Sukses

Bagaimana Nasib Bitcoin dan Ethereum Jika AS Gagal Bayar Utang?

Menurut analis, Bitcoin dan Ethereum dapat bereaksi secara berbeda jika terjadi default.

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat (AS) tengah berada di tengah kondisi yang sulit karena kemungkinan gagal membayar utang. Ini memiliki konsekuensi bersejarah bagi pasar global, yang dapat berdampak besar pada Bitcoin, Ethereum, dan pasar kripto lainnya.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan berminggu-minggu yang lalu pemerintah akan segera kehabisan dana jika utang tidak ditangguhkan atau dinaikkan mungkin paling cepat 1 Juni. 

Jika anggota parlemen tetap menemui jalan buntu dan tidak dapat mencapai kesepakatan tentang pengeluaran, Washington tidak akan mampu membayar tagihannya.

Dalam kondisi seperti itu bagaimana potensi pergerakan harga pasar kripto? Khususnya untuk dua koin terbesar yaitu Bitcoin dan Ethereum?.

Direktur Derivatif Amberdata Greg Magadini mengatakan jika pemerintah gagal membayar utangnya, aset berisiko seperti saham dan kripto akan menghadapi kesulitan jangka pendek. 

Dia menjelaskan itu karena penurunan kualitas utang yang didukung pemerintah kemungkinan akan meningkatkan biaya pinjaman, secara berlawanan meningkatkan hasil dan memperkuat dolar dibandingkan aset lainnya.

Harga Bitcoin Dapat Memantul

Menurut Magadini, Bitcoin dan Ethereum dapat bereaksi secara berbeda jika terjadi default. 

“Bitcoin mungkin memantul bersama emas setelah penurunan awal sebagai cek pada mata uang yang dikeluarkan pemerintah sementara Ethereum kemungkinan akan tetap tertekan bersama saham teknologi,” katanya, dikutip dari Decrypt, Jumat (26/5/2023).

Sentimen serupa juga digaungkan oleh Co-Head of Trading Genesis Gordon Grant, yang mengatakan kepada Decrypt Bitcoin memiliki lebih banyak keuntungan daripada Ethereum jika pemerintah tidak dapat lagi memenuhi kewajiban utangnya, tetapi kedua koin tersebut akan menghadapi tekanan pada awalnya.

"Mungkin ada kelemahan awal, karena aset berisiko benar-benar dihancurkan, karena pasar saham akan hancur. Tapi Bitcoin mungkin akan lebih tinggi,” ungkap Grant.

Untuk Ethereum, Grant mengatakan kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar sering dikaitkan dengan indeks yang melacak saham teknologi seperti NASDAQ, membuatnya cenderung berkinerja buruk dibandingkan dengan Bitcoin jika default terjadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pilpres Makin Dekat, 2 Calon Presiden AS Serukan Dukungan ke Bitcoin

Pemilihan presiden AS 2024 yang semakin dekat, menunjukkan antusiasme pendukung bitcoin dan cryptocurrency semakin meningkat, karena dua kandidat telah muncul dalam perlombaan yang secara terbuka menyatakan dukungan mereka untuk bitcoin dan dengan rela menerima aset digital dominan untuk kontribusi kampanye. 

Awalnya, calon dari partai Demokrat, Robert F. Kennedy Jr yang menyuarakan pendiriannya tentang cryptocurrency. Namun, tidak lama setelah pengumuman Kennedy, calon presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy mengikutinya dengan menyatakan kampanyenya sekarang juga merangkul bitcoin.

Kennedy berdiri terpisah dari banyak rekan Demokratnya, karena dia memperjuangkan gagasan memanfaatkan pasar bebas untuk mengatasi perubahan iklim dan telah menyatakan penentangannya terhadap mata uang digital bank sentral (CBDC).

Selama acara Bitcoin 2023 di Miami yang diadakan minggu lalu, Kennedy dengan berani menegaskan dukungannya terhadap Bitcoin. 

“Sebagai presiden, saya akan memastikan bahwa hak Anda untuk memegang dan menggunakan bitcoin tidak dapat diganggu gugat,” kata Kennedy, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (25/5/2023).

 

3 dari 3 halaman

Kandidat Lain

Di sisi lain, dalam pembaruan pada Sabtu, 20 Mei 2023, Vivek Ramaswamy, seorang kandidat dari Partai Republik mengumumkan di Twitter untuk mengungkapkan pengumuman dari kampanyenya. 

“Baru saja diumumkan kami secara resmi menerima donasi bitcoin. Berikan USD 1. Mari jadikan pemilu 2024 sebagai referendum tentang mata uang fiat,” tulis Ramaswamy.

Ramaswamy, seorang pengusaha dan penulis berusia 37 tahun, meluncurkan pencalonannya sebagai presiden pada 21 Februari 2023, sebagai calon dari Partai Republik. Berasal dari Birmingham, Alabama, kampanyenya bergema dengan slogan, "Impian Amerika Baru".

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.