Sukses

5 Pemain Jerman yang Sukses dan Gagal di Juventus

Selain Sami Khedira, berikut 5 pemain yang pernah coba peruntungan di Juventus.

Liputan6.com, Jakarta: Juventus kembali diperkuat pemain asal Jerman setelah dipastikan mengontrak Sami Khedira, Selasa (9/6/2015). Khedira diboyong secara gratis dari Real Madrid dan diikat kontrak hingga 2019 nanti.

Pemain berusia 28 tahun ini bakal memperkuat lini tengah Juventus yang terancam ditinggalkan Paul Pogba dan mungkin Arturo Vidal. Jika tak cedera, Khedira sebenarnya jadi pemain pilar yang cukup diandalkan Madrid.

Sejak dibebat cedera, Khedira pun tak bisa tampil maksimal sepanjang musim lalu. Dia pun kerap dicadangkan dan kalah bersaing dengan Toni Kroos atau Isco di lini tengah.

Cukup lama Juventus tak beraroma Jerman.Namun, itu bukan berarti Juventus tak pernah diperkuat pemain Jerman. Sebelum Khedira, ada tujuh pemain asal Jerman yang pernah main untuk "Si Nyonya Tua". Setidaknya ada 5 pemain asal Jerman yang pernah sukses dan juga gagal di Juventus. Siapa saja mereka? Berikut rinciannya seperti dilansir UEFA.com:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1

1. Helmut Haller

Pemain timnas Jerman ini pindah dari Bologna ke Juventus pada 1968 lalu. Dia boleh jadi pemain pertama asal Jerman yang bergabung dengan juara seri A terbanyak ini.

Memang masih ada Hans Mayer Heuberger dan Josef Edmund Hess di awal tahun 1900-an, tapi itu terlalu lama. Haller dicap sebagai pemain Jerman tapi dengan talenta Brasil. Dia membantu Juventus jadi dua kali juara seri A.

Dia juga memperkuat Juventus pada final Piala Champions 1973, tapi kalah dari Ajax. "Selama lima musim perkuat Juve, dia menjadi simbol tim ini," begitu pernyataan Juventus saat Haller meninggal di usia 73 tahun pada 2012 lalu.

3 dari 6 halaman

2

2. Thomas Hassler

Pemain berpostur mungil ini sukses membawa Jerman juara Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1996. Tak aneh jika dia dilirik Juventus pada musim 1989/90. Hanya saja, Hassler dipaksa main sebagai winger di Juventus karena saat itu masih ada pemain berkelas seperti Roberto Baggio dan Paolo di Canio.

Maka itu, Hassler pun gagal bersinar di Juventus. Dia lalu ditukar dengan kiper AS Roma, Angelo Peruzzi.

4 dari 6 halaman

3

3. Stefan Reuter

Bek kanan asal Jerman ini gabung Juventus pada 1991. Sayang, Reuter yang gabung Juventus bersamaan dengan Jurgen Kohler gagal beradaptasi di Juventus. Itu semua dikarenakan cedera yang dideritanya.

Lagipula, Reuter dipaksa menjadi gelandang bertahan di Juventus yang saat itu dilatih Giovanni Trapattoni. "Di jerman, saya lebih bebas saat menyerang. Di sini, saya dipaksa fokus untuk menjaga lawan," tandasnya saat itu.

Reuter lalu ditransfer ke Borussia Dortmund pada 1992. 5 musim kemudian, dia turut membantu Dortmund kalahkan Juventus di final Liga Champions dengan skor 3-1.

5 dari 6 halaman

4

4. Jurgen Kohler

Awalnya, fans Juventus ragu dengan kualitas Kohler meski sukses di Dortmund. Tapi mereka akhirnya terpukau dengan penampilan Kohler yang menjadi salah satu bek tengah yang solid di seri A. Dia salah satunya terkenal sering gagalkan peluang striker Milan, Marco van Basten.

Dia mampu bertahan di Juventus selama 4 musim hingga 1995. Dia membawa Juventus juara Piala UEFA pada 1993 dan dua gelar juara seri A bersama Marcelo Lippi. Maka itu, Kohler pun mendapatkan simpati dari fans Juventus.

Kohler pun mengakui jika dirinya selalu ingat Juve. "Saya orang Jerman. Saya sudah bermain untuk tim besar di Jerman, tapi hatiku selalu untuk Juventus," ucapnya.

6 dari 6 halaman

5

5. Andreas Mueller

Gelandang serang Jerman ini gabung Juventus pada 1992. Dia langsung tampil sebagai starter saat Juventus juara Piala UEFA di musim itu. Dia mengoleksi 30 gol selama dua musim bersama "I Bianconerri".

Salah satu gol yang dikenangnya yaitu di laga final Piala UEFA lawan Dortmund. Uniknya, empat tahun kemudian, dia justru menjadi penentu kemenangan Dortmund pada laga final Liga Champions.

Pelatih Giovanni Trappatoni sangat menyukai Mueller. Dia bahkan mencarikan posisi baru untuk Roberto Baggio agar bisa mengakomodasi posisi Mueller. "Saya tak bisa kesampingkan bakat Mueller. Maka itu saya minta Baggio jadi penyerang lubang," tandas Trappatoni kala itu. (Def/Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini