihak Kementerian Kesehatan Arab Saudi, seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (16/12/2020), registrasi untuk vaksinasi gratis bagi semua warga maupun pemukim ini dilakukan melalui aplikasi Sehaty.

Berdasarkan informasi, proses vaksinasi di Arab Saudi akan dilakukan dalam tiga tahap. Berikut ini penjelasannya:

  • Tahap pertama menyasar mereka yang berisiko tinggi, mengalami komplikasi serius saat tertular COVID-19, termasuk warga lanjut usia dan penyandang obesitas.
  • Pada tahap kedua, mereka yang berusia di atas 50 tahun dan penderita penyakit kronis akan divaksinasi.
  • Tahap terakhir akan menyasar semua warga dan pemukim yang ingin mendapatkan vaksinasi.

Arab Saudi merupakan salah satu negara pertama yang mengumumkan rencana implementasi program vaksinasi COVID-19 nasional.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

UNESCO: Guru Harus Jadi Prioritas Vaksinasi COVID-19

Sementara itu, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pendidikan (UNESCO) menyerukan kepada pemerintah setempat untuk memberikan prioritas kepada guru akses ke vaksin COVID-19. 

Badan PBB tersebut mengharapkan guru termasuk salah satu dari mereka yang diutamakan untuk vaksin COVID-19.

Dikutip dari AFP, Selasa (15/12/2020), seruan itu datang ketika Amerika Serikat, negara yang paling terdampak Virus Corona COVID-19, mulai melakukan vaksinasi COVID-19 kepada warganya.

Pemberian vaksin COVID-19 petama di AS, diberikan kepada seorang perawat di New York.

"Saat kami melihat perkembangan positif terkait vaksinasi, kami percaya bahwa guru dan personel pendukung pendidikan harus dianggap sebagai kelompok prioritas," kata Kepala UNESCO, Audrey Azoulay dalam pesan video bersama Kepala organisasi guru Pendidikan Internasional (IE), David Edwards. 

Selengkapnya di sini.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Manfaat Tracing Putus Rantai Penularan COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.