Sukses

Sri Lanka Terapkan Jam Malam dan Blokir Media Sosial Usai Teror Bom Beruntun

Dua kebijakan itu diberlakukan menyusul delapan rangkaian ledakan bernuansa teror di Kolombo dan Batticaloa, sejak pagi hingga siang hari waktu lokal.

Liputan6.com, Kolombo - Otoritas Sri Lanka memberlakukan jam malam pada Minggu 21 April 2019, dari pukul 18.00 hari ini hingga esok pagi 06.00 (waktu lokal).

Jam malam diberlakukan menyusul delapan rangkaian ledakan bernuansa teror di Kolombo dan kota di timur, Batticaloa, sejak pagi hingga siang hari waktu lokal, demikian seperti dikutip dari News18.com, Minggu (21/4/2019).

Rangkaian teror itu menewaskan setidaknya 160 orang dan melukai ratusan lainnya.

Menindaklanjuti serangan ini, otoritas Sri Lanka telah memerintahkan penutupan sekolah pada besok dan lusa.

Perayaan Minggu Paskah di seluruh Sri Lanka juga telah dibatalkan.

Otoritas juga memberlakukan hari libur nasional pada 22 April dan 23 April 2019.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Media Sosial Diblokir

Kebijakan lain yang diambil oleh otoritas Sri Lanka pascateror bom itu adalah memblokir sejumlah platform media sosial.

WhatsApp dan Viber adalah beberapa platform yang telah diblokir, Firstpost melaporkan.

Pemerintah mengambil langkah itu untuk menyetop peredaran berita palsu yang merebak melalui platform, seperti salah satunya kabar mengenai ledakan yang terjadi di salah satu gedung pemerintahan di Kolombo. Otoritas telah membantah kabar palsu tersebut.

3 dari 3 halaman

Total 8 Ledakan hingga Saat Ini

Ledakan ke-8 terjadi di Kolombo, Sri Lanka pada Minggu 21 April 2019 sekitar pukul 14.30 waktu setempat.

Seperti dikutip dari News18.com pada Minggu (21/4/2019), ledakan kedelapan terjadi di distrik Dematagoda, Kolombo.

Ledakan kedelapan hanya berselang beberapa menit setelah ledakan ketujuh yang terjadi di distrik Dehiwala, Kolombo, sekitar pukul 14.00 waktu setempat, demikian seperti dikutip dari News18.com.

Firstpost melaporkan bahwa ledakan di Dehiwala menghantam Hotel Tropical Inn dekat Kolombo, menewaskan dua orang.

Ini adalah ledakan ketujuh yang mengoyak negara kepulauan itu, dengan korban jiwa mencapai 187 orang, menurut News18.com yang mengutip media lokal.

Media lain menyebut angka berbeda, dengan setidaknya 156 orang tewas, seperti dikutip dari Firstpost.

Sebelumnya pada hari yang sama enam ledakan terjadi di tiga hotel dan tiga gereja di Kolombo dan kota di timur, Batticaloa, Sri Lanka.

Hingga berita ini turun, otoritas Sri Lanka masih melakukan evakuasi terhadap para korban tewas dan luka.

Penyelidikan tentang siapa dalang teror itu juga masih berlangsung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.