Sukses

Cerita Penyandang Disabilitas Netra di Depok Terima Tongkat Adaptif Kemensos

Tongkat adaptif tidak hanya membantu untuk mobilitas sehari-hari, tapi juga memberikan harapan agar para netra bisa mandiri.

Liputan6.com, Depok Penyandang disabilitas netra di Depok bernama Fitri (41 tahun) menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Sosial dan Ibu Menteri Tri Rismaharini yang telah memberikan bantuan berupa tongkat adaptif. Pada hari Minggu, 20 November 2023 lalu, Kementerian Sosial bersama Komisi VIII DPR menyerahkan bantuan sosial kepada para masyarakat di Kota Depok, Jawa Barat.

Dari ratusan warga yang menerima bantuan, ada seorang fitri yang merupakan penyandang disabilitas netra. Ia hadir ke lokasi, namun tidak bisa pagi-pagi karena menunggu keluarga dekatnya yang mengantarkan ke acara penyaluran bantuan sosial tersebut.

Fitri hadir berkerudung abu-abu, dipadu dengan baju panjang bergaris warna ungu tua dengan bawahan celana cokelat tua, dilengkapi tas selempang hitam, serta sebuah tongkat bergagang warna merah.

“Alhamdulillah bisa hadir ke tempat ini Pak. Dengan segala keterbatasan sebagai penyandang disabilitas netra dan sebelumnya saya biasa pakai alat bantu tongkat biasa,” ucap Fitri membuka perbincangan.

Sebagai seorang penyandang disabilitas netra, Fitri mengaku kehidupannya tidak mudah. Terlebih pada saat pandemi Covid-19 di mana sebelumnya bisa menawarkan jasa sebagai pemijat dan sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Saat pandemi Covid-19 benar-benar saya dan orang-orang yang senasib sangat sulit untuk makan saja, karena jasa pijat tidak mendapatkan pelanggan yang berimbas pada penghasilan kami,” kata Fitri.

2 dari 2 halaman

Harapan Fitri kepada Kemensos

Alat bantu untuk membantu mobilitas sehari-hari menggunakan tongkat biasa yang sering menabrak objek dan benda di depannya. Tidak ada pilihan lain dan satu-satunya tongkat yang hanya bisa dilipat saja. 

Hingga suatu hari, ada informasi Kementerian Sosial (Kemensos) memiliki program memberikan bantuan alat bantu bagi penyandang disabilitas netra berupa Tongkat Penuntut Adaptif (TPA) dan didapatkan gratis. 

“Tongkat biasa tidak ada yang istimewa paling hanya bisa dilipat. Kini saya menggunakan tongkat penuntun adaptif dan pertama kali menggunakan belajar dulu dan sangat bermanfaat,” ungkap Fitri. 

Tongkat adaptif tidak hanya membantu untuk mobilitas sehari-hari, tapi juga memberikan harapan agar para netra bisa mandiri dalam keterbatasan serta tidak menggantungkan pada bantuan orang lain.

“Setelah mendapatkan tongkat adaptif ini, saya dan penyandang disabilitas netra mengucapkan terima kasih kepada Ibu Risma dan Kemensos tapi ada harapan lain agar mendapatkan kerja, karena hidup di pinggiran ibu kota sangat tidak mudah bagi kami,” keluh Fitri.

Sesuai slogan Kemensos Hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan, tak hanya saat bencana alam tetapi juga penyandang disabilitas termasuk netra agar Fitri-Fitri yang lainnya di penjuru negeri bisa merasakan kehadiran Negara bagi seluruh warga tanpa kecuali.

 

(*)

Video Terkini