Sukses

Hati-hati, 'Makhluk Menyeramkan' Datang Menjelang Natal

Tradisi Natal di sejumlah kawasan Eropa Timur bukan hanya menghadirkan Santa Claus yang baik hati, tapi juga makhluk jahanam.

Liputan6.com, Kaplice - Dalam beberapa budaya Eropa Timur, kedatangan Santa Claus menjelang Natal selalu diikuti oleh Krampus, yaitu sosok menakutkan yang bisa dibilang bertolak belakang dengan Santa Claus. Bukannya membagikan hadiah kepada anak-anak baik, Krampus menciduk mereka yang nakal.

Pawai Krampus dilakukan menjelang Natal di Ceko. (Sumber Huffington Post)

Dikutip dari Huffington Post pada Kamis (17/12/2015), sebuah pawai Krampus dilangsungkan di Desa Kaplice di Republik Ceko pada Sabtu lalu, 12 Desember 2015. Bisa jadi, pawai orang-orang berpakaian Krampus itu merupakan tradisi Natal yang menyeramkan.

Sebetulnya perayaan Krampus telah berlangsung turun-temurun di kawasan Tyrol di Austria, tapi sekarang telah menjadi semakin merakyat di Ceko.

Pawai Krampus dilakukan menjelang Natal di Ceko. (Sumber Huffington Post)

Molli Bauke, seorang warga kota Wina, Austria, mengatakan kepada Orion, "Ada beberapa cerita atau kisah tentang apa yang dilakukan oleh Krampus kepada kamu yang nakal. Tapi yang jelas dia bepergian menggunakan benda seperti sapu yang sekaligus dipakai untuk menghajar anak-anak."

Benda yang dimaksud biasanya merupakan himpunan sejumlah tongkat.

Suatu pawai Krampus di Austria pada awal tahun ini lepas kendali ketika seorang pelakon mulai memukuli orang menggunakan tongkatnya. Ada 15 remaja yang cedera.

Seorang orang tua yang geram mengatakan kepada The Local, “Anak perempuanku sekarang harus dibalut tangan kanannya, dan kedua kakinya memar, bengkak, serta berdarah. Kekerasan itu tidak ada hubungannya dengan tradisi.”

Pawai Krampus dilakukan menjelang Natal di Ceko. (Sumber Huffington Post)

Kostum Krampus dalam pawai Kaplice dibuat cukup rumit. Sejumlah gambar dari Getty Images menceritakan bahwa kostumnya sering kali dibuat dari kulit domba atau kambing dan ada beberapa bel sapi diikatkan di bagian pinggang.

Merujuk kepada majalah Smitshonian, Krampus berawal dari tradisi pagan di Jerman, dan ia adalah satu di antara putra-putra Hel—sang dewa dunia kekelaman.

Pawai Krampus dilakukan menjelang Natal di Ceko. (Sumber Huffington Post)

Nicole Kranebitter mengatakan kepada NBC News, bahwa karena Krampus memang mengerikan—terutama bagi mereka yang tidak biasa dengan perayaan itu—pihak yang berwenang suatu komunitas di Austria bahkan harus menyambangi para pengungsi yang baru datang dari Suriah dan Irak untuk memberi saran tentang “apa yang bisa terjadi ketika Santa Claus dan Krampus mengetuk pintu rumah.”

Wanita pendamping masyarakat itu mengatakan bahwa para pendatang  haruslah bergembira selama perayaan.

Pawai Krampus dilakukan menjelang Natal di Ceko. (Sumber Huffington Post)

Tahun ini, Krampus mendapatkan perhatian lebih dengan terbitnya film horor-komedi “Krampus”. Hingga tanggal 15 Desember 2015 lalu, tayangan itu sudah meraup lebih dari US$28 juta—senilai Rp 392 miliar—di box office. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.