Sukses

Indonesia Komitmen Jadikan ASEAN Pusat Hilirisasi Mineral

Pemerintah bertekad bersama negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat industri hilirisasi mineral.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertekad bersama negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat industri hilirisasi mineral.

Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Susantono menyatakan, untuk mewujudkan tekad besar tersebut membutuhkan upaya yang besar dan kuat dari negara-negara ASEAN.

"ASEAN ingin mewujudkan visi ASEAN sebagai pusat hilirisasi mineral. Untuk mencapainya, delegasi ASEAN yang hadir The ASEAN Senior Officials Meeting on Minerals (ASOMM) perlu memfokuskan kembali program implementasi yang mendukung visi ini, untuk dimasukkan dalam ASEAN Minerals Cooperation Action Plan (AMCAP) ke IV," ujar Bambang mengutip siaran pers milik Kementerian ESDM, Kamis (2/5/2024).

Butuh Kerja Sama

Menurut dia, untuk mewujudkan visi besar membutuhkan tindakan besar dan komitmen kuat dari semua negara anggota ASEAN. Lalu, diperlukan kerja sama untuk merancang kerangka kerja sama mineral di kalangan negara anggota ASEAN agar lebih kompetitif dan tepat bagi kawasan ini.

Lebih lanjut, Bambang mengutarakan bahwa Indonesia juga ingin mendorong partisipasi dan keterlibatan negara anggota ASEAN yang lebih tinggi pada setiap tahap. Mulai dari pengembangan rencana aksi, program implementasi, serta evaluasi dan rekomendasi solutif untuk kemajuan yang lebih besar dalam pengembangan mineral ASEAN.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi ASEAN

Bambang mengingatkan, ASEAN juga diberkahi dengan potensi mineral yang sangat besar terutama mineral kritis. Oleh karena itu, ASEAN harus menjadi pemain kunci untuk mineral kritis di dunia.

ASEAN juta harus mampu memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan mineral kritis sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi regional.

"Seperti yang dibayangkan para pemimpin kami untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi global industri kendaraan listrik, potensi mineral yang sangat besar adalah peluang untuk mendorong ASEAN menjadi pusat pertambangan" imbuhnya.

"Kami percaya bahwa ASEAN masih perlu mengambil tindakan yang lebih komprehensif agar kerja sama mineral dapat lebih strategis dalam waktu dekat", pungkas Bambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.