Sukses

Perkuat Pertahanan, Rusia Uji Coba Misil Antibalistik Hipersonik Terbaru

Ini adalah salah satu sistem pertahanan udara paling kuat dan mahal di Rusia yang dirancang untuk melindungi Moskow dari potensi serangan udara dan nuklir.

Liputan6.com, Moskow - Pasukan pertahanan udara wilayah Moskow, Rusia menguji coba misil antibalistik hipersonik baru, A-135 'Amur'.

Misil baru ini dirancang untuk menggantikan PRS-1 era Soviet, yang telah beroperasi sejak 1979, demikian dikutip dari laman RBTH Indonesia, Kamis (2/8/2018).

Ini adalah salah satu sistem pertahanan udara paling kuat dan mahal di Rusia yang dirancang untuk melindungi Moskow dari potensi serangan udara dan nuklir.

Ia dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir atau konvensional dan dirancang untuk menghilangkan puluhan target udara yang mungkin telah melewati lapisan pertahanan udara sebelumnya.

Ia memiliki ukuran dan berat yang sama dengan pendahulunya, tetapi kemampuan dan teknologinya sehingga ia bisa terbang dengan kecepatan hipersonik (4 km per detik atau sekitar 14,000 km per jam).

Perangkat baru memungkinkannya untuk mencegat jenis alat serangan udara yang ada saat ini: misil balistik antarbenua, misil jelajah, bomber generasi kelima, dan lain-lain.

Semua informasi lain tentang misil ini masih diklasifikasikan.

Sumber independen mengatakan bahwa 'Amur' dapat mengeliminasi target di jarak lebih dari 800 km dan pada ketinggian antara 4,8 hingga 69 kilometer -- dekat luar angkasa, di batas atmosfer bumi.

Misil generasi baru tersebut membawa muatan nuklir yang sama dengan pendahulu Soviet-nya, 10 kiloton. Dan ini hanyalah bagian dari serangkaian misil antibalistik ABM yang akan memayungi Moskow, Rusia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cadangan Misil

Informasi dari stasiun radar di sekitar Rusia diarahkan langsung ke pusat komando di Moskow, memberikan peringatan potensi ancaman udara.

Dikenal sebagai sistem peringatan dini misil balistik, ia memiliki jangkauan 360 derajat hingga 5,954 km.

"Setiap sinyal peringatan dini akan diteruskan ke markas pertahanan misil dan ke stasiun radar Don-2N di Moskow yang memiliki fasilitas misil antibalistik," kata analis militer kantor berita TASS, Viktor Litovkin.

Litovkin mengatakan bahwa stasiun radar Don-2N meneruskan peringatannya ke semua unit pertahanan udara yang terletak di Moskow. Selain sistem 'Amur', ada juga sistem S-400 'Triumph' SAM serta sistem pertahanan darat-ke-udara Pantsir-S1.

"Juga, langit Moskow dijaga oleh pesawat-pesawat tempur Sukhoi Su-30MS, Su-35, MiG-29, dan MiG-31," Litovkin menambahkan. "Ini ditempatkan tidak hanya di luar Moskow tetapi juga di wilayah-wilayah tetangga."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.