Resmi Jadi Sponsor BRI LIGA 1, BRI Optimistis Bisa Dekat dengan Masyarakat

Ia menilai walaupun terkadang permainan sepak bola itu keras. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi BRI menjadi sponsor BRI LIGA 1.

"Kita tidak ingin sepak bola kita dipenuhi dengan keributan. Inginnya sepak bola kita aman-aman, rapi, dan tertib, serta prestasi yang dijunjung tinggi, bukan keributannya. Tetapi kalau sponsor takut dengan hal-hal seperti itu, rasanya enggak maju-maju, itu kan tantangan kami," tutur Sunarso.

Selain itu, walaupun adanya kebijakan tidak ada penonton dalam pertandingan sepak bola, Sunarso yakin ikhlas atau pun pesan-pesan BRI sebagai sponsor BRI LIGA 1 bisa diterima oleh masyarakat.

"Yang penting BRI LIGA 1 bisa digelar walaupun tidak ada penonton. Mereka (pengemar) kan bisa menontonnya di rumah," ujar Sunarso.

Ia beranggapan, dengan bergulirnya sepak bola Tanah Air, bisa menjadi suntikan semangat bagi para pengemar sepak bola.

"BRI punya visi yaitu, melayani masyarakat seluas mungkin, memasarkan produk, membangkitkan UMKM, membantu PSSI menciptakan timnas, hingga suntikan moral bagi masyarakat di tengah pandemi," tutur Sunarso.

Di balik resminya BRI sebagai sponsor BRI LIGA 1, ternyata Dirut BRI Sunarso juga penyuka sepak bola. Ia bercerita sejak kecil ia suka bermain sepak bola di daerah asalnya.

"Dulu suka banget bermain sepak bola. Saya ingat masih zamannya bermain dengan bola plastik di daerah. Namun, saya tidak pernah bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional, jadi bankir profesional saja," ungkap Sunarso.

Ia menganggap, sepak bola adalah miniatur yang bisa diaplikasikan ke dalam dunia bisnis, seperti perbankan.

"Layaknya sepak bola, memiliki 11 pemain untuk mengisi posisi yang strategis. Saya pun juga begitu, kerap menaruh seseorang untuk posisi yang dikuasai. Seperti stiker, saya bisa taruh siapa di sana," ungkap Sunarso.

Ia juga mengamati klub besar Eropa untuk dijadikan sebagai pelajaran dan bisa diaplikasikan ke dalam manajemen.

"Saya ingat, ketika persaingan El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona. Saya mengamati, Real Madrid memiliki pemain top dunia. Mulai dari Luis Figo, Zidane, dan David Beckham. Juara? Tidak. Barcelona yang menang," tutur Sunarso.

Ternyata, setelah diamati, Real Madrid dengan pemain top dunia tidak menjamin juara. Barcelona yang memiliki konsisten mendidik pemain muda yang jadi juara.

(*)