Sukses

Regulator Rusia Kembali Ajukan RUU Terkait Kripto kepada Parlemen

Hal itu telah diajukan ke parlemen Rusia setelah penolakan RUU sebelumnya yang bertujuan untuk memungkinkan pembayaran crypto domestik juga.

Liputan6.com, Jakarta - Rancangan undang-undang (ruu) yang dirancang untuk mengatur penambangan koin digital di Rusia juga melegalkan penggunaan cryptocurrency di lingkup internasional.  

Hal itu telah diajukan ke parlemen Rusia setelah penolakan RUU sebelumnya yang bertujuan untuk memungkinkan pembayaran crypto domestik juga.

Mengutip Coindesk, anggota parlemen Rusia akan meninjau proposal legislatif baru untuk legalisasi penambangan cryptocurrency, yang telah mengalami pertumbuhan signifikan selama beberapa tahun terakhir.

Dalam pengumuman RUU di radio Sputnik, Ketua Komite Pasar Keuangan parlemen Anatoly Aksakov menunjukkan dokumen tersebut mengizinkan penggunaan cryptocurrency sebagai alat pembayaran di luar negeri.

"Kami telah memperkenalkan undang-undang yang melegalkan penambangan, yaitu penerbitan dan peredaran cryptocurrency. Tetapi cryptocurrency hanya dapat digunakan sebagai alat pembayaran di luar negara kita, di yurisdiksi asing,” kata Aksakov, dikutip dari Coindesk, Minggu (30/10/2022).

Menurut ia, dalam mode eksperimental, aset digital juga dapat digunakan untuk membayar. "Ini adalah langkah yang berbicara tentang arah baru dalam pengembangan pasar keuangan di negara kita," kata dia.

Sementara itu, tekanan sanksi telah meningkatkan dukungan untuk gagasan mengizinkan pembayaran kripto lintas batas, tetapi sebagian besar lembaga pemerintah di Moskow tetap menentang legalisasi pembayaran dengan bitcoin dan sejenisnya di dalam Federasi Rusia.  

RUU penambangan lain, yang diajukan oleh faksi baru yang liberal, ditolak karena memberikan legalisasi pembayaran kripto domestik.

Rancangan undang-undang terbaru diumumkan minggu lalu oleh Anton Gorelkin, wakil ketua Komite Kebijakan Informasi di Duma Negara, majelis rendah parlemen, dan anggota partai konservatif Rusia Bersatu yang berkuasa. 

Pada saat itu, ia mencatat itu adalah dokumen yang lebih rumit, yang mencerminkan pendapat Bank Rusia dan Kementerian Keuangan.

Gorelkin menambahkan. undang-undang federal "Tentang Pertambangan di Federasi Rusia" tidak mengancam status rubel Rusia sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah dan menciptakan dasar untuk pengembangan infrastruktur kripto negara itu sendiri.  

Setelah berbulan-bulan pertimbangan, anggota parlemen Rusia juga diharapkan untuk meninjau RUU "Tentang Mata Uang Digital” yang dirancang untuk mengatur pasar kripto Rusia secara lebih komprehensif daripada undang-undang saat ini “Tentang Aset Keuangan Digital.”

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Platform Kripto Top Dunia Hentikan Layanan untuk Warga Rusia

Sebelumnya, mematuhi sanksi Uni Eropa terbaru yang menargetkan Rusia, platform cryptocurrency terkenal seperti Localbitcoins, Blockchain.com, dan Crypto.com telah mulai membatasi atau menghentikan layanan untuk akun Rusia. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Kamis (20/10/2022), langkah tersebut mengikuti penerapan hukuman Eropa baru sebagai tanggapan atas aksi militer Moskow di Ukraina. 

Sekitar seminggu setelah Uni Eropa memperkenalkan serangkaian tindakan lain yang bertujuan merugikan ekonomi dan keuangan Rusia, termasuk aksesnya ke pasar kripto, sejumlah penyedia layanan di industri telah mengambil langkah-langkah untuk mematuhi persyaratan baru. 

Pada April, Uni Eropa melarang layanan kripto bernilai tinggi, untuk aset digital yang nilainya melebihi USD 11.000 pada saat itu atau sekitar Rp 170,5 juta. Kamis lalu, Uni Eropa melarang penyediaan semua layanan terkait kripto untuk penduduk dan entitas Rusia, berapapun jumlahnya.

Localbitcoins, platform pertukaran kripto peer-to-peer, baru-baru ini memberi tahu warga Rusia mereka tidak dapat lagi menawarkan layanannya kepada mereka, Forklog melaporkan. 

Satu-satunya pengecualian yang dapat dibuat adalah untuk orang yang juga memegang paspor yang dikeluarkan oleh negara dari Wilayah Ekonomi Eropa (negara anggota UE ditambah Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia) dan Swiss, mereka yang memiliki izin tinggal permanen di yurisdiksi ini.

3 dari 4 halaman

Tak Semua Lakukan Pembatasan Kripto

Outlet berita kripto juga mengungkapkan operator dompet Blockchain.com telah mengirimkan pemberitahuan yang memberi tahu pelanggan karena sanksi UE, ia tidak dapat memberikan layanan kustodian dan penghargaan kepada warga negara Rusia. 

Perusahaan telah meminta pengguna yang terkena dampak untuk menarik dana mereka sebelum 27 Oktober 2022, setelah tanggal tersebut akun mereka akan diblokir.

Tak Semua Perusahaan Kripto Lakukan Pembatasan

Namun, tidak semua platform kripto global telah sesuai dengan aturan Eropa yang baru. Seperti yang diungkapkan laporan baru-baru ini, masih ada bursa utama tersedia untuk Rusia.

Ini termasuk Huobi, yang menyatakan mereka mempertahankan perdagangan yang stabil untuk pengguna Rusia, FTX, yang beroperasi di luar negara kepulauan Antigua dan Barbuda, serta Okx, Kucoin, dan Mexc Global yang terdaftar di Seychelles. Pemimpin regional, Exmo, menjual bisnis Rusianya ke vendor lokal pada musim semi lalu dan Exmo.me masih aktif di Rusia.

 

4 dari 4 halaman

Eropa Timur Pertahankan Pangsa Pasar

Eropa Timur Pertahankan 10 Persen Pangsa Transaksi Kripto Global

Secara keseluruhan, Eropa Timur adalah pasar cryptocurrency terbesar kelima dengan nilai USD 630,9 miliar yang diterima secara on-chain antara Juli 2021 hingga Juni 2022, yang merupakan sedikit di atas 10 persen dari aktivitas transaksi global selama periode itu. 

“Peran komparatif kawasan ini dalam ekosistem kripto di seluruh dunia yang lebih besar secara mengejutkan tetap konsisten selama beberapa tahun terakhir sementara wilayah lain telah melihat lebih banyak volatilitas,” jelas Chainalysis.

Meskipun begitu, aktivitas berisiko dan terlarang masih menonjol ketika melihat aktivitas on-chain Eropa Timur. Pertukaran berisiko tinggi  yang tidak memiliki persyaratan KYC atau rendah menyumbang 6,1 persen dari aktivitas transaksi di wilayah tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.