Sukses

Ketahui Proses Penyembuhan Pasca Mengalami Keguguran, Salah Satunya Pemulihan Emosi

Keguguran merupakan hal yang menyakitkan bagi setiap orang yang menunggu kehadiran sang buah hati.

Liputan6.com, Jakarta Keguguran merupakan hal yang menyakitkan bagi setiap orang yang menunggu kehadiran sang buah hati. Tidak mudah juga menyembuhkan mental dan emosional seorang ibu yang mengalami ke guguran. Meski suami dan keluarga juga merasakan hal yang sama.

Melansir laman resmi Channel News Asia, keguguran atau miscarriage merupakan hilangnya kehamilan dari saat pembuahan hingga 24 minggu kehamilan. Menurut SingHealth, keguguran umum terjadi sebelum usia kandungan masuk ke minggu 2 kehamilan atau dalam tiga bulan pertama.

Keguguran juga disebut "aborsi spontan" atau aborsi yang terjadi secara alami, yang tidak sengaja dilakukan oleh siapa pun. Diketahui sekitar 10 hingga 20 persen kehamilan dapat berakhir dengan keguguran. Penting untuk diperhatikan, karena banyak wanita hamil yang tidak menyadari bahwa mereka sudah keguguran. 

Tanda-tanda keguguran yang paling umum terjadi yaitu adanya bercak darah atau cairan ketuban. Diikuti juga dengan beberapa sakit perut atau kram, atau nyeri di punggung bagian bawah..

Sering kali, terdapat kasus keguguran yang tidak disadari. Artinya ketika embrio berhenti berkembang tetapi tubuh berperilaku seolah-olah kehamilan masih berlangsung. Tidak diketahui karena beberapa keguguran tidak mengalami gejala apa-apa.

Berikut cara penyembuhan pasca keguguran yang perlu Anda, pasangan Anda, dan keluarga atau kerabat ketahui:

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Pemulihan Pasca Keguguran

Pemulihan pasca keguguran dilakukan oleh dokter dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan jenis kegugurannya. Melansir Channel News Asia, bagi beberapa dokter, setelah melakukan pemeriksaan melalui ultrasound atau USG dan memahami gejalanya, dokter kandungan atau obgyn membiarkan jaringan janin keluarkan dari tubuh calon ibu dengan sendirinya.

Namun, dalam kasus keguguran yang terlewat atau missed miscarriage, dokter dapat menyarankan perawatan dan pemulihan dengan obat untuk memulai prosesnya. Biasanya melalui prosedur medis yang disebut kuretase (D&C) atau bisa juga disebut sebagi aborsi medis untuk mengangkat jaringan dari rahim.

Namun selain pemulihan secara fisik, yang terpenting juga pemulihan secara emosional dari calon ibu. Melain Channel News Asia, menurut Singhealth, sebagian besar pemulihan dari keguguran membutuhkan istirahat fisik yang cukup. Singhealth juga mengatakan proses pemulihan tergantung pada kesehatan dan kondisi fisik secara keseluruhan sebelum kehamilan.

Pasca-keguguran, wanita didorong untuk menahan diri dari aktivitas seksual apa pun, bahkan menghindari olahraga berat selama dua minggu.

Menurut Dr Loi bahwa setiap perempuan dalam fase pemulihan fisik bisa lebih cepat daripada psikologis-nya, tergantung pada riwayat medis dan kesuburan pribadinya.

“Physical recovery can be faster than the psychological one. Every woman will react differently and have varying emotions, depending on her personal medical and fertility history", kata Dr. Loi melansir Channel News Asia.

Dr Loi juga mengatakan harus adanya dukungan dan rasa damai dari pasangannya. Selain itu harus adanya support juga dari orang-orang terdekat seperti rekan kerja, keluarga, maupun kerabat.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Keguguran

Berikut beberapa jenis keguguran yang dilansir dari laman Pregnancy birth & baby :

1. Threatened miscarriage atau terancam eguguran

Saat calon ibu merasakan tanda-tanda keguguran, hal seperti itu disebut terancam keguguran. Misalnya seperti mengalami pendarahan ringan atau flek dan nyeri perut bagian bawah. Hal ini bisa berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu. Namun hal ini jalan bayi (serviks) masih tertutup. 

2. Inevitable miscarriage atau keguguran yang tak terhindarkan

Keguguran yang tak terhindarkan dapat terjadi setelah keguguran yang terancam atau tanpa peringatan. Biasanya calon ibu mengalami lebih banyak pendarahan di vagina dan kram perut bagian bawah yang kuat. Selama keguguran, serviks Anda terbuka dan janin yang sedang berkembang akan hilang terbawa darah yang keluar saat pendarahan.

3. Complete miscarriage atau keguguran total

Keguguran total telah terjadi ketika semua jaringan kehamilan telah perlahan dan secara total terlepas dari rahim calon ibu. Pendarahan yang keluar dari vagina dapat berlanjut selama beberapa hari. Diikuti dengan nyeri kram kontraksi persalinan atau nyeri haid yang kuat sering terjadi. Hal ini rahim sedang mengalami kontraksi dari yang tadinya berisini janin harus menjadi kosong.

4. Incomplete miscarriage atau keguguran tidak lengkap

Berbeda dengan keguguran total, pada keguguran tidak lengkap biasanya jaringan kehamilan masih tetap berada di dalam rahim. Pendarahan vagina dan kram perut bagian bawah dapat berlanjut saat rahim terus mengosongkan diri. Biasanya dokter atau bidan akan menilai apakah prosedur singkat yang disebut 'dilatasi serviks dan kuretase rahim' (sering dikenal sebagai 'D&C') diperlukan untuk mengangkat jaringan kehamilan yang tersisa. Ini adalah prosedur medis penting yang dilakukan di ruang operasi.

5. Missed miscarriage atau keguguran yang terlewatkan

Sering terjadi kasus keguguran yang terlewatkan atau tidak diketahui. Artinya janin telah meninggal tetap berada di dalam rahim calon ibu. Biasanya ditandai dengan calon ibu mengalami keputihan kecoklatan. Kemudian beberapa gejala kehamilan, seperti mual dan kelelahan sudah mulai berkurang. Bahkan tidak ada gejala apa-apa, sehingga akan ketahuan saat sedang kontrol dan pemeriksaan USG.

6. Recurrent miscarriage atau keguguran berulang

Hal ini dialami sedikit wanita atau calon ibu yang mengalami keguguran berulang kali. Jika keguguran yang dialaminya adalah keguguran yang ketiga atau lebih secara berturut-turut, sebaiknya calon ibu konsultasi kepada dokter untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya. 

4 dari 4 halaman

Makanan untuk Memperkuat Kandungan

Berikut makanan yang baik untuk memperkuat kandungan calon ibu yang dihimpun dari berbagai sumber:

1. Produk susu

Susu adalah sumber kalsium makanan terbaik, dan menyediakan fosfor dalam jumlah tinggi, berbagai vitamin B, magnesium, dan seng. Yogurt, terutama yogurt Yunani, sangat bermanfaat bagi wanita hamil. Ini mengandung lebih banyak kalsium daripada kebanyakan produk susu lainnya. Beberapa varietas juga mengandung bakteri probiotik, yang mendukung kesehatan pencernaan.

2. Telur

Telur adalah sumber kolin yang bagus. Kolin sangat penting untuk banyak proses dalam tubuh, termasuk perkembangan otak dan kesehatan. Satu telur utuh mengandung sekitar 113 mg kolin yang merupakan sekitar 25% kebutuhan untuk wanita hamil. Telur mendukung perkembangan keseluruhan bayi. Seorang wanita hamil perlu mendapatkan 40 hingga 70 gram protein, dan satu telur mengandung 7 gram protein.

3. Sayuran berwarna gelap

Brokoli dan sayuran hijau gelap, seperti kangkung dan bayam, mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan wanita hamil. Ini termasuk serat, vitamin C, vitamin K, vitamin A, kalsium, zat besi, folat dan kalium.

4. Daging tanpa lemak

Daging sapi dan ayam adalah sumber protein berkualitas tinggi. Selain itu, daging sapi juga kaya akan zat besi, kolin dan vitamin B lainnya yang semuanya dibutuhkan dalam jumlah yang lebih tinggi selama kehamilan.

5. Minyak hati ikan

Minyak hati ikan terbuat dari hati ikan berminyak seperti ikan kod. Minyak ini sangat kaya akan asam lemak omega-3 EPA dan DHA, yang sangat penting untuk perkembangan otak dan mata janin.

6. Kacang-kacangan

Kelompok makanan ini termasuk lentil, kacang polong, buncis, buncis, kedelai, dan kacang tanah. Kacang-kacangan adalah sumber nabati yang sangat baik dari serat, protein, zat besi, folat (B9) dan kalsium. Selain itu, polong-polongan umumnya sangat tinggi serat. Beberapa varietas juga tinggi zat besi, magnesium, dan kalium.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.