Sukses

Cek Fakta: Hoaks Jutaan Rakyat akan paksa Jokowi Angkat Kaki dari Istana

Beredar kabar hoaks jutaan raykat akan memaksa Jokowi angkat kaki dari Istana.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang jutaan rakyat akan memaksa Presiden Jokowi angkat kaki dari Istana beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Seputar Politik pada 10 Agustus 2020 lalu.

Akun Facebook Seputar Politik mengunggah sebuah video berdurasi 10 menit 15 detik. Akun tersebut kemudian menambahkan sebuah narasi dalam video itu.

"JOKOWI SDH GAGAL & TAK BISA JD PRESIDEN LAGI, JUTAAN RAKYAT AKN PAKSA JOKOWI ANGKAT KAKI DARI ISTANA," tulis akun Facebook Seputar Politik.

Kabar tentang jutaan rakyat yang akan memaksa Presiden Jokowi angkat kaki dari Istana telah 192 kali dibagikan dan mendapat 23 komentar warganet.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang jutaan rakyat akan memaksa Presiden Jokowi angkat kaki dari Istana. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "jutaan rakyat akan memaksa Presiden Jokowi angkat kaki dari Istana".

Namun tidak ada artikel dari situs arus utama yang memuat kabar tentang jutaan rakyat Indonesia akan memaksa Jokowi angkat kaki dari Istana.

Jokowi hingga kini masih menjabat sebagai Presiden RI. Dilansir dari Liputan6.com, Jokowi pada Minggu 23 Agustus 2020 dijadwalkan memberikan pidato di HUT Partai Amanat Nasional (PAN).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sambutan dalam perayaan hari ulang tahun ke-22 Partai Amanat Nasional (PAN). Pada sambutannya itu, Jokowi sempat menyinggung soal orang yang terusik saat perubahan dilakukan.

Awalnya, Jokowi mengucapkan selamat kepada PAN. Dia kemudian, membahas soal langkah extraordinary yang dilakukan bangsa Indonesia berupa reformasi.

"Saya menyampaikan selamat ulang tahun yang ke-22 (untuk PAN). 22 tahun yang lalu, saat bangsa kita memulai sebuah langkah yang extraordinary, langkah itu kita sebut reformasi, sebuah langkah bersama dan langkah kesepakatan bersama melakukan perubahan besar-besaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Jokowi lewat virtual di acara HUT ke-22 PAN, Minggu (23/8/2020).

Menurut dia, semangat reformasi sangat relevan dengan kehidupan saat ini. Jokowi menyebut, dalam menghadapi krisis kesehatan dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19, harus dilakukan langkah-langkah luar biasa.

"Kita harus memperkuat reformasi, melakukan langkah-langkah extraordinary, langkah-langkah perubahan-perubahan fundamental, memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan," tutur Jokowi.

Tetapi, lanjut dia, reformasi sekarang ini tidak mudah dilakukan karena sudah terlalu banyak orang yang menikmati situasi yang enak dan nyaman.

"Terlalu banyak orang yang sudah lama menikmati zona nyaman, zona nyaman secara ekonomi, zona nyaman karena status, sehingga merasa terusik ketika dilakukan perubahan-perubahan," ucap Jokowi.

Oleh sebab itu, lanjut dia, ruang kompetisi harus dibuka dan persaingan yang sehat harus diberi peluang untuk semua bidang.

"Kita jangan takut dengan kompetisi, dan jangan takut bersaing," tegas Jokowi.

Jokowi pun mengajak momentum krisis ini dijadikan peluang untuk melakukan lompatan-lompatan mengejar ketertinggalan di saat negara maju mengalami kemunduran. Kemudian, kesempatan untuk membenahi kelemahan fundamental dan kesempatan untuk mengeksekusi strategi-strategi besar negara.

"Saya percaya PAN sejalan dengan semangat yang saya sampaikan tadi, sejalan dengan semangat pemerintah yang sedang dijalankan. Kita harus bergerak serentak mendobrak semua tantangan, dengan melakukan langkah-langkah perbaikan yang extraordinary, untuk melakukan lompatan kemajuan menuju Indonesia maju yang kita cita-citakan. Selamat hari jadi yang ke-22 PAN," pungkasnya.

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang jutaan rakyat akan memaksa Presiden Jokowi angkat kaki dari Istana ternyata tidak benar. Tidak ada situs arus utama yang memberitakan soal kabar tersebut.

Hingga kini, Jokowi masih menjabat sebagai Presiden RI sejak dilantik pada periode kedua pemerintahannya, Oktober 2019 lalu.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.