Sukses

'Letupan-letupan' Awal Piala Jenderal Sudirman 2015

Banyak kejutan yang tercipta sepanjang babak penyisihan Piala Jenderal Sudirman 2015.

Liputan6.com, Jakarta Piala Jenderal Sudirman 2015 telah menyelesaikan seluruh pertandingan babak penyisihan. Sebanyak 30 pertandingan tersaji sejak 10 November 2015. Masing-masing tersebar di Stadion Kanjurhan, (Grup A), Stadion I Wayan Dipta, Bali (Grup B), dan Gelora Delta Siadoarjo (Grup C).

Banyak kejutan yang tercipta selama babak penyisihan grup. Salah satunya adalah tersingkirnya finalis Piala Presiden 2015, Sriwijaya FC dan Persib Bandung. Kejutan lain adalah penampilan gemilang tim PS TNI yang menjadi satu-satunya perwakilan tim amatir pada turnamen ini.

Sriwijaya tersingkir setelah menempati posisi ketiga klasemen Grup A dengan koleksi 5 poin dari 4 pertandingan. SFC juga gagal merebut tempat ketiga terbaik setelah kalah poin dari peringkat tiga Grup C, Pusamania Borneo FC (7 poin) dan peringkat ketiga Grup B, Semen Padang (6 poin).

Parahnya lagi, SFC sempat berurusan dengan Komisi Disiplin (Komdis) Piala Jenderal Sudirman gara-gara berbuat anarkis saat kalah 0-1 dari Persija Jakarta, 25 November lalu. Para pemain yang kesal sempat melampiaskan kemarahannya di kamar ganti Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim. 

Protes keras juga sempat dilayangkan oleh striker SFC, Ferdinand Sinaga kepada wasit usai pertandingan. Dia bahkan berusaha mengejar pengadil lapangan Iwan Sukoco setelah lebih dulu menendang mikrofon yang ada di pinggir lapangan. Namun langkahnya dicegah oleh pihak keamanan. Ferdinand bahkan berusaha mengejar suporter yang mengejek tindakannya.

Sebelumnya, SFC menjadi kuda hitam pada Piala Presiden 2015 lalu. Meski start-nya terbilang lambat, tim berjuluk Laskar Wong Kito itu berhasil melaju hingga ke partai puncak. Sayang di babak final, pasukan Benny Dolo tersebut harus menyerah di tangan Persib Bandung dengan skor 0-2.

Nasib Persib di Piala Jenderal Sudirman juga tak jauh berbeda. Maung Bandung juga gagal melaju ke babak 8 besar. Maung Bandung pulang lebih dulu setelah finis di urutan keempat klasemen Grup C dengan 3 poin dari hasil 1 kali menang dan tiga kali kalah. Satu-satunya kemenangan yang diraih saat bertemu Persela Lamongan di laga perdana. Duel ini berakhir dengan skor 3-2 untuk Persib. 

Sementara tiga pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan. Masing-masing dengan skor 0-1 dari Surabaya United, 0-2 dari Pusamania Borneo FC, dan 0-2 dari PS TNI. ""Ya betul target jauh dari harapan. Di turnamen ini berbalik dengan Piala Presiden, tapi dari awal juga saya sudah sering sampaikan, persiapan dari awal tidak ideal," kata Djadjang mengenai target timnya yang meleset. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PS TNI Tebar Ancaman

Sementara itu, PS TNI sebagai satu-satunya tim amatir yang tampil pada turnamen ini justru tampil memukau. Mengandalkan pemain pinjaman dari PSMS Medan dan mantan-mantan pemain timnas U-23 yang mengikuti akademi militer, Tim Loreng berhasil lolos ke 8 besar tanpa terkalahkan.

Perjalanan PS TNI terbilang mulus sejak laga pertama. Di laga pertama, PS TNI berhasil mengalahkan Surabaya United yang diperkuat Evan Dimas Darmono dengan skor 2-1.Sedangkan di pertandingan kedua, PS TNI juga menang 6-5 lewat drama adu penalti atas Pusmania Borneo FC usai bermain imbang 2-2 sepanjang babak normal. Sedangkan di laga terakhir PS TNI mempermalukan Persib Bandung 0-2. PS TNI lolos dengan status juara grup B dengan 11 poin.

Penampilan gemilang PS TNI bahkan mendapat apreseasi dari Pelatih Persija Jakarta, Bambang Nurdiansyah. Pelatih yang akrab disapa Banur itu melihat tim besutan Suharto AD tersebut tampil atraktif selama babak penyisihan. Kompisisinya juga banyak dihuni oleh pemai-pemain muda.

“Fighting spirit mereka luar biasa, ini patut ditiru. Kami harus bisa mengantisipasi segala kelebihan mereka,” kata Bambang yang enggan memilih-milih lawan di babak 8 besar nanti. Rencananya, drawing babak 8 besar akan digelar di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

3 dari 3 halaman

Mesin Gol Dalam Negeri

Tak hanya peta persaingan tim yang menarik untuk dicermati. Performa masing-masing pemain juga menarik untuk dicermati, utamanya persaingan menjadi pencetak gol terbanyak selama turnamen.

Dalam perebutan gelar top scorer turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015, posisi teratas masih ditempati oleh penyerang asing Emile Mbamba yang telah mengemas 4 gol. Namun torehan itu tidak akan bertambah lagi mengingat timnya Persela Lamongan gagal lolos ke babak 8 besar.

Persaingan justru berjalan ketat antar mesin go-mesin gol Tanah Air yang kini berada di urutan kedua dengan koleksi 3 gol. Mereka adalah Samsul Arif (Arema), Dimas Drajad (PS TNI), Rudi Widodo (Surabaya United), dan Sultan Samma (Pusamania Borneo FC). Mereka masih berpeluang menambah pundi-pundi golnya karena tim yang dibela sama-sama lolos ke babak 8 besar.

 

 

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini