Sukses

Ragam Hoaks Catut Nama Korsel, Simak Faktanya

Hoaks bisa mencatut nama negara mana saja tak terkecuali Korea Selatan (Korsel). Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa mencatut nama negara mana saja tak terkecuali Korea Selatan (Korsel). Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar Korsel? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Beredar di media sosial postingan video yang diklaim pelatih Korea Selatan mengamuk di ruang ganti usai kalah dari Timnas Indonesia di Piala Asia U-23. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 26 April 2024.

Dalam video yang diposting terdapat seorang pelatih yang terlihat mengamuk di ruang ganti stadion. Video itu disertai narasi "Kejadian di ruang ganti Korsel, intip yuk... Menejer Korsel mengamuk"

Akun itu menambahkan narasi:

"Kalah dengan timnas. Pelatih Korsel mengamuk.. pandang enteng, kalah to..."

Lalu benarkah postingan video yang diklaim pelatih Korea Selatan mengamuk di ruang ganti usai kalah dari Timnas Indonesia di Piala Asia U-23? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Benarkah Video 48 Orang Tewas di Korsel dan 23 di Norwegia setelah Divaksin Covid-19? Simak Faktanya

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim 48 orang tewas di Korea Selatan (Korsel) dan 23 di Norwegia setelah divaksin Covid-19.

Klaim 48 orang tewas di Korsel dan 23 di Norwegia setelah divaksin Covid-19 diunggah akun Facebook Wahyu DA, pada Sabtu (16/1/2021).

Akun Facebook Wahyu DA mengunggah tangkapan layar halaman muka vido di YouTube berjudul

"BERITA TERBARU HARI INI ~ 48 ORANG DIKORSEL, 23 ORANG NORWEGIA TE.WAS SETELAH DI VAKSIN CORO.NA" yang diunggah akun YouTube CATATAN HITAM.

Benarkah klaim 48 orang tewas di Korsel dan 23 di Norwegia setelah divaksin Covid-19? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Pemerintah Korut Bakal Bajak HP Milik Warga Korsel

Media sosial Facebook dihebohkan dengan klaim yang menyebut pemerintah Korut (Korea Utara) akan membajak semua ponsel milik orang Korsel (Korea Selatan). Disebutkan dalam klaim aksi pembajakan ponsel ini bakal terjadi bila seseorang membuka sebuah artikel.

Salah satu akun Facebook yang mengunggah klaim pemerintah Korut akan membajak ponsel milik orang Korsel adalah 백천. Dia mengunggah klaim tersebut pada 1 Desember 2020.

Begini narasi yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

"Mendesak.

Komputer dan ponsel Anda bisa rusak jika membuka laporan berita CNN berjudul 'Park Geun-hye Resignation'. Jangan dibuka.

Terkait skandal Choi Soon-sil, beredar email berjudul 'Concern over Korea'. Email tersebut dibuat di Korea Utara dan berisi kode berbahaya. Jangan dibuka.

Ponsel Anda akan diambil alih oleh Korea Utara segera setelah Anda membukanya.

Oleh Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu. Lee Yong-pil, Kepala Departemen Keamanan Siber."

Lalu, benarkah klaim pemerintah Korut akan membajak ponsel milik orang Korsel? Simak dalam artikel berikut ini...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.