Sukses

Fidelity: Sudah Saatnya Emas Serahkan Tongkat Estafet ke Bitcoin

Jurrien Timmer percaya bahwa investor harus memiliki emas dan Bitcoin. Ia percaya bahwa investor harus memiliki kedua aset ini dalam rasio emas-ke-Bitcoin 4:1.

Diperbarui 04 Mei 2025, 11:00 WIB Diterbitkan 04 Mei 2025, 11:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Makro Fidelity Jurrien Timmer berpendapat bahwa mungkin giliran Bitcoin untuk memimpin. Eksekutif Fidelity itu percaya bahwa emas mungkin akan menyerahkan tongkat estafet kepada pesaing digitalnya dalam waktu dekat berdasarkan rasio Sharpe dari kedua aset tersebut.

Dikutip dari U.Today, Minggu (4/5/2025), rasio Sharpe Bitcoin saat ini berada di -0,40, yang berarti bahwa emas sebenarnya telah memberikan hasil yang lebih rendah daripada tingkat bebas risiko. Pada saat yang sama, emang yang memiliki rasio Sharpe sebesar 1,33, telah mengungguli Bitcoin secara signifikan sambil memaparkan investornya pada tingkat risiko yang lebih rendah.

Rasio Sharpe adalah ukuran kinerja investasi yang disesuaikan dengan risiko. Rumusnya adalah selisih antara pengembalian investasi dan pengembalian bebas risiko, dibagi dengan deviasi standar pengembalian investasi.

Rasio Sharpe membantu investor untuk melihat seberapa besar imbal hasil yang mereka dapatkan untuk setiap unit risiko yang diambil.

Mata uang kripto terkemuka turun 17% terhadap emas tahun ini, dengan emas diuntungkan oleh kekacauan ekonomi yang disebabkan oleh perang tarif yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump.

Sebelumnya, Bitcoin mendekati level USD 98.000 di bursa Bitstamp, mencapai level tertinggi sejak akhir Februari.

Timmer percaya bahwa investor harus memiliki emas dan Bitcoin. Ia percaya bahwa investor harus memiliki kedua aset ini dalam rasio emas-ke-Bitcoin 4:1.

Namun, menurut eksekutif Fidelity itu, Bitcoin sedikit berbeda karena dapat bertindak baik sebagai uang keras maupun aset spekulatif.

"Bitcoin sedikit berbeda dari emas, karena memiliki kepribadian Dr Jekyll & Mr. Hyde di mana Anda tidak pernah tahu Bitcoin mana yang akan muncul di pesta," katanya.

2 dari 3 halaman

Pasokan Menyusut dan Permintaan Melonjak, Bitcoin Bisa Sentuh Rp 39,7 Miliar

CEO Ark Invest, Cathie Wood kembali menjadi sorotan setelah mengeluarkan prediksi yang cukup mencengangkan terkait masa depan Bitcoin. Ia memperkirakan harga Bitcoin bisa melonjak hingga USD 2,4 juta atau setara Rp39,7 miliar (asumsi kurs Rp16.574 per koin pada 2030 angka yang menunjukkan potensi kenaikan sekitar 2.426% dari level harga saat ini.

Melansir Yahoo Finance, Jumat (2/5/2025), prediksi ini terasa sangat ambisius, terutama mengingat Bitcoin saat ini masih berjuang untuk menyentuh kembali angka USD100.000. Namun, Cathie Wood punya pendekatan tersendiri dalam memproyeksikan harga kripto nomor satu di dunia ini.

Ark Invest menggunakan pendekatan bernama model blok penyusun (building block valuation model) untuk menilai potensi pertumbuhan Bitcoin. Dalam model ini, Cathie Wood menyoroti enam sektor utama yang menunjukkan tanda-tanda adopsi dan pertumbuhan Bitcoin.

Ia lalu mengestimasi performa dari masing-masing sektor selama lima tahun mendatang, lalu menjumlahkannya menjadi estimasi nilai keseluruhan Bitcoin.

 

3 dari 3 halaman

Pendorong

Salah satu pendorong utama dalam prediksi tersebut adalah arus dana besar-besaran dari investor institusional yang masuk melalui ETF Bitcoin spot. Jika tren ini berlanjut dan semakin banyak institusi keuangan mengalokasikan sebagian portofolionya ke Bitcoin, maka harga kripto ini diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan.

Dalam prediksi terbarunya, Ark Invest memperkirakan bahwa alokasi institusional untuk Bitcoin bisa mencapai 6,5% dari total portofolio investasi global pada 2030. Ini angka yang agresif, mengingat rekomendasi saat ini umumnya hanya sekitar 1% hingga 2%.

EnamPlus