Sukses

Harga Emas Pekan Depan Naik atau Turun Ya?

Hasil survei mingguan Kitco News Gold Survey, menunjukkan prediksi pergerakan harga emas pekan depan terbagi ke dua arah yang berbeda.

Hasil survei mingguan Kitco News Gold Survey, menunjukkan prediksi pergerakan harga emas pekan depan terbagi ke dua arah yang berbeda.

Seperti dikutip dari Forbes, Sabtu (6/12/2013), hasil survei dari 19 responden menunjukkan, sebanyak tujuh orang memprediksi harga emas akan naik, sementara tujuh partisipan lainnya mengatakan harga emas akan terperosok pekan depan.

Sisanya sebanyak lima responden mengatakan harga emas akan bergerak variatif. Sebanyak 19 peserta yang terdiri dari pedagang emas, perwakilan bank-bank investasi, para investor dan analis pergerakan harga logam mulia itu terlibat dalam survei tersebut.

Pekan sebelumnya, para peserta survei juga terbagi dalam arah pergerakan harga emas yang berbeda. Faktanya pada perdagangan Jumat, kontrak emas untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Mercantile Exchange anjlok sekitar US$ 24 per ounce dalam sepekan.

Sebagian partisipan yakin harga emas akan naik pekan depan menyusul laporan peningkatan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan kembali mendorong pasar logam mulia yang sempat lesu meski hanya dalam jangka pendek.

Pendiri surat kabar Morrison on the Markets, Ken Morrison menuturkan, dalam rmpat minggu terakhir, pasar telah didominasi dengan para penjual jangka pendek yang menyebabkan penurunan harga logam mulia tersebut.  Jika digabungkan dengan sentimen yang loyo sejak penurunan harga pada pertengahan Oktober, dia melihat harga emas akan meningkat dalam jangka pendek.

"Saya rasa harganya bisa mencapai di atas US$ 1.265 pekan depan," ungkap Morrison.

Sejumlah pelaku pasar lainnya mengatakan mereka tidak membeli reli Jumat , mengatakan tren keseluruhan untuk emas tetap rendah  Sementara para pelaku pasar lainnya mengatakan hal sebaliknya, tren harga emas masih akan terus menurun.

"Saya rasa pasar logam mulia itu masih akan terus menurun pekan depan. Meskipun kamu mulai melihat pembelian yang kuat dari Asia Selatan, Timur Tengah dan China, tapi masih belum cukup untuk mengimbangi permintaan. Penurunan masih akan terus terjadi meski muncul penguatan harga dalam jangka pendek," papar Presiden Phoenix Futures and Options.

Dia menjelaskan, data ekonomi yang kuat dari AS justru akan menjadi tekanan besar bagi harga emas. Sementara itu, para peserta yang menilai harga emas akan bergerak variatif mengatakan kisaran nilainya pekan depan berada di antara US$ 1.210 dan US$ 1.250 per ounce. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.