Sukses

Anak Muda di Korea Selatan Pelihara Batu untuk Obati Stres dan Kesepian, Videonya Viral

Memelihara batu menjadi tren di kalangan anak muda Korea Selatan yang merasa kesepian.

Liputan6.com, Seoul - Apa yang biasa Anda lakukan jika sedang merasa stres dan kesepian? Mendengarkan lagu atau berjalan-jalan sekaligus menghirup udara segar?

Cara itu mungkin hal yang biasa dilakukan banyak orang jika sedang merasa stres. Namun, anak muda di Korea Selatan memiliki cara yang unik dan berbeda. Mereka memilih untuk mengobati masalah tersebut dengan memelihara batu.

Iya, batu sebagai "peliharaan".

Dilansir SCMP, Kamis (16/5/2024), separuh penduduk Negeri Ginseng memang dikenal hidup sendirian dan memiliki jam kerja terpanjang di dunia. Maka dari itu, banyak dari mereka berupaya untuk menemukan cara baru untuk bersantai.

Berbagai hal aneh pun kerap dilakukan, mulai dari mengadakan pemakaman diri sendiri dan berbaring di dalam peti mati hingga menghadiri kompetisi "Space-out" di mana orang-orang bersaing tanpa harus melakukan apapun.

Terbaru, beberapa anak muda memilih untuk menyimpan batu sebagai "teman" mereka dan diperlakukan sebagai "peliharaan". Layaknya peliharaan, batu yang "diadopsi" akan diberi nama, diajak bicara, diberi pakaian dan diperlakukan seolah-olah batu tersebut adalah makhluk hidup.

Beberapa orang bahkan meletakkannya di tempat tidur dan memijatnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diperlakukan Seperti Makhluk Hidup

Dalam sebuah video TikTok yang viral, terlihat sebuah batu peliharaan yang dibungkus dengan handuk, diberi alas bedak dengan lembut, dipasangkan alis, serta diberi mata dan bibir yang besar.

Lee (30), seorang peneliti farmasi yang juga mengikuti tren tersebut, mengidentifikasi batu peliharaannya sebagai perempuan, memerhatikannya dan memakaikannya selimut dari handuk bekas.

"Saya kadang-kadang mengeluh tentang betapa melelahkannya hari yang saya alami di tempat kerja," kata dia.

Sementara itu, Koo (33) pekerja kantoran di Seoul, menamai batunya "Bang-bang-i", yang berarti "melompat dalam kebahagiaan".

"Ada rasa tenang, mengetahui bahwa batuan alam ini telah mengalami banyak pelapukan seiring berjalannya waktu hingga mencapai kondisi saat ini," kata dia.

Koo memasukkannya ke dalam sakunya dan membawanya saat bepergian ke gym atau saat berjalan-jalan.

3 dari 4 halaman

Tak Perlu Diberi Makan

Bagi sebagian orang, aspek yang paling menarik dari memelihara batu adalah bahwa mereka tidak banyak menuntut.

"Saya suka memiliki batu peliharaan karena saya tidak perlu khawatir untuk memberi makan atau mengajaknya berjalan-jalan," kata pemilik batu lainnya.

Tren ini tak hanya dilakukan oleh pekerja kantoran biasa, namun juga sejumlah bintang pop Korea, termasuk anggota band seperti Seventeen dan Enhypen, diketahui juga melakukan hal serupa.

"Tren ini mengingatkan saya ketika saya masih kecil, saya memungut kerikil dari sungai. Saya menggambar wajahnya dan mendandaninya," kata salah satu pengguna media social China.

"Ini sangat lucu. Aku ingin mendapatkannya juga," kata yang lain.

"Ini menunjukkan terlalu banyak orang yang kesepian saat ini," tulis orang lainnya lagi.

 

4 dari 4 halaman

Biji Mangga Juga Jadi Tren Peliharaan di China

Batu bukan satu-satunya benda mati yang menjadi opsi untuk "peliharaan".

Sejumlah anak muda di China juga diketahui memelihara biji mangga sebagai hewan peliharaan dan merawat "rambut" mereka yang sedang tumbuh, bahkan hingga membuat jurnal tentangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.