Sukses

Balas Dendam, Perempuan India Ini Kuliah pada Usia 48 Tahun

Bisa dibilang wanita itu menunggu 30 tahun untuk meneruskan cita-citanya yang tertunda.

Liputan6.com, Mumbai - Tidak ada batasan usia untuk terus meningkatkan diri. Bahkan, jenis kelamin pun bukan menjadi batasan untuk maju. Seorang wanita berusia 51 tahun di India membuktikannya.

Dikutip dari laman NDTV pada Kamis (7/4/2016), suatu unggahan di laman Facebook milik Humans of Bombay menceritakan tentang seorang wanita asal Mumbai yang mulai menjadi mahasiswi ketika berusia 48 tahun.

Bisa dibilang wanita itu menunggu 30 tahun untuk meneruskan cita-citanya yang tertunda.

Kisah itu sendiri diunggah pada 5 April dan telah dibagikan sebanyak 7.000 kali dengan lebih dari 200 komentar. Sebagian besar berisi pujian atas kebulatan tekad wanita itu untuk membuat dirinya lebih maju.

Nama wanita itu tidak disebutkan, tapi kisahnya begitu menggugah. “Setelah selesai kelas 12, aku harus meninggalkan pendidikan untuk menikah. Keluarga kami besar, jadi meneruskan pendidikan bukanlah pilihan bagiku," kata dia.

Ia melanjutkan, “Tapi ada sesuatu di dalam diriku hilang, bahwa aku ingin melanjutkan pendidikan.”

Untuk memuaskan dahaganya pada pengetahuan, ia mengajar sendiri anak-anaknya di rumah setelah jam sekolah dan bukan mengirim mereka mengikuti les.

Akhirnya, pada 2013, setelah membicarakan dengan anak-anaknya, ia memutuskan untuk mendaftarkan diri mengikuti progam S1 bidang bisnis. Usianya sekarang 51 tahun dan ia sudah di tahun ketiga. Satu anaknya sudah menikah dan dua lagi masih kuliah.

Dalam keterangan unggahan ke Facebook, wanita itu mengaku kewalahan di hari pertama kuliahnya berada di antara teman-teman sekelas yang jauh lebih muda. Ia bahkan mengalami malam-malam tanpa tidur dan sempat meragukan dirinya.

Wanita itu belajar matematika dari putranya dan belajar menulis laporan dari putrinya. Ia pun akhirnya mendapatkan banyak teman. Ia sempat absen ketika ibu mertuanya masuk rumah sakit, tapi anak-anaknya membantunya agar tak tertinggal.

Wanita itu paling khawatir ketika menghadapi ujiannya yang pertama. Dan ketika ia selesai mengikuti ujian, ia mendapati anak-anaknya menunggu ibu mereka di luar, serupa dengan ketika ia menanti anak-anaknya selesai ujian.

Ketika hasil ujian diumumkan, suaminya sangat berbahagia dan sempat menangis. Sang suami kemudian memberikan hadiah sehelai kain sari. Semangat, Bu!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.