Sukses

Universitas di Singapura Kembangkan Teknologi Robot dan Drone untuk Rumah Sakit Pintar

NUHS merencanakan penggunaan teknologi dalam manajemen rumah sakit untuk mempermudah kinerja karyawannya

Liputan6.com, Singapura - National University Health System (NUHS) Singapura memanfaatkan teknologi dalam manajemen rumah sakit, seperti menggunakan drone, robot, dan teknlogi tanpa sentuhan. Teknologi yang baru ini akan membantu dalam peningkatan operasional.

"Rumah sakit adalah aset penting, dan ada kebutuhan terus menerus untuk membuatnya lebih aman, lebih pintar dan tentu saja, lebih ramah lingkungan," kata COO NUHS, Ng Kian Swan seperti dikutip dari CNA, Jumat (25/9/2020).

"Dengan memanfaatkan teknologi dan IoT (Internet of Things) dan AI (kecerdasan buatan), ini dapat membantu kami mendorong efisiensi, produktivitas, keamanan, dan yang terpenting, ini juga menyediakan platform bagi kami untuk meningkatkan keterampilan sesama rekan, yang sebenarnya mempersiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan, untuk mendukung tenaga kerja dalam operasional."

NUHS terdiri dari institusi perawatan kesehatan seperti Rumah Sakit Alexandra, Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, Rumah Sakit Komunitas Jurong dan Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH). Salah satu cara di mana NUHS berencana untuk memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional adalah melalui penggunaan drone, kata Ng Kian.

"Untuk drone, itu menggantikan cara konvensional memasang gondola, scaffolding, untuk melakukan inspeksi gedung. Itu mahal, memakan waktu dan sampai batas tertentu, tidak terlalu akurat," katanya.

"Dengan menggunakan drone, Anda dapat menjangkau bagian mana pun dari gedung, mengambil foto, dan (foto) dikirimkan ke teknisi. Dan jika ada masalah yang perlu dengan segera untuk diperbaiki, kami dapat melakukannya," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penggunaan Teknologi Drone dan Robot

Penggunaan drone untuk melakukan inspeksi bangunan telah diluncurkan sejak Oktober tahun lalu, dengan Rumah Sakit Alexandra, Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong, dan NUH telah melalui dua kali inspeksi. Pemeriksaan ini akan dilakukan setiap tiga bulan.

Ini berarti pemeriksaan yang lebih sering dan teratur untuk memastikan pemeliharaan fasad rumah sakit dan mengurangi risiko masalah seperti retakan, noda dan benda jatuh dari talang dan kisi atap, tambah NUHS dalam rilis media.

NUHS juga akan mengujicobakan penggunaan drone untuk melakukan pengawasan keamanan dan patroli di berbagai lokasi rumah sakit, memantau area dengan "fasilitas penting" seperti pembangkit listrik dan tangki air, kata Ng Kian.

Ini juga telah diterapkan di ketiga rumah sakit.

Selain drone, NUHS juga meluncurkan penggunaan robot keamanan otonom untuk melengkapi tim keamanan di fasilitas patroli.

"Ini untuk mendukung operasi keamanan dan bertindak sebagai pencegahan. Kami bekerja sama dengan mitra untuk memasukkan beberapa persyaratan fungsional, termasuk izin untuk mengukur suhu pengunjung," kata Ng Kian.

Salah satu robot yang dapat membantu mendeteksi potensi insiden keamanan dan mengirimkan data kembali akan diluncurkan di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong bulan depan. Robot lain yang membantu dalam pengambilan suhu dan pemindaian untuk masuk dengan aman akan diluncurkan antara November dan Desember di NUH.

3 dari 3 halaman

Perencanaan Teknologi Lift berupa Tombol Tanpa Sentuh

Karyawan rumah sakit akan dikirim ke tempat kursus untuk mempelajari cara mengoperasikan teknologi baru ini.

"Pada tahap ini akan lebih banyak menggunakan robot, drone untuk mendukung cara kerjanya. Di waktu yang sama keterampilan kami dapat meningkat. Meningkatkan keterampilan bagi kami sangat sangat penting karena teknologi adalah sesuatu yang bergerak sangat cepat," kata Ng Kian.

"Dan dalam hal menjalankan operasional rumah sakit untuk kami ... ini adalah satu poin yang selalu saya diskusikan dengan kolega saya dan kami harus terus menggunakan teknologi untuk mendorong efisiensi dan operasi."

Ng Kian juga mencatat bagaimana pandemi COVID-19 saat ini juga telah menimbulkan masalah terkait ketenagakerjaan, dan teknologi baru semacam itu dapat membantu mengatasi masalah ini.

"COVID-19 sebenarnya memunculkan masalah yang sangat menantang yaitu ketergantungan pada tenaga kerja. Dan dengan memanfaatkan teknologi ini ... ini meningkatkan efisiensi. Pada saat yang sama, ini mengurangi kebutuhan tenaga kerja dan bagi kami di NUHS, ini adalah sesuatu yang sangat penting dan kami akan terus menggunakan teknologi untuk mendukung operasional rumah sakit kami."

Fitur lain yang NUHS rencanakan adalah teknologi tanpa sentuhan dalam lift berupa tombol tanpa sentuhan. Ini akan membantu meningkatkan pengendalian infeksi dan mengurangi penularan bakteri atau virus, terutama selama pandemi saat ini, kata NUHS. Ini akan diperkenalkan di lift terpilih di kampus NUHS pada Maret tahun depan.

 

Reporter : Romanauli Debora

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.