Sukses

Harga Kripto Hari Ini 13 Maret 2023: Bitcoin dkk Kompak Menghijau

Bitcoin dan jajaran teratas lainnya kompak menguat pada perdagangan Senin (13/3/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Senin, (13/3/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau berhasil kembali ke zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin, 13 Maret 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 7,15 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 1,81 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 22.022 per koin atau setara Rp 341,3 juta (asumsi kurs Rp 15.502 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut menguat. ETH naik 7,84 persen dalam sehari terakhir dan 1,57 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 24,61 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih lanjutkan penguatan. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 4,35 persen dan 0,11 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,47 juta per koin. 

Kemudian Cardano, kembali berada di zona hijau. Dalam satu hari terakhir ADA menguat 7,86 persen, tetapi masih melemah 2,23 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.115 per koin.

Adapun Solana (SOL) turut menguat. SOL terbang 1,73 persen dalam sehari terakhir, tetapi masih melemah 4,05 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 317.771 per koin.

Sedangkan XRP kembali menguat setelah sempat melemah. XRP tumnuh 1,76 persen dalam 24 jam dan 0,95 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 5.765 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) berhasil menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 7,50 persen, tetapi masih melemah 6,16 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.102 per token.

Harga kripto hari ini antara lain stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1.008 miliar atau setara Rp 15.626 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kapitalisasi Pasar Kripto Merosot di Bawah Rp 15.503 Triliun, Terendah Sejak Januari 2023

Sebelumnya, kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan turun di bawah USD 1 triliun atau setara Rp 15.503 triliun (asumsi kurs Rp 15.503 per dolar AS), pertama kalinya sejak 19 Januari 2023. 

Dilansir dari Decrypt, Sabtu (11/3/2023), kapitalisasi pasar kripto saat ini berada di kisaran USD 948 miliar atau setara Rp 14.696 triliun. 

Di sisi lain, investor Bitcoin (BTC) mengalami lebih banyak kesakitan karena harga mata uang kripto terkemuka itu jatuh di bawah USD 20.000 atau setara Rp 310 juta pada Jumat. 

Bitcoin turun 8,3 persen, diperdagangkan pada USD 19.900 atau setara Rp 308 juta, level terakhir terlihat pada 13 Januari 2023, menurut data Coingecko. 

Industri kripto telah menghadapi beberapa angin kencang dalam beberapa minggu terakhir, dengan keruntuhan bank ramah kripto Silvergate, yang memasuki likuidasi sukarela pada 8 Maret, menjadi salah satu penggerak utama di balik penurunan terbaru. 

Silvergate telah menyediakan jalur perbankan yang nyaman bagi banyak bisnis kripto. Silvergate tidak hanya menjadi penghubung paling penting antara investor yang ingin mengalirkan uang ke bursa kripto, dana lindung nilai kripto, dana modal ventura kripto, dan proyek kripto. 

Bank ini juga menawarkan untuk menyelesaikan saldo antara klien Silverbank kapan saja, termasuk akhir pekan dan hari libur. 

Menambah tekanan pada industri yang masih baru ini, Departemen Keuangan AS pada Selasa mengusulkan pajak ekspor sebesar 30 persen atas biaya pengoperasian fasilitas penambangan bitcoin.

Kemudian, kantor Jaksa Agung New York mengajukan gugatan terhadap bursa mata uang kripto KuCoin atas dugaan pelanggaran hukum sekuritas dan komoditas di negara bagian tersebut.

3 dari 4 halaman

Bitcoin Alami Pekan Terburuk Sejak November 2022

Bitcoin mengalami minggu terburuknya sejak November 2022 karena kecemasan di sektor perbankan dan penindakan regulasi kripto yang meningkat dari AS merusak sentimen investor. 

Bitcoin hingga 3,2 persen pada Jumat, turun di bawah USD 20.000 atau setara Rp 310 juta (asumsi kurs Rp 15.503 per dolar AS) untuk pertama kalinya sejak Januari 2023.

Koin yang lebih kecil seperti Ether, Solana, dan Cardano juga turun, meskipun Bitcoin memulihkan sebagian dari kerugian pada Jumat sore dan token lainnya berbalik positif setelah penurunan sebelumnya. 

Kecemasan meningkat di semua kelas aset berisiko setelah berita Silicon Valley Bank (SVB) runtuh ke dalam penerimaan Federal Deposit Insurance Corp pada Jumat, memicu penjualan saham AS dan banyak bank, saat para analis menilai risiko kontagion atau menular. 

Kegagalan SVB menyusul penghentian bank yang ramah kripto, Silvergate Capital Corp, yang membebani sentimen pasar pada awal minggu ini.  

Kepala strategist investasi di MAPsignals, Alec Young mengatakan semua yang terjadi saat ini dan berdampak pada semua aset investasi adalah kerusakan kolateral. 

"Ini adalah kerusakan kolateral dan itu diharapkan oleh investor kripto, itu adalah apa yang Anda dapatkan dari kripto,” kata Young dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (11/3/2023).  

Saham lain yang berfokus pada kripto juga terpukul, di antaranya MicroStrategy Inc., Riot Platforms Inc., dan Coinbase Global Inc., memperpanjang kerugian mingguan pada Jumat. 

4 dari 4 halaman

Nilai Pasar Kripto Lebih dari Rp 1.085 Triliun Hilang dalam Sehari

Sebelumnya, lebih dari USD 70 miliar atau setara Rp 1.085 triliun (asumsi kurs Rp 15.503 per dolar AS) hilang dari nilai pasar kripto dalam waktu 24 jam ketika harga bitcoin jatuh di bawah USD 20.000 atau setara Rp 310 juta.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (11/3/2023), bitcoin sempat turun 8 persen mencapai level terendah hampir dua bulan setelah terjadi penjualan saham di pasar Amerika Serikat dan keruntuhan sebuah bank yang menjadi jembatan untuk para pelaku industri kripto.

Penurunan harga kripto disebabkan oleh beberapa faktor. Harga kripto berkorelasi cukup erat dengan pasar saham AS, terutama indeks Nasdaq yang dipenuhi teknologi. 

Pada Selasa, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengindikasikan tingkat suku bunga mungkin akan naik dan tetap tinggi dibanding yang diperkirakan. Peningkatan suku bunga selama setahun terakhir telah membebani aset berisiko seperti saham, terutama kripto. 

Keruntuhan Silvergate Capital, lender besar bagi industri kripto, juga mempengaruhi harga kripto. Silvergate mengatakan pada Rabu mereka akan membatalkan operasi dan melikuidasi bank. 

Keruntuhan Silvergate adalah contoh lain dari bagaimana keruntuhan bursa kripto besar FTX terus mempengaruhi industri kripto. Di sisi lain, Federal Deposit Insurance Corporation menutup Silicon Valley Bank dan mengambil kendali atas depositnya pada Jumat pagi, menjadikannya kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis keuangan global. 

Perusahaan induk bank, SVB Financial, mengatakan pada Rabu malam menjual USD 21 miliar atau setara Rp 325,5 triliun dari portofolio mereka dengan kerugian USD 1,8 miliar atau setara 27,9 triliun. SVB adalah bank besar di ruang startup teknologi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.