Sukses

Diduga Ada Pabrik Bom, Sebagian Sydney Ditutup

Sejumlah tabung gas berada di tempat dan ada beberapa kekhawatiran si pemilik bertujuan untuk meledakkannya.

Liputan6.com, Sydney - Sebuah bangunan di Sydney, Australia, dicurigai sebagai pabrik pembuat bom. Khawatir menelan korban, sebagian Kota Sydney pun terpaksa `dilumpuhkan` alias ditutup.

Diberitakan Daily Telegraph, Rabu (18/6/2014), akan dilakukan pemblokiran tepat sebelum pukul 18.00. Lebih dari 15 unit pemadam kebakaran dan sejumlah polisi juga dikerahkan ke Wentworth Park Rd, dekat Glebe.

Jalur kereta di sekitarnya pun dinonaktifkan untuk sementara waktu.

Polisi mengatakan, sejumlah tabung gas berada di tempat dan ada beberapa kekhawatiran si pemilik bertujuan untuk meledakkannya.

"Daerah ini telah ditutup sebagai tindakan pencegahan," kata pihak berwenang.

Unit pemadam kebakaran juga diberitahu untuk membatasi setiap komunikasi telepon, dan tidak mempercayai frekuensi radio yang tak aman.

Sebelumnya, evakuasi warga telah dilakukan karena terjadi lima ledakan di unit perumahan pemerintah.

Menurut warga bernama Katrina Hines yang menelepon polisi sekitar 16.40 waktu setempat, ia mendengar ledakan di luar dan melihat seorang pria berlari menuruni tangga apartemen. Lalu asap hitam mengepul setelah pria mencurigakan itu kabur.

"Wajahnya mencurigakan. Saya bisa mencium bau minyak tanah dan gas," kata Hines.

Warga lainnya juga mengatakan, lokasi ledakan dikenal memiliki aktivitas yang mencurigakan.

"Kami sudah mengeluh, ada beberapa berjaga di sana siang dan malam. Kami pikir mungkin ada laboratorium bom di sana, karena ada beberapa orang yang mengintimidasi berkeliaran. Mereka orang-orang aneh, menutupi diri," ungkap warga yang tak disebutkan identitasnya.

"Polisi dan agen perumahan harus memberikan jawaban," timpal warga lainnya.

Akibat ledakan itu, layanan darurat mendirikan zona eksklusi 200 meter di sekitar blok warga lainnya . Sementara Unit  Respons Bahan Berbahaya dan Penyelamatan Kepolisian Sydney juga turut bersiaga di lokasi itu. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini