Sukses

44 Penembakan Terjadi Selama 14 Jam di Chicago, 5 Orang Tewas

Sebanyak 44 penembakan dikabarkan terjadi di Chicago selama 14 jam pada akhir pekan lalu. Teror?

Liputan6.com, Chicago - Kota Chicago di negara bagian Illinois, Amerika Serikat (AS), sempat mengalami malam yang mencekam pada Minggu 5 Agustus lalu, ketika polisi mencatat sebanyak 44 kasus penembakan terjadi dalam waktu hampir 14 jam.

Dalam insiden penembakan yang disebut terburuk di Chicago selama hampir dua dekade terakhir itu, lima orang dilaporkan tewas, dan puluhan lainnya luka-luka.

Dikutip dari CNN pada Senin (6/8/2018), polisi menyebut bahwa serangkaian penembakan, termasuk di dalamnya baku tembak, terjadi sejak Minggu dini hari, sekitar pukul 1.30 waktu setempat.

Hingga matahari terbit, dilaporkan bahwa 30 orang tertembak, dan dua di antaranya tewas karena pendarahan hebat.

"Kota Chicago mengalami malam yang penuh kekerasan," kata Kepala Biro Patroli Fred Waller. "Beberapa kasus (penembakan) ini ditargetkan dan terkait dengan konflik antar geng di berbagai kawasan sub urban Chicago."

Ditambahkan oleh Waller, dalam setidaknya satu insiden penembakan, seorang pelaku diketahui memuntahkan peluru ke sebuah kerumunan kecil di pinggir jalan yang ramai.

Dari keseluruhan korban luka, tercatat yang tertua berusia 62, dan yang paling muda adalah seorang bocah 11 tahun.

Sebelum tragedi penembakan 14 jam itu, dilaporkan pula sebanyak enam kasus penyalahgunaan senjata api pada Jumat 3 Agustus, dan 15 kasus baku tembak, sehari setelahnya, yang menyebabkan satu korban luka parah.

Pihak kepolisian metropolitan Chicago mengatakan bahwa kota itu tengah berjuang menanggulangi angka kasus penembakan dan tingkat pembunuhan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir, meski pada 2017 sempat dilaporkan turun masing-masing sebanyak 30 persen dan 25 persen.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cetak Senjata Tiga Dimensi

Sementara itu, sehari sebelum cetak biru (blueprint) untuk senapan api (senpi) 3D tersedia secara online pada awal Agustus, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih mempertimbangkan kemungkinan senjata ini untuk dijual bebas di umum.

Perusahaan Defense Distributed (organisasi online pengembang berkas senjata api digital, disebut juga "senjata wiki", yang dapat diunduh dari internet dan digunakan dalam pencetakan 3D atau aplikasi CNC atau Computer Numerical Control) mengatakan akan kembali membuat blueprint untuk senjata cetak yang disediakan di situsnya mulai Rabu, menyusul keputusan perundingan yang dilakukan oleh pengadilan dengan pemerintah AS.

Keputusan akhir pengadilan pada Juni lalu menetapkan, pemerintahan Donald Trump mengizinkan perancang blueprint perangkat lunak pistol plastik, Cody Wilson, untuk membagikan instruksi manual penggunaan senjata ini secara online. Defense Distributed, perusahaan tempat Wilson bekerja, mengatakan akan memulainya pada 1 Agustus.

Tetapi karena blueprint tersebut telah diunggah sebelumnya, pejabat setempat mengklaim lebih dari 1.000 orang telah mengunduh instruksinya.

Pengawas kontrol senjata memperingatkan keputusan pengadilan dan pemerintahan Donald Trump akan mempermudah orang untuk mengakses senjata api ilegal. Sedangkan para politisi sedang berupaya melarang penggunaan senpi cetak di kota dan negara bagian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.