Sukses

Simak Bahaya Jangka Panjang Jika Banyak Konsumsi Makanan Cepat Saji

Konsumsi makanan cepat saji dapat mempengaruhi kesehatan tubuh, baik jangka panjang maupun pendek.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tidak suka makanan cepat saji? Jenis makanan satu ini menjadi pilihan populer di kalangan anak muda zaman sekarang.

Saat lapar melanda, kebanyakan dari mereka memilih untuk memesan makanan cepat saji melalui aplikasi ojek online.

Memiliki berbagai macam menu pilihan, nampaknya menjadi faktor mengapa fast food masih menjadi tujuan utama bagi mereka.

Istilah makanan cepat saji atau yang dikenal sebagai fast food merupakan masakan yang diperoleh melalui proses singkat dengan kandungan tinggi kalori dan rendah nutrisi.

Meskipun, semakin banyak pilihan makanan cepat saji yang diolah lebih sehat, tetap saja sebagian besar fast food masih dikategorikan sebagai junk food.

Apa itu junk food? Jenis makanan satu ini memiliki kandungan gula, garam dan lemak jenuh berlebih, sehingga berbahaya jika dikonsumsi setiap harinya.

Dilansir dari washingtonpost, Rabu (7/12/2022), mengonsumsi junk food mempunyai tingkat kesamaan adiktif dengan minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.

Terlihat menggiurkan, selalu mengonsumsi makanan dengan kualitas buruk, seperti junk food sering kali dikaitkan dengan risiko diabetes, depresi, masalah pencernaan, penyakit jantung dan stroke.

Tak hanya itu saja, konsumsi makanan cepat saji memiliki efek jangka pendek hingga panjang. Sebuah studi tinjauan tentang makanan cepat saji dan kesehatan jantung mengungkap, mengonsumsi fast food lebih dari sekali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko obesitas yang lebih tinggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Efek Jangka Panjang Konsumsi Makanan Cepat Saji

1. Sistem Pencernaan Terganggu

Dilansir melalui Medical News Today, makanan cepat saji cendurung memiliki kadar serat yang rendah. Maka dari itu, tak heran jika kalian mengonsumsi fast food berlebihan dapat mengganggu sistem pencernaan, seperti sembelit dan pengurangan bakteri baik di usus.

2. Kapasitas Memori Menurun

Jenis makanan dengan kadar lemak jenuh yang tinggi, seperti fast food dapat berpengaruh pada kemampuan daya ingat seseorang.

Sering mengonsumsi makanan cepat saji bisa menurunkan kapasitas memori dan sulitnya menangkap materi pembelajaran di sekolah. Selain itu, konsumsi fast food pun dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.

3. Obesitas

Makanan cepat saji dengan kandungan jumlah kalori yang begitu tinggi akan mempengaruhi berat badan seseorang.

Jika kalian terlalu banyak mengonsumsi fast food tanpa melakukan olahraga untuk membakar kalorinya, berat badan akan terus bertambah.

Peningkatan berat badan yang terjadi secara terus menurus dapat mengakibatkan seseorang mengalami obesitas di kemudian hari.

3 dari 4 halaman

Efek Jangka Pendek Konsumsi Makanan Cepat Saji

Fast food biasanya memiliki tingkat kadar gula, garam dan lemak jenuh yang tinggi. Tubuh akan mengeluarkan reaksi dari setiap makanan yang dikonsumsi. Rendah nutrisi, makanan cepat saji secara cepat bisa berdampak pada tubuh manusia.

1. Peningkatan Gula Darah

Mengonsumsi makanan cepat saji dapat mempengaruhi kelonjakan gula darah. Hal ini dikarenakan, karbohidrat dan tingginya kadar gula yang terkandung di dalam fast food.

Selain itu, mengonsumsi makanan cepat saji ternyata dapat menyebabkan seseorang mudah merasa lelah. Bahkan, setelah mengonsumsi fast food kebanyakan orang akan merasakan lapar dalam waktu yang singkat.

2. Tekanan Darah

Sebuah studi di tahun 2016 menemukan, konsumsi garam dalam jumlah tinggi dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah seseorang. Asupan natrium berlebih nantinya akan berdampak pada retensi cairan.

4 dari 4 halaman

Efek Selanjutnya

3. Meningkatkan Peradangan

Satu porsi makanan cepat saji dapat meningkatkan peradangan di seluruh bagian tubuh. Makan makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh akan meningkatkan peradangan saluran napas, terutama bagi penderita asma.

4. Kekurangan Asupan Nutrisi

Kebanyakan dari fast food tidak mengandung buah dan sayuran yang segar. Seseorang yang mengonsumsi makanan cepat saji pun mungkin akan sulit mencapai asupan harian yang dianjurkan, yakni minimal 5 porsi buah dan sayuran.

Tak hanya itu, mereka pun akan mengalami kesulitan memenuhi asupan serat, yaitu 28 gram perharinya.

5. Menurunkan Kemampuan Otot

Konsumsi makanan cepat saji selama lima hari dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan otot untuk mengubah glukosa menjadi energi. Kondisi ini nantinya dapat menyebabkan resistensi insulin yang akhirnya berubah menjadi diabetes tipe 2.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.