Sukses

Tetap Waspada, Kenali 7 Penyakit yang Menular Lewat Udara

Saat ini imbauan memakai masker sudah dicabut, tapi penggunaan masker tetap bisa dilakukan agar Anda terhindar dari penyakit yang bisa ditularkan dari udara.

Liputan6.com, Jakarta - Anda pasti sudah tahu kalau per tanggal 9 Juni 2023, pemerintah Indonesia sudah mencabut penggunaan masker di tempat umum dan dalam transportasi publik. Jadi saat ini, pakai masker sudah tidak menjadi keharusan lagi.

Setelah 3 tahun lamanya kita sudah terbiasa menggunakan masker selama pandemi COVID-19, kita bisa dengan kembali ke masa-masa sebelum itu.

Meskipun begitu, Anda tetap harus mewaspadai penyakit-penyakit yang bisa ditularkan lewat udara. Sebab, Anda bisa tertular beberapa penyakit jika wajah tidak tertutup masker dan ketika berada di dalam kerumunan.

Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal juga sebagai airbone disease. Penyakit menular ini bisa menyebar saat orang yang infeksi, seperti saat batuk, bersin, atau berbicara, lalu "menyebarkan" virus atau bakteri.

Kemudian, hal ini bisa dihirup oleh orang lain ataupun menempel di permukaan lain. Ketika Anda tidak sengaja menghirup organisme patogen di udara, mereka tinggal di dalam diri Anda.

Anda juga dapat tertular kuman saat menyentuh permukaan yang menampungnya, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda sendiri. Karena penyakit ini menyebar di udara, tentu akan sulit dikendalikan. Lalu, apa saja penyakit-penyakit tersebut?

Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang penyakit yang bisa ditularkan melalui udara. Selain itu, ada beberapa tips kesehatan yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dan keluarga tercinta agar tidak tertular, seperti melansir dari Healthline, Jumat (23/6/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jenis Penyakit yang Menular dari Udara

Di tengah cuaca yang seperti ini, Anda wajib waspada terhadap berbagai macam penyakit yang bisa menyebar melalui udara. Apa sajakah itu? Berikut ini daftarnya:

1. COVID-19

Kalau membicarakan tentang penyakit yang bisa menular dari udara, COVID-19 tentu masuk ke dalam daftarnya. Penyakit ini bertanggungjawab atas jutaan infeksi dan ratusan ribu kematian secara global pada tahun 2020.

Informasi tentang coronavirus dan COVID-19 pun terus diperbarui seiring hasilnya. Gejala COVID-19 yang paling umum termasuk demam, batuk, kelelahan, dan sesak napas. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segera temui dokter.

2. Flu

Siapa yang sering terserang flu di tengah cuaca yang tidak menentu? Kebanyakan orang dewasa terkena dua atau tiga flu dalam setahun. Sementara itu, anak-anak cenderung lebih sering mendapatkannya. 

Flu biasanya menjadi salah satu alasan utama dari ketidakhadiran di sekolah maupun saat bekerja. Ada banyak virus yang bisa menyebabkan flu, tapi biasanya itu adalah rhinovirus.

3. Influenza

Selain flu, influenza juga sering dialami oleh orang-orang. Penyakit ini bisa menyebar sangat mudah karena menular lewat udara. Saat kekebalan tubuh lemah, Anda bisa tertular influenza dan menularkannya ke orang lain.

3 dari 4 halaman

4. Cacar air

Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster. Kebanyakan orang terkena cacar air hanya sekali, dan kemudian virusnya tidak aktif. Jika virus aktif kembali di kemudian hari, Anda akan mengalami kondisi kulit yang menyakitkan yang disebut herpes zoster.

Namun, jika Anda belum pernah mengalami cacar air, sebaiknya lebih berhati-hati. Sebab, Anda Anda dapat tertular dari seseorang yang menderita herpes zoster.

5. Gondok

Waktu kecil, pasti Anda sering melihat ada teman atau kerabat yang terserang gondok atau gondongan. Namun, gondongan sendiri merupakan penyakit yang ditularkan melalui udara dan sangat menular. Penyakit ini cenderung terjadi di lingkungan padat penduduk.

6. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis atau TBC menjadi penyakit lain yang bisa ditularkan melalui udara. Namun, penyakit ini berasal dari infeksi bakteri yang tidak mudah menyebar. Anda biasanya harus berhubungan dekat dengan orang yang memilikinya untuk waktu yang lama. 

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah memiliki risiko terbesar terkena penyakit ini. Gejala dapat muncul dalam beberapa hari setelah terpapar. Saat penyakit sudah berada di dalam tubuh, bakteri berkembang biak dengan cepat dan menyerang paru-paru. Ini dapat menyebar melalui aliran darah dan kelenjar getah bening ke organ lain, tulang, atau kulit.

7. Difteri

Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Namun, risiko terserang difteri akan lebih tinggi bila seseorang tidak mendapat vaksin difteri secara lengkap. Di mana, penyakit ini bisa dicegah melalui imunisasi. Sayangnya, bila tidak diobati dengan segera, penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan pada sistem pernapasan, serta dapat merusak jantung, ginjal, dan saraf.

4 dari 4 halaman

Tips untuk Mencegah Penyakit yang Ditularkan Melalui Udara

Meskipun tidak mungkin untuk sepenuhnya menghindari patogen di udara, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam mengurangi penularan penyakit ini, di antaranya:

  • Hindari kontak langsung dengan orang-orang yang terlihat memiliki gejala penyakit aktif.
  • Tetap berada di rumah saat Anda sedang merasakan sakit. Jangan biarkan orang-orang yang rentan melakukan kontak langsung dengan Anda.
  • Jika Anda sedang berada di kerumunan orang-orang, sebaiknya tetap kenakan masker wajah untuk mencegah menghirup kuman atau virus.
  • Tutup mulut saat sedang batuk atau bersin. Gunakan tisu atau siku untuk mengurangi penularan kuman di tangan Anda.
  • Cuci tangan hingga bersih (setidaknya 20 detik) dan sering dilakukan, terutama setelah bersin atau batuk.
  • Hindari menyentuh wajah atau menjabat orang lain dengan tangan yang belum dicuci bersih.
  • Lakukan vaksin untuk mengurangi kemungkinan terkena berbagai penyakit yang ditularkan melalui udara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.