Sukses

Sering Pakai Google Search? Hati-hati Kena Bias Ini!

Bias aksesibilitas informasi adalah kecenderungan untuk berpikir bahwa informasi yang mudah diakses adalah informasi yang paling faktual.

Liputan6.com, Jakarta - Semua orang pasti pernah menggunakan mesin pencarian di Google. Biasanya jika menggunakan Google Search, pengguna menganggap bahwa tautan yang berada paling atas adalah jawaban, tanpa melihat lebih jauh tentang kredibilitas sumbernya dan khawatir mengenai kemungkinan tautan tersebut mengandung hoaks.

Namun menurut pemimpin proyek di The Decision Lab Cynthia Borja, terlalu bergantung pada mesin pencari dapat menimbulkan bias mental yang dikenal sebagai bias aksesibilitas informasi. The Decision Lab adalah sebuah lembaga penelitian yang mempelajari bagaimana orang mengambil keputusan.

Bias aksesibilitas informasi adalah kecenderungan untuk berpikir bahwa informasi yang mudah diakses adalah informasi yang paling faktual.

Namun, algoritma Google terkadang menunjukkan kepada pengguna sumber berita yang tidak dapat diandalkan atau bahkan menyesatkan. Hasil pertama yang terpampang belum tentu yang paling akurat.

"Jika Anda tidak menggunakan analisa yang benar-benar kritis dan memeriksa lebih dari satu sumber, maka Anda akan mendapatkan informasi yang bias dari satu sudut pandang," kata Borja sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Minggu (4/5/2024).

Cara Hindari Bias Informasi

Untuk mengurangi bias aksesibillitas informasi, Borja merekomendasikan untuk memeriksa dari lebih dari satu sumber.

"Saya tidak pernah menemukan satu halaman dan langsung menggunakan itu sebagai solusi," kata Borja.

"Saya menemukan sesuatu di laman universitas, lalu saya mencoba menemukannya di laman nirlaba tentang hal yang sama."

Katakanlah saat mencari tips tentang cara membentuk otot dengan cepat lalu menemukan sebuah penelitian. Pastikan untuk membandingkan temuannya dengan sumber lain dan mencari tahu siapa yang mendanai penelitian tersebut.

Meskipun sedang membaca publikasi yang memiliki reputasi baik, sebaiknya periksa apakah sumber yang mereka kutip juga kredibel.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membaca Lateral

Anda bisa belajar mendeteksi misinformasi dan hoaks dengan mempraktikkan apa yang disebut "membaca lateral," kata eksekutif Google, Beth Goldberg.

Di sinilah seseorang dapat memverifikasi informasi yang dibaca secara online dengan membuka tab baru untuk melihat sumber-sumber tambahan dan mengevaluasi kredibilitas penulis, organisasi, dan situs web yang mempublikasikan informasi tersebut.

"[Ini] tentang mencari penyandang dana, mencari nama situs web dan dari mana asalnya, dan benar-benar menggali dan mendapatkan sumber-sumber lain untuk memverifikasi apa yang ada di tab pertama yang Anda buka," kata Goldberg.

Jika memungkinkan, carilah sumber-sumber lain di luar internet.

"Buku masih memiliki nilai dan perpustakaan masih ada," kata Borja. "Masih ada cara untuk menemukan informasi yang mungkin tidak menjadi mangsa algoritma yang ada di Google."

Google adalah alat yang berguna, tapi Google hanyalah untuk alat pencari informasi yang membantu proses berpikir manusia, bukan menggantikannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.